You Are Mine, Viona : The Revenge

The Willan\'s secret



The Willan\'s secret

Fernando masih duduk di sofa tanpa suara setelah membaca buku harian sang ayah yang masih terbaca dengan jelas, ia tak bisa berkata-kata setelah membaca tulisan tangan ayahnya itu. Sementara itu Justin sedang membaca buku harian itu setelah mendapatkan ijin dari Fernando untuk membacanya, berkali-kali ia menghela nafas panjang saat membaca goresan tangan dari Jacob Grey Willan itu.      

"Ternyata tuan Jacob…"     

"Ayahku adalah korban dari keegoisan kakak kembarnya Justin, dia menjadi seperti itu karena pertikaian kakak kembarnya yang saling bunuh karena memperebutkan ibuku," ucap Fernando terbata dengan suara yang hampir tak terdengar, ia merasa sangat kasihan pada ayahnya.      

"Kenapa hal sebesar ini tak dilaporkan polisi tuan, salah satu pamanmu kembarmu itu sudah membunuh saudaranya Tuan. Ini adalah kejahatan besar," sahut Justin dengan suara meninggi, ia terpancing amarah saat mengetahui bahwa kedua kakak kembar Jacob Grey Willan berduel sampai mati demi mendapatkan satu wanita yang akhirnya dipaksa menikah dengan Jacob Grey Willan sang adik bungsu dari tiga bersaudara itu.      

Fernando hanya diam sambil memejamkan kedua matanya tanpa bicara, ia masih tak percaya kalau di keluarganya tersimpan rahasia sebesar ini dan parahnya lagi sang ayah tak menceritakan apapun pada dirinya mengenai hal ini. Dan itu membuat Fernando merasa sedih karena tau kalau ayahnya yang selama ini ia anggap sebagai perebut kebahagiaan kakak kandungnya sendiri karena merebut wanita yang dicintai sang kakak ternyata adalah orang yang menyaksikan adegan saling bunuh saudara kembar itu dan terpaksa menyimpan rahasia itu dari polisi demi nama baik keluarga.      

"Daddy pernah berkata bahwa nama baik keluarga Willan adalah hal yang paling penting di atas segalanya, jadi aku yakin Daddy pasti diminta untuk menutup mulutnya oleh kakekku meskipun ia menjadi satu-satunya saksi peristiwa pembunuhan itu," jawab Fernando pelan tanpa membuka kedua matanya.      

"Sebenarnya aku sangat penasaran Tuan dengan mendiang Tuan Jacob, entah mengapa aku merasa lalu tuan Jacob adalah pria yang baik," ucap Justin pelan.     

"Aku gak tau apa-apa tentang kehidupan pribadi Daddyku Justin, yang aku dapatkan darinya adalah strategi berbisnis. Mengembangkan bisnis keluarga, cara menghadapi musuh dan cara untuk memperkuat kekuasaan. Tak ada hal lain yang aku dapatkan selain itu, aku tak pernah mendengar Daddy bercerita tentang kisah cintanya dengan ibuku atau wanita lain. Pasalnya tanpa ia cerita saja aku bisa melihat bagaimana hubungannya dulu dengan ibuku, ibuku tak pernah mencintainya. Ibuku selalu berusaha bunuh diri untuk menyusul pamanku pria yang ia cintai walaupun sebenarnya bukan paman itu yang seharusnya ia cintai,"sahut Fernando lirih.     

Justin yang masih sangat bingung nampak menggaruk kepalanya yang tak gatal, ia benar-benar tak paham dengan kisah cinta tak jelas dan membingungkan antara tiga Willan bersaudara itu.      

"Aku kini merasa kasihan pada Daddy, ia benar-benar mencintai ibuku meskipun ibu tak mencintainya. Ia baru menyentuh wanita lain setelah ibuku meninggal di saat Frank masih berusia 4 tahun kala itu, sejak saat itulah Daddy menjadi pria yang tak pernah tidak membawa wanita pulang setiap malam. Daddy menggila dengan banyak wanita pasca ibuku meninggal, sepertinya ia melampiaskan kekesalannya pada semua wanita karena selama delapan tahun menikah dengan ibuku ia tak pernah berhasil mendapatkan cintanya,"imbuh Fernando lirih, ia masih mengingat jelas bagaimana raut wajah sang ayah di hari kematian sang ibu yang saat itu dimakamkan disamping makam sang Paman.     

"Apa tak ada orang yang bisa kita tanya soal ini Tuan? Aku penasaran sekali dengan tuan Jacob, aku yakin tuan Jacob adalah pria yang baik Tuan,"tanya Justin kembali.     

"Tak ada pelayan mendiang kakekku yang masih hidup Justin, satu-satunya pelayan Daddyku adalah Jojo dan keluarganya. Kau tau kan Jojo seperti apa, aku tak mungkin bertanya soal Daddyku padanya. Jojo mendewakan Daddyku jadi semua kesalahan Daddyku tak pernah dianggap salah oleh Jojo, bagi Jojo Daddy tak pernah berbuat salah," jawab Fernando pelan sambil membuka kedua matanya perlahan.     

"Tapi kita belum coba tanya Jojo Tuan, aku yakin dia pasti tau sesuatu. Paling tidak sebuah petunjuk mungkin," ucap Justin kembali.     

"Sebenarnya ada satu orang yang aku yakini tau tentang kehidupan Daddyku yang sebenarnya, akan tetapi dia saat ini tak ada di kota. Dia memilih tinggal di istana Frank sebagai kepala pelayan disana menjaga istana Frank, namun kabar yang aku dengar saat ini ia menderita penyakit Penyakit Alzheimer Justin," jawab Fernando kembali.      

(Penyakit Alzheimer adalah penyakit otak yang mengakibatkan penurunan daya ingat, kemampuan berpikir dan bicara, serta perubahan perilaku secara bertahap. Kondisi ini banyak ditemukan pada orang-orang di atas 65 tahun.)     

Justin terdiam mendengar perkataan Fernando, ia yang sebelumnya sangat bersemangat dan ingin tau lebih banyak tentang seorang Jacob Grey Willan kini hilang harapan setelah mendengar salah satu saksi hidup seorang Jacob Grey Willan menderita penyakit Alzheimer.      

Jojo yang baru datang membawakan minuman yang ditinggalkan Fernando diruang tamu secara tak sengaja mendengar perkataan Fernando yang membahas tentang salah satu mantan pelayan mendiang tuannya Jacob Grey Willan nampak terdiam beberapa saat, namun tak lama kemudian ia berjalan masuk kedalam ruang kerja tuannya itu dengan membawa nampan di tangannya.     

Dengan hati-hati Jojo meletakkan nampan yang ia bawa diatas meja, setelah ia meletakkan minuman itu Jojo berkata,"Tuan Jacob adalah pria paling baik meskipun ia tak mendapat balasan cinta dari istrinya, ia masih sabar dan menyimpan rapat rahasia kakaknya dari istrinya yang tergila-gila pada orang yang salah. Tuan Jacob adalah pria berhati lembut yang pernah aku lihat."      

Deg     

Deg     

Fernando yang putus asa langsung terperanjat saat mendengar perkataan Jojo yang dianggap bodoh itu.      

"A-apa maksudnya Jojo, kau bicara apa?"tanya Fernando dengan cepat.     

Alih-alih menjawab pertanyaan dari sang tuan muda yang ia hormati Jojo justru menitikkan air mata secara tiba-tiba dan hal ini membuat Fernando heran.     

"Kenapa kau menangis Jojo, menangis tak akan menyelesaikan masalah. Menangis tak akan membuat semuanya kembali seperti semula Jojo," ucap Fernando dengan keras dan suara meninggi.     

"Disaat malam nyonya meninggal Tuan Jacob menangis tersedu-sedu di samping peti jenazah nyonya sambil memeluk tuan muda kedua yang kala itu sedang sakit demam, Tuan Jacob berterima kasih pada nyonya karena melahirkan anak-anak untuknya karena dari tuan Jacob lah generasi Willan lahir. Pada malam itu Tuan Jacob bersumpah tidak akan pernah menikah lagi dengan wanita manapun, ia tak akan memberikan benihnya pada wanita lain selain nyonya. Jadi meskipun waktu itu nyonya meninggal dalam usia yang masih cukup muda, Tuan Jacob tidak mau menikah lagi meskipun ia sering membawa wanita pulang akan tetapi tak ada satupun diantara wanita itu yang berhasil menjadi nyonya Willan pengganti nyonya,"jawab Jojo lancar sambil menyeka air matanya dengan perlahan, Jojo adalah saksi hidup bagaimana dulu Jacob selalu membawa wanita pulang tiap malam pasca kematian sang istri yang sangat ia cintai.     

"Kalau sumpah Daddy itu aku tau Jojo, yang aku tak tau kenapa Daddy tak mengatakan kalau sebenarnya pria yang dicintai ibuku adalah pria yang salah Jojo. Aku penasaran soal itu Jojo, apa kau tau tentang alasan Daddy tetap menyimpan rahasia itu dari ibuku Jojo?" tanya Fernando kembali.     

"Tuan menyimpan rapat rahasia itu karena permintaan tuan muda Jonas yang secara tak sengaja mati tertusuk pedang oleh tuan muda Jared, Tuan Jonas memberikan identitasnya pada tuan Jared agar ibu anda tak sedih Tuan," jawab Jojo pelan sambil menunduk.     

Prank     

Cangkir teh yang dipegang oleh Justin jatuh ke lantai saat mendengar perkataan Jojo yang tak terduga itu.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.