You Are Mine, Viona : The Revenge

It\'s you mom?



It\'s you mom?

Fernando masih duduk di sofa ketika profesor Erick memutuskan untuk kembali ke rumah sakit, ia mengatakan kalau kondisi Viona sudah jauh lebih baik dan tak membutuhkan kehadiran dirinya. Pasalnya saat ini Viona tengah tertidur dan mungkin akan terbangun saat malam tiba, namun Fernando belum beranjak dari sofa karena ia masih memikirkan perkataan profesor Erick sebelumnya.      

Justin yang baru mengantar profesor Erick pulang masuk kembali ke dalam kamar Fernando dan langsung berdiri disamping Harry yang sejak tadi tak meninggalkan Fernando.      

"Kalian berdua pergilah, temui Andrew di rumah sakit. Pastikan semua ini benar atau tidak, kalau memang wanita gila itu sudah beraksi apakah mereka sudah mendapatkan keberadaannya atau tidak," ucap Fernando pelan memerintahkan Justin dan Harry pergi ke rumah sakit Global bros.     

"Siap Tuan." Justin dan Harry menjawab kompak perintah Fernando.     

Saat kedua pemuda itu berbalik dan melangkah pergi menuju pintu keluar tiba-tiba Fernando berdiri dan menahan mereka kembali, ia terlihat bimbang saat ini. Fernando ingin datang ke rumah sakit saat ini, dua sahabat dan adiknya pasti membutuhkan kehadiran dirinya.     

"Jangan Tuan, lebih baik anda tetap di rumah. Nyonya membutuhkan anda," jawab Justin dengan cepat melarang Fernando yang ingin ikut pergi.     

"Aku merasa kasihan pada mereka, aku pernah ada diposisi mereka saat ini. Aku yakin William, Dexter dan si brengsek itu pasti sedang kacau saat ini. Aku ingin ada disana dan menenangkan mereka,"sahut Fernando lirih.     

"Tapi saat ini Nyonya membutuhkan anda Tuan, apakah anda tak ingat tadi apa yang dikatakan oleh profesor Erick sebelumnya? Meskipun saat ini Nyonya sedang tertidur karena pengaruh bius, tapi kita tidak tau kapan Nyonya akan bangun. Oleh karena itu lebih baik anda tetap di rumah, anda tak mau bukan jika misalkan Nyonya terbangun dan anda tidak ada disampingnya lalunya ia kembali historis seperti tadi," tanya Justin pelan berusaha mengingatkan Fernando tentang kondisi Viona yang belum stabil.     

Fernando langsung diam membisu mendengar perkataan Justin, baru kali ini ia tak bisa membantah perkataan anak buahnya itu. Padahal selama ini dirinyalah yang tak pernah dibantah siapapun, namun kali ini ia yang tak bisa membantah. Diingatkan kondisi Viona membuat Fernando ragu dan takut, ia tak mau ada hal buruk menimpa anak-anak kembar yang ada didalam kandungan Viona.     

"Bersabarlah Tuan demi Tuan muda kecil, saya dan Harry akan datang ke sana dan mencari tau dengan sedetail mungkin sehingga anda tak akan ketinggalan info. Dan untuk masalah Amelia Smith saya sudah memberitahukan kepada Tobias agar ikut membantu kita," ucap Justin kembali.     

"Tobias…"     

"Iya Tobias, wanita gila seperti Amelia Smith hanya bisa dilawan oleh Tobias yang juga gila. Saya rasa kalau misalkan Tobias turun tangan semuanya akan menjadi lebih mudah Tuan, namun tetap saja kita harus waspada karena kita tidak tau apa yang direncanakan oleh wanita gila itu. Saya yakin Tobias pasti akan banyak membantu kita dalam mengurus perempuan iblis itu," sahut Harry penuh emosi.      

"Kau benar Harry, biarkan Tobias yang mengurusnya. Ya sudah kalian pergilah, kau ingin menghubungi Andrew kembali sekarang," ucap Fernando pelan sambil bangun dan berjalan menuju nakas yang ada di samping Viona untuk mengambil laptop.      

Justin dan Harry langsung meninggalkan kamar Fernando begitu mereka diperintahkan pergi, saat baru sampai di lantai satu mereka sudah disambut Lucas yang sudah bersiap.      

"Kemana?"tanya Lucas dengan serius.     

"Rumah sakit, kita harus mencari tau apa yang sebenarnya terjadi," jawab Justin singkat.     

"Siap," sahut Lucas cepat sambil berjalan cepat menuju pintu keluar, mobilnya pun sudah dipanasi. Begitu profesor Erick pulang Lucas langsung bersiap, ia tau tengah terjadi keadaan darurat meskipun tak ada yang memberitahukan apapun pada dirinya.     

Tak lama kemudian mobil Lexus 570 sport warna hitam anti peluru itu pun melesat pergi meninggalkan kediaman Fernando menuju rumah sakit Global Bros, diikuti dua mobil lainnya di belakang. Sementara itu di kamar Fernando nampak sedang menunggu Andrew menerima invitation panggilan videonya, ia terlihat sangat gugup sekali karena sudah dua kali ia mencoba memanggil Andrew dan belum diangkat-angkat oleh pria yang pernah ia benci itu karena terus menerus mencoba merebut Viona dari pelukannya.     

"Minumnya Tuan," ucap Teddy pelan sambil meletakkan secangkir teh Chamomile. Teh chamomile memiliki banyak manfaat salah satunya adalah untuk meredakan stres.      

"Terima kasih Teddy," jawab Fernando singkat sambil terus menatap layar laptopnya yang masih memanggil Andrew.     

"Tenang Tuan,Tuhan pasti akan melindungi nyonya dan tuan muda kecil sekarang. Tuhan pasti tak akan membiarkan wanita sebaik nyonya menderita lagi," imbuh Teddy dengan cepat.     

"Semoga saja Teddy, jika tidak maka aku benar-benar tak akan percaya  lagi akan adanya Tuhan," sahut Fernando singkat.     

Teddy hanya tersenyum mendengar perkataan sang tuan, karena tugasnya sudah selesai ia pun kau berpamitan pada Fernando dan keluar dari kamar tuannya itu. Ia tak mau mengganggu Fernando yang sedang ingin berbicara serius dengan Andrew, tak lama setelah Teddy keluar dari kamar Fernando lalu menutup laptopnya dengan penuh emosi. Ia kesal karena Andrew tak kunjung mengangkat panggilannya, Fernando lalu keluar dari kamar dan berteriak di balkon dengan keras melampiaskan kekesalannya. Para bodyguard yang berjaga di bawah hanya bisa diam saat menyadari kalau sang tuan sedang marah, mereka kembali fokus bekerja dan pura-pura tidak tau karena tak mau membuat tuannya marah lagi.      

Setelah hampir dua menit melampiaskan kekesalannya Fernando lalu masuk kembali ke dalam kamar, berteriak-teriak dengan keras membuat tenggorokannya kering. Dengan cepat ia lalu meraih cangkir teh yang ada di atas meja tanpa ragu, Fernando lalu meminum teh chamomile yang dibawakan oleh Teddy sebelumnya dengan cepat. Beruntung AC di dalam kamarnya cukup dingin sehingga saat ia meminumnya teh itu sudah tidak terlalu panas yang otomatis tak akan melukai lidahnya.      

"Kenapa masalah selalu datang disaat aku sudah mulai tenang Tuhan, sebenarnya dosa apa yang harus aku tebus sehingga aku bisa hidup tenang dan terbebas dari semua ini. Kenapa masalah selalu datang disaat aku berusaha untuk menata hidupku kembali bersama istriku? Apakah yang terjadi padaku dan Viona satu tahun yang lalu belum cukup untuk menebus semua kesalahanku Tuhan? Kalau memang belum tunjukkan padaku, apa yang harus aku lakukan agar aku bisa hidup tenang bersama istriku? Aku sudah lelah dengan masalah ini, aku sudah sangat bersabar menghadapi semuanya. Aku takut kehilangan kesabaran dan kembali seperti dulu Tuhan, aku ingin membuat istriku tau bahwa aku sudah berubah. Aku tak mau menjadi Fernando yang kejam lagi Tuhan" ucap Fernando lirih sambil bersimpuh di samping ranjang tepat di sebelah Viona dengan kedua tangan terkepal dalam posisi berdoa.      

"Itu karena Tuhan sayang padamu Fernando, Tuhan ingin kau menjadi Fernando ku yang baik. Fernando ku yang penuh kasih yang menjaga adiknya dengan baik,"      

Deg     

Fernando yang tertunduk langsung mengangkat wajahnya ketika mendengar suara lembut yang sangat ia hafal, suara yang tak pernah ia dengar setelah bertahun-tahun.      

"Mommy…" Fernando bergumam lirih memanggil ibunya tanpa sadar.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.