Masa Mudaku Dimulai Bersamanya

Memamerkan Cinta Mereka (4)



Memamerkan Cinta Mereka (4)

"Aku ingin mengadakan pernikahan, dan Mian tidak masalah dengan rencana apa pun. Bagaimana dengan kalian, apakah kalian punya ide?" Qin Chu bertanya kepada orang tuanya karena rasa hormat.     

"Mengapa tidak dirayakan pada akhir tahun?" Qin Yumin berterus terang, dia tidak ingin putranya menunda lebih jauh.     

"Agak terburu-buru untuk memiliki pernikahan pada akhir tahun... Aku ingin pernikahan yang megah," jawab Qin Chu.     

Nyonya Qin meliriknya dan mengangguk. "Putra kita benar, kita hanya punya satu putra. Pernikahan itu harus megah, bukan terburu-buru."     

"Bagaimana menurutmu, Huo Mian?" Tanya Qin Yumin.     

"Aku oke-oke saja dengan rencana manapa pun... haha, itu hanya formalitas, kita tidak harus melakukannya."     

Sejujurnya, Huo Mian tidak terlalu peduli dengan formalitas ini. Dalam benaknya, karena mereka sudah mendaftar resmi di catatan sipil, mereka sudah menjadi suami-istri.     

Akan menyenangkan mengadakan sebuah pesta pernikahan, tetapi dia tidak akan mengeluh jika mereka tidak melaksanakannya.     

Bagaimanapun, pesta pernikahan adalah masalah di antara pasangan itu, dan pesta pernikahan yang lebih besar tidak dapat menjamin pernikahan yang lebih baik.     

"Tentu saja kamu perlu melaksanakannya. Kamu hanya menikah sekali seumur hidupmu, kami harus mempersiapkan diri dengan baik untuk itu," kata Qin Yumin dengan sangat serius berbicara.     

Qin Chu berpikir sejenak dan berkata, "Mengapa kita tidak mengadakannya di Mei tahun depan? Saat itu musim semi sehingga bunga-bunga akan mekar, aku pikir itu saat yang tepat, dan kita akan punya banyak waktu untuk mempersiapkan."     

"Oke, apapun yang kalian inginkan. Ibumu dan aku setuju dalam hal apa pun." Qin Yumin mengangguk setuju.     

Setelah makan siang, Qin Yumin dan Qin Chu mulai bermain catur. Huo Mian bosan jadi dia duduk di sofa dan memainkan teleponnya.     

Pembantu itu menaruh beberapa buah untuknya. "Nyonya muda, makanlah beberapa buah."     

"Oke." Huo Mian mengangguk sambil tersenyum.     

Pada saat ini, Nyonya Qin mendatanginya berkata dengan acuh tak acuh, "Kiwi adalah buah yang sangat bergizi bagi tubuh, mengandung banyak vitamin C."     

"Aku tahu," kata Huo Mian samar. Dia tidak pernah menjadi orang yang membuat orang lain jengkel, tetapi dia juga bukan orang yang bisa membuat orang lain marah.     

Sikap Nyonya Qin tidak bisa segera berubah, jadi hubungan mereka masih sedikit canggung.     

Nyonya Qin duduk di sofa di seberang Huo Mian dan berpura-pura berbincang ringan dengan Qin Chu, "Bahkan teman-teman mudaku sudah menjadi nenek, kapan ayahmu dan aku menjadi kakek nenek?"     

Saat menyebut anak-anak, ekspresi Huo Mian berubah. Dia melihat ke bawah dan pura-pura tidak mendengar apa yang dikatakan Nyonya Qin.     

Qin Chu tertawa dan berkata, "Mengapa terburu-buru? Ibu tidak pernah tahu, kami mungkin memiliki anak kembar.     

"Haha, itu yang terbaik. Semakin banyak anak yang kamu miliki, semakin bahagia kita. Akan lebih baik untuk memiliki tim sepak bola anak-anak," kata Qin Yumin sambil tertawa.     

Keluarga itu tidak seharmonis itu untuk waktu yang lama…     

Qin Chu dan Huo Mian tidak tertekan seperti sebelumnya, jadi mereka tinggal lebih lama dari biasanya.     

Ketika mereka akan pergi, Qin Yumin menghentikan Huo Mian dan berkata dengan rasa bersalah, "Huo Mian, semuanya berkatmu bahwa Qin Chu baik-baik saja. Kami bukan orang yang tidak tahu berterima kasih. Kata-kata kami terlalu keras sebelumnya, tolong maafkan kami."     

"Tolong jangan katakan itu... itu adalah situasi yang mendesak. Aku bisa mengerti mengapa anda mengatakan itu... Lagi pula, tidak ada yang ingin anak mereka dalam bahaya... Jika orang yang berbaring di tempat tidur adalah aku, ibuku mungkin akan mengatakan hal yang sama...     

Qin Yumin mengangguk. "Terima kasih atas pengertiannya, aku harap kita bisa hidup dalam harmoni."     

Huo Mian mengangguk...     

Kemudian, Qin Chu dan Huo Mian meninggalkan rumah dan kembali ke Bukit Selatan.     

"Hah? Kita belum kembali ke Imperial Park untuk sementara waktu, mengapa kami tidak tinggal di sana untuk malam ini?" Huo Mian tiba-tiba teringat akan rumah yang telah mereka tinggali sejak lama.     

"Aku sudah menjual rumah itu."     

"Apa? Kamu menjualnya? "Huo Mian menatapnya dengan heran.     

"Ya." Qin Chu dengan tenang mengangguk.     

"Mengapa kamu menjualnya?" Huo Mian menatapnya dengan mata terbelalak dengan nostalgia; rumah itu membawa begitu banyak kenangan manis tentang dirinya dan Qin Chu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.