CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

750. Meluncur ke gudang tua



750. Meluncur ke gudang tua

Doni menutup mata Jonatan dengan kain berwarna hitam pekat, ketika mereka hampir sampai di tempat rahasia yang biasanya di gunakan untuk menyekap orang-orang yang berani menyinggung sang presdir.     

"Hei! Apa yang kalian lakukan? Kenapa kalian menutup wajahku?!!!" Teriak Jonatan yang tubuhnya mulai gemetar dan jantungnya berdetak kencang dan kacau. Nafasnya deru Jonatan membumbung kasar, bahkan deru nafas orang sekitarnya mampu membuatnya merasa stress. Pikiran Jonatan sudah melayang dengan liar. Direktur tampan ini sudah merasa ketakutan sendiri. Dengan mata tertutup seperti itu, ia seperti seorang tahanan yang siap dieksekusi di tiang gantungan saja.      

"Tidak! Mereka tidak mungkin akan membunuhku?" Kata Jonatan dalam hatinya yang mulai gusar dan kebingungan. Ia belum mau mati sekarang. Masih banyak hal yang belum ia lakukan selama ini. Ia juga masih terlalu muda untuk mati.     

"Jika aku katakan, aku akan membuatmu menjadi makanan buaya peliharaan presdir. Apa kau takut?! He... He..." Kata Doni yang sengaja menakut-nakuti Jonatan dengan kata-katanya. Sungguh bodyguard satu ini memang sangat ahli membuat para tawanannya merasa ketakutan dan nyalinya menjadi ciut.     

"Ka-kalian! Kalian tidak akan berani melakukan itu. Semua itu melanggar hukum dan kalian bisa di penjara." Kata Jonatan yang mulai gagap dan ketakutan. Jonathan tahu, orang-orang seperti mereka ini tidak akan memiliki rasa takut untuk melakukan hal seperti itu.     

"Oh, ya. Bukankah tadi kau bilang kami bukan manusia, lalu buat apa kami takutkan? Apa kau pikir Presdir akan melepaskan orang yang telah Berani menyelakai istri dan anaknya? Kami akan memukulimu, mematahkan kaki dan tanganku, meremukkan seluruh tulang-tulang di tubuhmu, dan melemparnya ke kandang buaya yang kelaparan. Bayangkan tubuhmu tidak bisa bergerak dan hanya kedua bola matamu saja yang bisa menari kesana kemari melihat para buaya lapar itu mendekat dan siap menyantap mu. Hmmm... Nyam... Nyammm... Sangat lezat, daging muda yang gurih dan berotot." Kata Doni yang membelai lembut wajah Jonatan yang tertutup kain hitam itu dengan ujung jari telunjuknya.     

Doni bisa merasakan ketakutan hebat yang menjalar di tubuh Jonatan. Laki-laki ini bahkan ketakutan Hingga buang air kecil di celana. Sungguh mengerikan dan kejam memang kata-kata Doni kali ini, hingga membuat bulu kuduk Jonatan berdiri.     

"Bos, dia kencing di celana." Kata bodyguard yang duduk tepat di samping Jonatan.     

"Sial! Kau mengotori mobilku." Kata Doni jengkel kepada Jonatan yang membuat mobil Doni menjadi bau dengan air seni jonathan.     

Mereka semua telah sampai di sebuah gudang tua milik perusahaan Lianxi grup yang sudah lama tidak terpakai.     

"Cepat seret dia, dan lempar ke ruang bawah tanah yang gelap itu." Kata Doni yang masih geram kepada Jonatan.     

Para anak buah Doni membawa Jonatan ke dalam gudang yang gelap dan pengap. Kemudian meninggalkan direktur tampan itu sendirian di dalamnya, dengan penjagaan ketat di luar ruangan.     

"Ruangan apa ini, dingin, pengap dan bau." Kata Jonatan menggerutu. Bahkan ia bisa mendengar suara begitu banyak tikus dan hewan-hewan kecil lain disekitarnya. Uhh... Sungguh menjijikkan. Penutup wajah dan ikatan kedua tangan Jonatan tak kunjung di lepaskan, bahkan ia saat ini justru di ikat diatas sebuah kursi kayu seperti seorang tahanan atau orang yang telah di culik untuk di investigasi.     

"Sial! Kenapa nasibku buruk sekali?! Sejak mengenal Tara, hidupku justru semakin berantakan. Wanita satu ini benar-benar membawa sial dalam hidupku. Awas saja, jika aku bisa keluar dari tempat ini nanti, akan aku berikan dia pelajaran yang tidak akan pernah ia lupakan." Kata Jonatan yang merasa semua kejadian dan kesialan yang dialaminya dan keluarganya adalah Semua berasal dari Tara dan juga Keluarga Jiang.     

Jonathan masih bertekad untuk bisa kabur dari cengkeraman para bodyguard presdir Kim ini. Meskipun itu sedikit sulit baginya saat ini, tetapi bukan berati tidak bisa. Ia hanya perlu mencari kesempatan untuk kabur saja. Meskipun sekarang ia tidak bisa melihat apapun di sekitarnya dan hanya kegelapan dan rasa dingin menyelimuti.     

Doni begitu senang hari ini, akhirnya ia dan para anak buahnya telah berhasil menangkap Jonatan. Sekarang saatnya melaporkan hasil tangkapannya itu kepada sang presdir dan bos kecil (asisten steve).     

"Hallo, bos kecil. Kami telah berhasil menangkap ikan teri yang presdir inginkan dan membawanya ke tempat biasa." Lapor Doni kepada asisten steve.     

"Bagus, jaga baik-baik Ikan itu dan jangan sampai kabur lagi." Kata asisten steve yang mengingatkan kepada Doni dan bodyguard yang lainnya supaya tidak lengah, mengingat jonathan sudah berkali-kali lolos dari pengawasan mereka.     

"Siap, bos! Ngomong-ngomong bagi angpao bos kecil. Ikan teri sialan itu kencing di mobil kami. Anggap saja biaya untuk cuci mobil." Kata Doni merayu asisten steve untuk mendapatkan bonus tambahan atas kerja keras mereka semua.     

"Puff... Oh, ya?! Pasti itu sangat bau sekali. Baiklah, nanti akan aku laporkan kepada presdir hasil kerja kalian." Kata asisten steve kepada Doni sebelum mengakhiri Teleponnya.     

Sang presdir yang berada di kursi belakang merasa penasaran dengan percakapan antara asisten steve dengan orang yang meneleponnya tadi. Siapa orang itu, hingga membuat asistennya yang mahal senyuman itu sampai tertawa geli.     

"Siapa itu Steve?" Tanya Yohan kepada asisten steve. Meskipun sejak tadi ia sibuk dengan beberapa berkas di tangannya. Tetapi bukan berarti Yohan tidak memperhatikan gerak-gerik asisten pribadinya itu.     

"Itu Doni, ia membawa kabar baik untuk kita. Mereka sudah berhasil menangkap direktur Lee dan membawanya ke gudang tua." Kata asisten steve yang menyampaikan hasil laporan dari Doni.     

Seketika sang presdir meletakkan dokumen yang ada di tangannya di atas jok mobil di sampingnya.      

"Steve, kita kesana Sekarang." Kata sang presdir memberikan perintah.      

Yohan sudah tidak sabar untuk membuat perhitungan dengan Jonatan. Orang yang hampir membuat anak dan istrinya itu kehilangan nyawanya dan menyebabkan Tiara amnesia saat ini. Hari-hari yang seharusnya di lalui Yohan dan Tiara dengan indah dengan kehadiran Kim Tan. Sekarang justru masih terasa dingin karena Istrinya itu tidak mengenalinya sama sekali, sehingga Yohan harus berusaha dengan keras memulai semuanya dari awal lagi.     

"Baik, Presdir." Jawab asisten steve yang segera mencari jalan untuk berbelok arah mobilnya menuju gudang tua tempat Jonatan di sekap saat ini.     

Mobil mereka saat ini melesat maju dengan cepat menuju gudang tua. Tidak hanya sang presdir yang merasa bersemangat untuk segera Bertemu dengan Jonatan, tetapi juga asisten steve yang selama ini geram dengan perbuatan kejam mantan mantan kekasih istri sang presdir itu. Ingin rasanya asisten steve memukuli Jonatan dengan tangannya sendiri untuk melampiaskan kekesalannya selama ini.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

L. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih ataqs dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. CALON ISTRIKU YANG MANIS     

2. PERFECT HUSBAND : THE CEO'S SWEET WIFE.     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.