You Are Mine, Viona : The Revenge

I\'m done



I\'m done

Setelah pulang dari rumah Benjamin Philippe yang berada di komplek perumahan yang mewah untuk seorang pejabat pemerintah daerah Tobias dan anak buahnya pergi ke perumahan mewah lainnya, dia benar-benar tak percaya kalau ternyata para pejabat yang ia kunjungi saat ini ternyata tinggal di rumah-rumah mewah.      

"Aku kira selama ini aku adalah manusia paling hina dan jahat, namun kali ini aku dengan bangga mengatakan aku adalah orang baik." Tobias bicara dengan lantang mengumpat para pejabat yang data dirinya ada ditangannya.     

David dan beberapa pengawal lainnya hanya bisa tersenyum mendengar perkataan Tobias, sebenarnya mereka juga ikut kesal dengan para pejabat itu. Dengan gaji perbulan yang hanya sekitar dua puluh ribu dolar saja para pejabat itu bisa memiliki rumah harga jutaan dolar dan mobil mewah yang berlimpah, sudah dapat dipastikan bahwa mereka mendapatkan kemewahan itu dari para pengusaha yang menyuapnya.     

"Pantas saja Tuan Fernando mundur dari pencalonan anggota parlemen waktu itu, ternyata politik itu benar-benar busuk," ucap Tobias kembali.     

"Dan beruntung masih ada orang baik seperti Tuan Fernando di dunia ini," celetuk David pelan.     

"Iya kau benar walau sebenarnya tak sepenuhnya benar, Tuan Fernando sangat jahat kalau kau mau tau. Dia adalah orang tanpa belas kasih yang aku kenal didunia ini, tanpa aku mengenalnya mungkin aku tak akan bisa seperti ini," sahut Tobias dengan cepat.     

Mendengar perkataan Tobias membuat David langsung menutup mulutnya, ia sebenarnya juga tau dengan baik siapa seorang Fernando Grey Willan yang sesungguhnya. Lima belas tahun yang lalu sosok Fernando memang sangat membuat siapapun takut termasuk dirinya sendiri, karena saat itu Fernando sedang merintis bisnisnya dari nol dan dia tak pernah segan menghabisi orang yang menghalangi bisnisnya. Sampai akhirnya Fernando pun bertemu dengan Tobias yang menjadi algojonya untuk menghabisi semua musuh-musuhnya.     

Seperti yang kau bisa lakukan sebelumnya pada Benjamin Philippe, Tobias juga melakukan cara yang sama pada empat belas pejabat korup lainnya. Ia juga memberikan waktu mereka selama 2 kali 24 jam untuk mengembalikan uang yang diterima dari para penguasa yang menyuapnya, dengan berbekal rekening pribadi mereka yang disimpan di bank Swiss Tobias mampu membungkam mereka dalam sekali tepukan saja.     

Dari semua pejabat korup itu Tobias hanya sekali mengeluarkan timah panasnya, ia benar-benar tak bisa menahan emosi saat berhadapan dengan seorang pria bernama Nicolas Castaner. Pria berdarah Perancis-Kanada itu membuat Tobias terpaksa mengeluarkan timah panasnya untuk menghentikan ocehan pria arogan yang menantangnya.     

"Arrggghh kau pasti masuk penjara Tobias Dante, aku Nicolas Castaner akan  memastikannya sendiri." Nicolas yang sudah tertembak di paha masih bisa mengancam Tobias yang masih berdiri dengan pistol kesayangannya yang masih panas.     

"Benarkah? Ok kalau begitu buktikan, dengan cara apa kau akan memastikan aku masuk penjara?" tanya Tobias pelan mencoba untuk menahan diri agar tak terpancing provokasi Nicholas kembali.      

"Aku akan melaporkanmu kepada walikota sehingga kau tak akan bisa kabur dari kejaran para polisi Kanada, percayalah Tobias kau akan membusuk dipenjara untuk waktu yang sangat lama atas perbuatan yang kau lakukan padaku kali ini. Aku adalah wakil walikota dan kau berani melakukan ini padaku, aku benar-benar tak terima Tobias!!!" jawab Nicolas kembali.     

"Walikota, jadi kau hanya akan melapor pada walikota? Hahaha Nicolas Nicolas, apa kau tau walikota yang aku andalkan saja takut pada Tuanku. Lalu bagaimana kau akan memastikan aku masuk penjara?"tanya Tobias kembali.     

"Perdana menteri Kanada saja kenal baik dengan Tuanku, lalu kau hanya menyombongkan seorang wali kota hahaha...kau lucu Nicolas." Tobias bicara kembali sambil tertawa terbahak-bahak.     

Mendengar perkataan Tobias membuat Nicolas Castaner terdiam seketika dengan menahan rasa sakit di pahanya yang terkena tembakan dari Tobias ia berusaha berpikir dengan keras siapa Tuan yang dimaksud oleh pria yang ada di hadapannya saat ini, tak lama kemudian wajah Nicholas langsung memucat seketika saat ia berhasil mendapatkan satu nama yang mungkin memenuhi kriteria yang disebut oleh Tobias.     

"Fer-fernando Willan…"     

"No no no nama lengkap Tuanku adalah Fernando Grey Willan, bukan Fernando Willan saja. Setauku kau adalah orang yang paling keras menolak proposal yang diajukan oleh Tuanku untuk mengubah daerah tercemar itu untuk hutan kota, aku penasaran berapa besar uang yang kau dapatkan dari para pengusaha yang ada di belakangmu saat ini Nicolas," ucap Tobias dengan cepat memotong perkataan Nicolas.     

"Uang apa, katakan pada Tuanmu itu bahwa aku Nicolas Castaner tak takut padanya. Aku akan tetap menolak permintaannya untuk mengubah area itu, asal kau tau pabrik pengolahan ikan itu adalah sebuah pabrik tua yang dilindungi oleh UNESCO sehingga kau tak bisa mengubahnya dengan seenaknya dan merubah area itu menjadi kawasan wisata seperti yang dikatakan oleh Fernando Willan sebelumnya. Negara kita memiliki beberapa peraturan yang tak dimengerti oleh orang tak berpendidikan sepertimu Tobias," sahut Nicholas kembali dengan keras mencoba mengerti atau biasa dengan membawa UNESCO sebagai organisasi yang menaungi beberapa bangunan tua yang dianggap bersejarah.     

Dorr     

Tobias kembali menggunakan pistolnya, namun kali ini ia tak menembak ke arah Nicolas. Yang menjadi sasarannya adalah dinding yang ada di belakang Margaria istri Nicolas, Margaria sendiri yang tak menyangka akan menjadi sasaran Tobias pun langsung jatuh pingsan. Walaupun ia tak terkena peluru namun tetap saja tembakan Tobias membuatnya takut.      

"Tobias Dante!!! Kubunuh kau kalau berani menyentuh istri dan anakku, sehelai saja rambut mereka hilang kau dan Fernando Willan itu akan kubunuh Tobias. Aku bersumpah," teriak Nicolas dengan keras.     

"Kau benar-benar tak bisa diajak bicara baik-baik Nicolas, baik mungkin dengan cara ini kau akan bisa merubah pikiranmu," ucap Tobias pelan sambil berjalan menuju ke arah Nicolas yang duduk dilantai dengan kaki yang mengeluarkan darah.      

"A-apa yang akan kau lakukan brengsek!!!" Nicolas berusaha mundur untuk menjauhi Tobias, namun karena ia sudah ada di dekat dinding akhirnya ia tak bisa bergerak jauh apalagi kakinya tengah terluka.     

Alih-alih menjawab pertanyaan Tobias justru mengeluarkan ponselnya, ia lalu menunjukan sebuah video yang ia dapat dari Justin tadi malam. Dalam video itu terlihat jelas sang wakil walikota yang terkenal sangat mencintai dan setia pada istrinya itu tengah bercumbu dengan beberapa wanita di sebuah klub malam yang ada di Quebec.     

"Ba-bagaimana bisa itu.."     

"Kenapa kau kaget aku memiliki video ini? Apa yang akan terjadi saat video ini keluar di masyarakat? Apakah ayah mertuamu yang kaya raya itu akan diam saja? Atau reaksi Margaria, dia adalah istri yang sangat setia dan baik. Aku penasaran dengan ekspresinya saat ia tau bahwa sang suami tercinta sedang berbuat curang di belakangnya dengan wanita-wanita seksi di Quebec," ucap Tobias pelan memotong perkataan Nicolas.     

Wajah Nicolas langsung memucat seketika saat mendengar perkataan Tobias, ia yang sebelumnya tak takut dengan semua gertakan yang Tobias katakan kali ini langsung tak bisa berkata-kata. Tenggorokannya seperti dimasuki bara api yang sangat panas sehingga membuatnya tak bisa mengeluarkan suaranya.      

Melihat perubahan air muka Nicholas membuat lebih senang Ia tahu seorang Nicolas adalah tipe suami takut istri dan mertua, pasalnya semua kekayaan dan posisinya saat ini ia dapat karena sokongan dari sang mertua kaya raya yang tinggal di Perancis. Maka dari itu ia sangat menyayangi Margaria dan selalu sesumbar bahwa ia tak akan pernah menyakiti Margaria seumur hidupnya di tiap kesempatan saat sedang ada di ruang publik.     

"Waktumu hanya 2 kali 24 jam untuk menyelesaikan semuanya atau bersiaplah hidup dijalanan," bisik Tobias pelan dengan senyum penuh kemenangan.      

"Apa jaminannya kalau aku menyetujui permintaan Fernando untuk membongkar area itu?" tanya Nicolas lirih.      

"A a a a...ada yang perlu diluruskan terlebih dahulu disini, pertama kau harus menyebut Tuan kepada Tuan Fernando. Kedua videomu ini akan aman selama kau mengikuti perintah yang Tuan Fernando berikan, tenang saja bukan hanya video ini saja yang akan aman. Akan tetapi videomu lainnya yang kami miliki itu semua akan tersimpan rapi di tangan kami selama kau mau diajak bekerja sama," jawab Tobias kembali.      

"Aku sudah menghubungi ambulans untuk datang, jadi kau tak usah khawatir mungkin mereka akan tiba di tempat ini sekitar 10 atau 15 menit lagi. Satu lagi pesanku beritahu istrimu dan katakan padanya bahwa semua ini tak pernah terjadi, karena jika berita ini terbongkar keluar maka aku tak akan segan Nicolas," imbuh Tobias kembali menambahkan perkataannya yang sebelumnya.     

Selesai berkata seperti itu Tobias kemudian pergi meninggalkan kediaman Nicholas Castaner dengan tersenyum lebar, tugasnya hari ini selesai dengan sempurna.      

Dengan perlahan Tobias mengeluarkan ponselnya, ia lalu menghubungi Fernando untuk melaporkan tugasnya hari ini.     

"Tugas kecil ini selesai, apa ada tugas yang lebih sulit lagi tuan?"     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.