Rahasia masa lalu
Rahasia masa lalu
Dalam tiga malam terakhir pun Viona masih berusaha meyakinkan Fernando untuk menunggu sampai ia selesai datang bulan , Viona jadi paham kenapa banyak laki-laki yang bisa selingkuh dari istrinya jika kebutuhan biologisnya tidak tersalurkan dengan baik .
Fernando juga belum masuk ke kantor ia memilih menyelesaikan pekerjaan kantornya dari rumah setelah Justin dan Harry membawa berkas-berkas penting dari kantor , kadang mereka bertiga bekerja dari pagi hingga sore hari sampai melupakan makan siang sehingga membuat Fiona harus memaksa suami dan dua asistennya itu untuk berhenti bekerja .
" Baiklah tuan kami undur diri " ucap Justin berpamitan ketika sudah selesai bekerja .
" Apa kalian tidak ikut makan dulu bersama kami ? " tanya Viona sambil tersenyum .
" Tidak nyonya terima kasih saya dan Harry masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan secepatnya " jawab Justin sambil tersenyum .
" Masih belum selesai ? bukankah kalian sudah dua hari ini bekerja dengan sangat keras !! " cicit Viona tak percaya dengan apa yang baru dikatakan oleh Justin .
Fernando tersenyum mendengar perkataan sang istri Ia lalu melingkarkan tangannya ke pinggang Viona dan memeluknya dengan erat .
" Kami adalah pengusaha bu dokter , jadi masalah perusahaan bukan hanya menyangkut tentang satu atau dua orang saja tapi ratusan orang nasibnya juga harus kami pikirkan " ucap Fernando sambil mencium pipi sang istri dihadapan dua pria single itu .
" Oh begitu ,ya sudah kalau memang masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan aku tak mau memaksa kalian untuk tetap ada disini " sahut Viona sambil tersenyum.
Justin dan Harry akhirnya meninggalkan istana Fernando , mereka langsung menuju ke kantor untuk menyimpan berkas berkas yang baru saja dikerjakan di dalam brankas yang ada di ruang pribadi Fernando dikantor .
Sepeninggal dua orang kepercayaannya Fernando lalu mengajak Viona untuk masuk kedalam untuk menikmati kudapan sore bersama . Karena hari semakin dingin Fernando akhirnya mengajak Viona masuk ke kamar untuk mandi .
" Mandilah terlebih dahulu aku punya sesuatu untukmu " ucap Fernando pelan meminta Viona untuk mandi .
" Sesuatu ? apa ? " tanya Viona cepat .
" Mandi dulu baru nanti aku berikan kepadamu honey " jawab Fernando sambil tersenyum .
" Janji ya " ucap Viona pelan .
Fernando menganggukan kepalanya untuk menyakinkan sang istri dengan tersenyum , melihat respon Fernando Fiona langsung berjalan menuju kamar mandi . Tak lama kemudian Viona terlihat sudah mandi dan berganti baju tidur , Fernando lalu masuk ke kamar mandi untuk mandi .
Ceklek
Pintu kamar mandi terbuka dan keluarlah Fernando dari kamar mandi dengan sudah memakai piyama tidurnya .
" Mana janjinya ? " tanya Viona bersemangat sambil menengadahkan tangannya ke arah sang suami .
Fernando tersenyum ia lalu berjalan menuju brankas yang ada dikamarnya , tak lama kemudian ia terlihat membawa sebuah kotak yang ia bil dari dalam brankas .
" Bukalah ini " ucap Fernando sambil menyerahkan sebuah kotak yang masih terbungkus kertas kado kepada Viona .
" Apa ini ? " tanya Viona dengan mata yang berbinar-binar .
" A present I have kept for you from the most special person " jawab Fernando sambil tersenyum.
Karena penasaran Viona akhirnya membuka sebuah kotak yang yang berbentuk persegi panjang dengan bersemangat .
" Melihat dari kertas kado yang dipakai sepertinya hadiah ini sudah cukup lama " ucap Viona senang .
" Kau akan tahu nanti ketika membukanya " sahut Fernando cepat .
Srekkk
Kertas kado yang membungkus kotak persegi panjang itu akhirnya terlepas semua .
" Apa ya ini….
Viona tak mampu menyelesaikan ucapannya ketika melihat isi dari kotak persegi panjang yang baru ia buka , kedua matanya berkaca-kaca melihat isi dari kotak persegi tersebut . Perlahan Viona mengulurkan tangannya dan meraih isi kotak tersebut seketika airmata Viona langsung turun membasahi wajahnya yang yang tak memakai apapun itu .
" Itu adalah pemberian Zeze untukmu yang belum sempat ia berikan " ucap Fernando pelan .
" Kapan Zevanya membuat ini kenapa aku tak tahu ? " tanya Viona terbata-bata .
" Itu adalah hasil prakaryanya yang terakhir di sekolah , waktu itu ia diminta oleh sang guru untuk membuat kado yang akan diberikan kepada orang yang paling spesial baginya . Zevanya lantas merangkai foto-foto kita menjadi satu lalu ia bungkus rapi dengan kotak ini " jawab Fernando dengan nada bergetar .
" Zeze sayang hu hu hu huuuuu huaaa….hiks hiksss hwwaaaa…. Zeze … sayangku….
Tangis Viona akhirnya pecah ia memeluk foto yang sudah dirangkai oleh Zevanya , berkali-kali ia memanggil nama Zevanya sehingga membuat mata Fernando ikut berkaca-kaca . Empat bulan bisa mengasuh Zevanya merupakan kenangan yang paling indah dalam hidupnya.
" Sudah honey hentikan tangisanmu kau akan membuat suaramu hilang jika terus menangis seperti ini " ucap Fernando pelan mencoba menenangkan Viona yang terus menangis sembari menyebut nama Zevanya berkali-kali .
" Aku rindu padanya besok kita pergi ke rumah Zevanya ya honey ….aku ingin menjenguknya rasanya sudah lama sekali sejak pertama kita pergi ke sana " sahut Viona dengan sesegukan .
" Ok besok pagi kita ke rumah Zevanya , tapi sekarang hentikan dulu tangisanmu aku tak bisa melihatmu menangis seperti ini " ucap Fernando lirih .
Viona menganggukkan kepalanya mendengar perkataan sang suami ,ia lalu memejamkan mata mencoba mengingat kenangannya ketika bersama dengan Zevanya kecil tujuh tahun yang lalu .
" Kadang aku bersyukur saat kejadian kau tak melihatnya secara langsung honey " ucap Fernando tiba-tiba .
" Apa maksudnya ? " tanya Viona bingung .
" Waktu Zeze pergi meninggalkan kita semua , aku bersyukur saat itu kau tak melihatnya secara langsung karena aku yakin kalau kau ada disana saat itu aku tak tahu bagaimana aku harus menenangkanmu " jawab Fernando sambil tersenyum .
Perkataan Fernando membuat Viona tersenyum ia tak percaya kalau suaminya sampai memikirkan hal sejauh itu .
" Oh iya aku ingat sesuatu !!! bukankah waktu itu kau pernah berjanji akan mengatakannya ketika aku sudah menikah denganmu , sekarang katakan padaku hal yang sebenarnya " ucap Viona tiba-tiba .
" Mengatakan apa ? " tanya Fernando bingung .
" Kebenaran tentang Zeze , bukankah waktu itu kau mengatakan bahwa Zevanya bukanlah anak kandung mu " jawab Viona cepat .
" kau yakin ingin mendengarnya sekarang ? " tanya Fernando singkat .
" Yes " jawab Viona bersemangat .
Fernando kemudian melepaskan pelukannya dari tubuh sang istri , ia kemudian berbaring di atas ranjang sambil memejamkan mata . Melihat Fernando memejamkan mata di atas tempat tidur membuat Viona sedikit kesal , ia merasa sedang dibodohi lagi oleh suaminya .
" Jangan tidur cepat katakan padaku !!! bukankah kau sudah berjanji sebelumnya " ucap Viona dengan suara meninggi sambil menggoyang-goyangkan tubuh sang suami .
" Tapi janji dulu setelah mendengar semuanya aku harap kau tak berpikir yang macam-macam , semua itu sudah berlalu dan aku harap kita tidak akan membahasnya lagi di masa depan " sahut Fernando dengan serius .
" Iya aku berjanji " jawab Viona singkat .
Fernando menarik nafas panjang dari hidung dan mengeluarkannya perlahan melalui mulut , ia lalu bangun dari tidurnya dan duduk kembali menghadap sang istri perlahan ia mencengkram pundak Viona .
" Zevanya adalah anakku !!! " ucap Fernando dengan suara lantang .
Bersambung