You Are Mine, Viona : The Revenge

Fernando\'s morning routine



Fernando\'s morning routine

Fernando menggendong Viona menuju kamar, ia berjalan dengan hati-hati karena tak mau terjadi hal buruk pada Viona. Sesampainya di ranjang Fernando segera membaringkan tubuh Viona, dengan perlahan Fernando membuka handuk yang melilit di tubuh Viona. Walaupun sedang hamil anak kembar namun belum ada perubahan yang berarti di tubuh Viona, hanya kedua payudaranya sajalah yang lebih berisi dan keras. Nafsu Fernando semakin memuncak saat melihat kemolekan tubuh istrinya yang tak tertutup kain penghalang apapun itu, ia lalu menyentuh paha bagian dalam Viona dimana terdapat area yang paling ia sukai.      

"Akhhhh,"     

Suara desahan Viona terdengar merdu saat Fernando mendaratkan ciumannya di area paling sensitifnya, ia selalu tak bisa menahan dirinya ketika Fernando mendaratkan ciuman di area itu. Mendengar Viona mendesah membuat Fernando semakin terbakar semangatnya, ia lalu menjulurkan lidahnya untuk memainkan klitoris pink milik Viona.     

Viona hampir menjerit keras saat Fernando menyesap benda kecil di tubuhnya itu, seluruh tubuhnya bergetar saat suaminya memainkan lidahnya diarea itu.     

"Stoppp akhh...babe stopp." Suara erangan kenikmatan Viona terdengar jelas saat Fernando membelah labia mayora-nya menggunakan lidahnya.     

"Relaks," jawab Fernando pelan tanpa melepaskan lidahnya dari area itu.      

Viona hanya bisa mencengkram seprai saat Fernando memainkan lidahnya di area sensitifnya, suaminya itu paham sekali kalau ia tak akan bisa bertahan ketika area sensitifnya dimainkan dengan lidah seperti itu.      

Sebuah pekikan yang cukup keras keluar dari bibir Viona saat ia mencapai kenikmatan pertama kali, melihat Viona mengeluarkan cairan cinta kesukaannya Fernando semakin menggila. Ia semakin rakus menjilati sekitar bibir vagina Viona, ia benar-benar membersihkan semuanya tanpa sisa. Viona sendiri yang sudah lemas karena mencapai orgasme pertama kalinya kembali menggila saat Fernando memainkan kembali lidahnya di area itu saat membersihkan cairan orgasmenya.     

"Do it Fernando, aku sudah lelah," pinta Viona terbata.      

"Kau sudah puas?"tanya Fernando pelan sambil menggesek-gesekkan kejantanannya di bibir vagina sang istri.     

"Yes, do it Fernando. Jangan siksa aku akhhh,"     

Viona memekik keras saat Fernando menyatukan diri dengan dirinya, kejantanan Fernando yang besar dan keras langsung memenuhi liang kewanitaannya dan terasa sesak diarea itu. Walaupun ia sudah sering bercinta dengan Fernando Tapi tetap saja ketika Fernando mulai menyatukan diri dengan dirinya kembali rasanya seperti baru pertama ia melakukannya dengan Fernando, sebuah kenikmatan yang tak bisa ia ungkapkan dengan kata-kata.     

Fernando yang sudah ada diatas tubuh Viona nampak tersenyum ketika merasakan otot-otot kewanitaan Viona berdenyut, kejantanannya seperti sedang dipijat-pijat dengan lembut didalam vagina Viona.     

"Aku mulai babe," bisik Fernando pelan sambil meremas payudara Viona dengan lembut.     

Tak lama kemudian di dalam kamar itu kembali terdengar suara indah sahut menyahut antara Viona dan Fernando, Viona yang sudah tak malu lagi nampak dengan leluasa mengeluarkan suara desahannya yang membuat Fernando bertambah semangat. Ia memaju mundurkan pinggulnya dalam irama yang nyaman dan tidak terlalu kencang supaya tak membuat Viona terluka, walaupun Viona sedang hamil muda namun Fernando benar-benar tak bisa menahan dirinya untuk tidak menyentuh sang istri. Oleh karena itu ia berusaha untuk menahan dirinya untuk tak terlalu keras saat bercinta seperti sebelum Viona hamil, akan tetapi tetap saja gerakan Fernando yang sensual seperti itu membuat Viona tak bisa menahan diri. Suara-suara erangan kenikmatan dari Viona benar-benar terdengar sangat indah di kedua telinga Fernando, beruntung Fernando memiliki banyak dokter pribadi yang siap menjawab semua pertanyaannya seputar berhubungan seks ketika istrinya sedang hamil muda. Oleh karena itu ia tak khawatir jika akan melukai anak yang ada di dalam perut sang istri, selama ia tidak melakukan banyak gaya dan gerakan yang membahayakan kandungan Viona akan baik-baik saja. Maka dari itulah Fernando tak pernah takut ketika akan bercinta.     

Fernando mengingat pesan Profesor Erick sebelumnya saat ia konsultasi secara pribadi, posisi bercinta yang paling aman untuk Viona saat ini adalah posisi woman on top. Pasalnya dengan posisi itu Viona bisa mengatur sendiri seberapa dalam kejantanan Fernando akan masuk ke dalam tubuhnya, dengan perlahan Fernando turun dari atas tubuh Viona ia lalu meminta Viona untuk melakukannya sendiri di atas tubuhnya. Mungkin jika Fernando meminta Viona melakukan posisi sex seperti ini satu tahun yang lalu ia pasti akan marah, namun karena sekarang Viona sudah jauh lebih berpengalaman ia tak ragu dan malu lagi. Dengan perlahan Viona membimbing masuk kejantanan Fernando masuk ke dalam vaginanya, sebuah desahan cukup keras terdengar kembali dari Viona saat setengah kejantanan Fernando masuk ke dalam dirinya.     

"Tahan, jangan bergerak dulu. Buat dirimu nyaman baru bergerak," ucap Fernando pelan sambil meremas-remas payudara Viona yang menggantung indah didepan matanya.     

Viona hanya menganggukkan kepalanya perlahan respon perkataan sang suami, setelah merasa jauh lebih nyaman Viona kemudian mulai menaik turunkan tubuhnya di atas tubuh Fernando. Fernando yang sudah jauh lebih berpengalaman dari Viona berusaha untuk membuat istrinya nyaman dalam posisi seperti itu, dengan sigap ia meletakkan kedua tangannya di pinggul Viona untuk membantunya bergerak naik dan turun.     

"Fernando akhh...aku tak kuat, change please," ucap Viona terbata, kedua kakinya sudah tak kuat untuk menahan tubuhnya lagi.     

"Are you sure?" tanya Fernando pelan menggoda sang istri.     

"Please akhh…i cant handle it Fernando," jawab Viona lirih, seluruh tubuhnya kini sudah dipenuhi keringat yang mengalir deras dari keningnya.      

Melihat Viona sudah kepayahan akhirnya membuat Fernando tidak tega, ia lalu bangun dan meraih tubuh Viona lalu bertukar posisi kembali. Karena memang a     

Viona sudah orgasme dua kali Fernando akhirnya mempercepat tempo permainannya, ia ingin menyudahi morning seksnya dengan sang istri secepatnya karena tak ingin membuat kandungan Viona dalam masalah.      

Tak lama kemudian Fernando kembali menembakkan benih-benih cintanya ke dalam rahim Viona, ia lalu merebahkan tubuhnya di samping tubuh sang istri. saat Fiona belum hamil Fernando akan berlama-lama di atas tubuh sang istri ketika ia sudah selesai bercinta. Namun karena saat ini Viona sedang hamil Fernando tak mau mengambil resiko itu, ia langsung menarik kejantanannya keluar dari dalam tubuh Viona.      

"I love you Viona, i love you very much," ucap Fernando pelan sambil mendaratkan pelukan di tubuh Viona yang sudah basah dengan keringat.      

"I love you too," jawab Viona tergagap, ia benar-benar kelelahan ketika selesai bercinta dengan gaya woman on top seperti tadi.      

Fernando meraih selimut yang ada dibawah kaki mereka, ia lalu menyelimutkannya ke tubuhnya dan Viona. Fernando memutuskan untuk meneruskan tidur paginya kembali dengan Viona yang sudah memejamkan kedua matanya karena kelelahan.     

Sementara itu di kamar Lucas yang ada di basement kedua asisten pribadi Fernando, Harry dan Justin masih memejamkan kedua matanya. Mereka berdua yang baru tidur jam enam pagi masih belum bangun, namun tak begitu lama kemudian keduanya terpaksa bangun saat Lucas datang dengan tergesa-gesa sambil membawa ponselnya.      

"Kubunuh kau Lucas, kami baru tidur jam enam pagi tadi,"hardik Harry kesal.     

"Tolonglah Lucas, biarkan aku tidur sebentar," imbuh Justin pelan.     

"Ka-kalian harus tau kabar ini secepatnya, ini sangat penting," jawab Lucas terbata-bata.     

"Kalau bukan tentang Tuan Fernando maka tak ada kabar penting pagiku," sahut Justin dingin.     

"Ini sangat penting Justin, mertua akhh maksudnya ayah dari Nyonya Miranda ibu kandung mendiang Nona Zevanya…"      

"Andy Kwan, sebut saja langsung namanya jangan bertele-tele." Harry memotong perkataan Lucas dengan kesal.     

"Yes Andy Kwan, Andy Kwan meninggal tadi malam dan dimakamkan hari ini," ucap Lucas dengan cepat.     

"Oh Andy Kwan meninggal...what!!! Andy Kwan meninggal!!" pekik Justin dan Harry kompak.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.