You Are Mine, Viona : The Revenge

\"Wanita luar biasa\"



\"Wanita luar biasa\"

Setelah selesai bercinta Fernando merasa kehausan ia kemudian turun dari ranjang dan berjalan menuju meja makan untuk meraih botol air mineral yang masih utuh, karena laptopnya masih menyala sejak tadi Fernando berniat untuk mematikannya. Namun saat ia baru menyentuh kursor kedua matanya langsung membelalak lebar ketika melihat ada pesan masuk sebanyak 150 pesan yang dikirimkan oleh Profesor William, karena penasaran Fernando membuka salah satu pesan yang paling terbaru. Detak jantungnya terasa berpacu sangat cepat saat membaca pesan yang dikirimkan oleh sahabat baiknya itu.      

"Oscar de Francois, rupanya pria itu menyerang rumah sakit saat aku tak ada. Baiklah, akan kutunjukkan padamu siapa Fernando Grey Willan yang sebenarnya," ucap Fernando lirih dengan senyum tersungging.      

Fernando kemudian terlihat sibuk di depan laptopnya, ia nampak sedang berkomunikasi dengan beberapa orang anak buahnya yang ada di Ottawa. Fernando bahkan sempat berbicara dengan mereka melalui aplikasi Skype secara langsung dan memberikan perintah yang sangat jelas, setelah berbicara dengan anak buahnya selama hampir 25 menit Fernando akhirnya menutup laptopnya dengan senyum penuh kemenangan.      

"Jangan panggil aku Fernando Grey Willan kalau tak bisa menyelesaikan masalah kecil yang kau buat ini Oscar, aku bukanlah lawanmu kau harus tau itu perbedaan level di antara kita berdua terlalu jauh," batin Fernando dalam hati sambil menatap layar laptopnya yang sudah menghitam karena sudah Fernando pencet tombol off-nya.      

Setelah memastikan laptopnya benar-benar mati Fernando kemudian kembali berjalan menuju tempat tidur untuk meneruskan tidurnya menyusul Viona yang sudah terlelap walaupun hari sudah hampir pagi, setelah masuk ke dalam selimut Fernando melingkarkan tangan besarnya ke perut rata Viona setelah ia mencium kening dan kedua mata istrinya itu yang sudah terlelap. Viona hanya mengeliat saat Fernando memeluknya dengan erat, sebuah senyuman tersungging di wajah cantiknya saat kembali merasakan kehangatan tubuh sang suami. Mereka tertidur tanpa menggunakan pakaian sama sekali dan saling berpelukan karena menurut Fernando cara seperti ini menambah kemesraan, pada awalnya dulu Viona merasa risih. Namun karena sudah terlalu sering dipaksa oleh Fernando ia akhirnya pasrah dan kini justru menikmatinya.     

Pagi itu Fernando dan Viona terbangun saat matahari sudah berada di atas bumi dengan posisi sempurna, mereka tak terbangun sama sekali sejak pagi. Pasalnya Fernando sudah memberikan pesan kepada Tuan Demian sang manajer hotel untuk tidak mengirimkan pelayan datang pagi-pagi untuk membawakan makanan pagi, karena Fernando merasa sedikit terganggu dengan datangnya para pelayan itu di pagi hari. Fernando tak mau waktu berharganya dengan Viona diganggu karena adanya pelayan yang mengantarkan makanan, oleh karena itu Fernando memilih untuk tak menerima jasa layanan khusus seperti itu dan benar saja hari ini tak ada pelayan yang datang mengantarkan mereka makanan seperti hari sebelumnya dan itu membuat Viona dan Fernando tidur lebih lama dari pagi sebelumnya.     

"Hello baby good morning," sapa Fernando lembut pada Viona yang baru membuka kedua matanya.     

"Good morning," jawab Viona pelan sambil menutup mulutnya karena menguap.     

"Kalau kau masih mengantuk tidur saja," ucap Fernando lirih sambil mencium pundak Viona.     

"No, aku sudah cukup puas tidur. Aku lapar, apa menu makan pagi kita?" tanya Viona sambil merangkul leher Fernando.     

"Upssss...kenapa kau jadi manja sekali, apa kau mau lagi? apa tadi pagi kau belum cukup puas jadi sekarang kau...auchhhh,"      

Fernando meringis dan tak menyelesaikan perkataannya saat Viona mendaratkan gigitannya di dada Fernando dengan gemas.     

"Ampun sayang, ya sudah ayo bangun mandi lalu kita pergi ke restoran untuk makan," ucap Fernando pelan sambil mencium rambut Viona.     

"Kenapa harus ke restoran? memangnya makanan pagi kita belum datang?" tanya Viona bingung.     

"Ada dua hal yang harus kau tau babe, yang pertama aku sudah meminta tuan Damien untuk tak mengirim pelayan datang ke kamar kita untuk mengantarkan makanan. Kedua sekarang sudah hampir jam setengah satu siang, jadi kita bukan akan menikmati makan pagi akan tetapi makan siang," jawab Fernando pelan sambil tersenyum.     

"Apaaaa sudah siang, bagaimana bisa kita tidur selama itu akh maksudnya bagaimana aku bisa tidur seperti babi yang tak tau kalau hari sudah siang," pekik Viona kaget tak percaya.     

"Kita kemarin terlalu banyak beraktivitas jadi kalau hari ini kita bangun siang wajar babe, jadi kau tak perlu panik seperti itu. Ya sudah ayo bangun kita mandi, lalu pergi ke restoran," ucap Fernando lembut mencoba untuk menenangkan sang istri.     

Viona menganggukan kepalanya perlahan merespon perkataan sang suami, tak lama kemudian mereka berdua berjalan menuju ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh sebelum pergi ke restoran untuk makan siang. Viona yang sebenarnya hanya membutuhkan waktu sebentar untuk mandi kini jadi lebih lama karena Fernando mengganggunya, Fernando benar-benar tak bisa menahan dirinya jika melihat tubuh Viona tak tertutup apapun. Mereka akhirnya selesai mandi ketika waktu hampir menunjukkan pukul setengah dua siang, yang artinya mereka berdua menghabiskan waktu hampir satu jam dikamar mandi.     

Saat memakai pakaian bersih Viona tak menyadari sama sekali kalau kissmark buatannya di leher Fernando masih terlihat cukup jelas, karena Fernando menggunakan kemeja putih yang tak dikancing di dua kancing paling atasnya alhasil tanda cinta buatan Viona itu bisa dilihat jelas oleh siapapun. Fernando sendiri juga tak menyadarinya kalau tanda merah keunguan itu masih terlihat jelas di lehernya, karena Fernando sudah selesai berpakaian ia memilih duduk di ranjang menunggu Viona memakai baju. Karena Fernando melarangnya memakai pakaian terbuka lagi Viona akhirnya memilih sebuah dress floral berwarna hijau yang memiliki potongan dada rendah dan belahan yang cukup tinggi sampai di paha, melihat pakaian yang dipilih Viona membuat Fernando tersenyum. Ia senang karena istrinya sudah pandai memakai pakaian yang terbaik, setelah selesai mereka kemudian berjalan bergandengan menuju ke restoran bersama.     

Walaupun dress floral yang dipilih Viona memiliki potongan dada yang rendah payudara Viona tak terekspos, pasalnya Viona memakai bra yang cukup baik untuk menutupi kedua payudaranya. Semua tanda kepemilikan yang dibuat oleh Fernando di sekitar dada dan lehernya pun tertutup dengan sempurna karena Viona menggunakan foundation yang sewarna dengan warna kulitnya, sehingga tak akan ada orang yang tahu kalau ia memiliki tanda seperti itu di tubuh kecuali Fernando tentunya yang sudah membuatnya dan dirinya sendiri.      

Namun Viona merasa aneh, setiap mereka berpapasan dengan orang maka orang itu akan tersenyum dan terlihat berbisik-bisik di belakangnya.  Dan itu membuat Viona tidak nyaman, ia merasa ada yang salah dengan penampilannya. Sampai akhirnya ia bertanya berkali-kali pada Fernando untuk bertanya ada yang salah atau tidak dengan penampilannya, namun Fernando mengatakan kalau tak ada yang salah. Fernando justru memuji dirinya sangat cantik, sampai akhirnya Viona menyadari penyebab orang-orang berbisik di belakang saat ada seorang anak kecil bertanya pada ibunya mengenai tanda merah di leher Fernando.     

"Mom, apakah paman itu tak tau kalau di lehernya ada sisa makanan. Lihatlah lehernya merah," ucap anak kecil umur lima tahun dengan cukup lantang sambil menunjuk ke arah Fernando.     

Viona yang sedang makan spaghetti langsung terbangun karena kaget, ia tersentak saat mengetahui sebab orang-orang berbisik di belakangnya dan menyebut dirinya wanita luar biasa.     

"Babe are you ok?" tanya Fernando khawatir saat melihat Viona terbatuk.     

"Fernando letakkan makananmu ayo ke kamar!!!" jawab Viona lirih dengan suara bergetar, wajahnya terlihat sangat memerah.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.