You Are Mine, Viona : The Revenge

Angel\'s heart



Angel\'s heart

Rasa kemanusiaan Viona tersentuh saat mendengar cerita Fernando yang mengatakan kalau Andy Kwan ternyata meninggal karena overdosis obat penambah stamina pria dewasa saat sedang memperkosa Nessie dan Ammy, walaupun Ammy sudah terbukti bersalah atas kematian anak pertamanya namun Viona tetap merasa iba kepadanya saat tau kalau ia menjadi korban pemerkosaan pria tua seperti Andy Kwan.     

"Kenapa kau harus kasihan pada wanita iblis itu babe, dia yang sudah membunuh anak kita," ucap Fernando dengan nada meninggi, ia merasa gemas pada istrinya yang masih bisa kasihan pada orang yang jelas-jelas sudah membunuh anaknya.     

"Dia memang bersalah karena membuatku keguguran, tapi sebagai sesama wanita aku merasa kasihan padanya. Pasti dia sangat terluka saat diperkosa oleh pria yang seharusnya menjadi ayahnya itu, aku benar-benar tak bisa membayangkan betapa hancurnya dia saat ini," sahut Viona pelan.     

"Babe, ayolah. Ammy bukan seorang gadis perawan yang harus kau kasihani, dia sudah menjadi budak seks Franklin selama berbulan-bulan sebelum akhirnya Frank menikah dengan Louisa. Jadi kau tak perlu mengasihaninya, apa yang ia dapatkan saat ini bahkan sebenarnya tak sepadan atas apa yang dia lakukan padamu, pada anak kita," ucap Fernando kembali dengan suara meninggi penuh emosi, ia merasa kesal pada Viona yang masih bisa mengasihani orang yang sudah membunuh anaknya.      

"Maksudku bukan itu, aku hanya…"     

"Sudahlah, aku tak mau membahas Ammy lagi. Aku lelah, aku mau tidur," sahut Fernando dengan cepat memotong perkataan Viona dengan cepat, setelah berkata seperti itu Fernando lalu berjalan pergi meninggalkan Viona seorang diri.     

Viona hanya bisa menghela nafas panjang ketika melihat Fernando marah saat ia mengasihani Ammy yang sudah menjadi korban pemerkosaan oleh Andy Kwan, ia pun akhirnya mengikuti langkah Fernando menuju kamar mereka yang ada di lantai dua. Viona tak mau membiarkan pertengkaran ini berlarut-larut karena itu bisa berakibat buruk pada pernikahannya, oleh karena itu ia ingin menyelesaikan semuanya sekarang juga walaupun Fernando sedang marah.      

Saat masuk kedalam kamar Fernando terlihat sudah berbaring di atas ranjang sambil memiringkan badannya ke arah kiri membelakangi Viona, dengan perlahan Fiona duduk diatas ranjang dia Lalu meraih bantal dan memeluknya dengan erat.      

"Aku tau kau marah padaku, tapi kau harus mendengarkan terlebih dahulu penjelasanku Fernando. Setelah kau mendengarkan apa yang ingin aku katakan kalau kau masih ingin marah aku tak akan melarangnya," ucap Viona pelan membuka percakapan.      

"Aku tak mau mendengar tentang Ammy lagi, kalau kau masih ingin membahasnya lebih baik kau keluar aku benar-benar lelah saat ini Vio," sahut Fernando dengan cepat.     

Viona tersenyum saat mendengar suaminya memanggil namanya, ia kini semakin yakin kalau Fernando benar-benar marah kepadanya.     

"Kalau kau ingin tahu sebenarnya aku sangat marah dan benci sekali pada dokter Ammy yang sudah membunuh anak kita, namun di lain sisi sebagai sesama wanita aku merasa prihatin dan kasihan kepadanya. Kau tau kenapa aku kasihan kepadanya?"tanya Viona pelan.     

"Aku tak mau menjawabnya," jawab Fernando ketus.     

"Aku yakin dokter Anmy melakukan semua ini karena ia tak pernah mendapatkan yang namanya cinta sejati dalam hidupnya, cinta yang benar-benar tulus pada dirinya bukan hanya karena keelokan wajah dan keindahan tubuhnya saja. Melihatnya mengalami semua ini aku sangat kasihan kepadanya, bukan karena aku tidak marah atas apa yang ia lakukan dulu padaku. Percayalah Fernando, tak ada satupun wanita di dunia ini yang rela menjual tubuhnya demi alasan apapun. Setiap wanita di dunia ini pasti ingin mempersembahkan kesuciannya kepada laki-laki yang paling ia cintai dan aku yakin dokter Ammy pun memiliki keinginan itu, hanya saja karena ia sudah memilih langkah yang salah akhirnya ia terjebak dalam lingkaran setan yang lagi-lagi harus membuatnya mengalami peristiwa yang mengerikan seperti ini. Diperkosa oleh laki-laki yang seharusnya menjadi ayahnya sendiri pasti memberikan trauma yang luar biasa besar dalam hidupnya," ucap Viona pelan.     

"Biarkan saja itu namanya dia terkena hukum karma!! Dia sudah berbuat banyak sekali kejahatan seharusnya dia juga mendapatkan balasan yang setimpal," sahut Fernando dengan cepat.     

"Kalau kita bicara hukum karma semua orang pasti akan mendapatkannya, sekarang bagaimana kalau misalkan aku mendapatkan hukum karma atas semua perbuatanmu di masa lalu Fernando?" tanya Viona tiba-tiba.      

Deg     

Fernando yang sedang membelakangi Viona langsung terdiam, suaranya mendadak tercekat di tenggorokan. Padahal sudah banyak sekali yang ingin ia katakan sebelumnya pada Fernando.     

"Aku juga bukan manusia suci tanpa dosa Fernando akupun juga memiliki banyak kesalahan, karena itulah aku tak mau mendapatkan balasan dari Tuhan saat aku masih hidup di dunia seperti yang kau katakan tadi dengan menyebutkan bahwa apa yang dialami oleh dokter Ammy saat ini adalah sebagai balasan atas apa yang ia lakukan sebelumnya dengan hukum karma yang harus ia terima. Lalu bagaimana dengan kita? Bagaimana denganmu? Bagaimana kalau misalkan seandainya kita mendapatkan balasan seperti yang kau ucapkan sebelumnya? Bukankah itu akan sangat mengerikan Fernando," imbuh Viona kembali.     

Perkataan Viona benar-benar membuat Fernando tak bisa berkata-kata, ia langsung bangun dan mendekati Viona yang duduk tak jauh di belakangnya.      

"Babe aku…"     

"Aku tau kau marah dan benci pada dokter Ammy, tapi setidaknya kita tidak tertawa dengan apa yang sudah menimpa dirinya Fernando. Kalau kau sudah mengatakan bahwa anak buahmu sudah mengurus semuanya dan memastikan mereka bertiga akan masuk penjara, lebih baik kita diam dan tunggu saja hasilnya tanpa harus mengotori tanganmu lagi Fernando,"ucap Viona pelan memotong perkataan Fernando.     

"Aku takut terkena hukum karma, seperti yang kau katakan tadi," imbuh Viona kembali.     

Greb      

Fernando langsung memeluk Viona dengan erat, kedua matanya pun berkaca-kaca seketika. Tiba-tiba rasa takut akan kehilangan Viona kembali datang menghantui dirinya.     

"Kau orang baik babe, kau adalah manusia paling baik yang aku kenal di dunia ini selama aku hidup. Tuhan pasti tidak akan pernah memberikan hukum karma apapun padamu, kau adalah wanita sempurna yang dikirimkan Tuhan untuk menjagaku. Untuk menahan diriku agar tak melakukan hal-hal yang buruk lagi, jadi aku mohon jangan pernah berkata tentang hukum karma," ucap Fernando pelan dengan suara bergetar sambil mengeratkan pelukannya pada tubuh Viona.     

"Semua manusia di dunia ini tidak ada yang sempurna Fernando, sebaik apapun manusia pasti pernah melakukan kesalahan. Begitu juga aku, maka dari itu aku mohon mulai saat ini tolong jaga lisanmu, tolong jaga ucapanmu. Kita harus memperlakukan orang dengan baik seperti kita ingin diperlakukan oleh orang lain, sama dengan halnya yang tadi sudah kau katakan sebelumnya. Kau tak berhak menyebut dokter Ammy mendapatkan karma atas apa yang sudah terjadi padanya, seharusnya kita mendoakan agar dirinya berhenti berbuat kejahatan. Kita doakan agar dirinya segera sadar dan kembali ke jalan yang benar setelah apa yang sudah menimpanya ini," sahut Viona pelan.     

"Iya babe, maaf.  Aku berjanji akan menjaga lisanku, maafkan aku," ucap Fernando lirih.      

"I love you Fernando," bisik Viona lembut.     

Alih-alih menjawab pernyataan cinta dari sang istri Fernando justru semakin mengeratkan pelukannya di tubuh Viona, air matanya tiba-tiba menetes secara tak sengaja.      

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.