I'LL Teach You Marianne

Pilihan gila Stefi



Pilihan gila Stefi

5 hari kemudian.     

Kedua mata Stefi basah setelah menangis selama hampir 30 menit, ia masih tak menyangka dengan apa yang terjadi pada dirinya saat ini. Pasca kembali dari Tromso, Norwegia wanita itu langsung pergi ke dokter kandungan yang direkomendasikan oleh salah satu rekan sosialitanya dan ternyata ia mendapatkan hasil yang diluar perkiraannya.     

"Anda memiliki fibroid dan endometriosis, dua hal ini memang tak terlalu membahayakan nyawa anda akan tetapi hal ini yang memicu anda susah hamil nyonya Ganke,"ucap seorang dokter kandungan berusia cukup tua dengan ramah pada Stefi.     

"Tapi bagaimana bisa dok, saya sudah datang ke banyak dokter kandungan dan tak ada satupun dari mereka yang mengatakan hal ini. Baru anda saja yang mengatakan ini pada saya,"sahut Stefi tergagap, kedua tangannya meremas kuat hasil laboratorium yang baru diberikan seorang suster padanya.     

Dokter Bryan menipiskan bibirnya mendengar perkataan pasien barunya itu. " Fibroid merupakan pertumbuhan sel yang tidak normal pada rahim, Fibroid dapat berukuran sangat kecil hingga sulit untuk dilihat oleh mata telanjang, atau berukuran sangat besar hingga dapat merusak bentuk uterus. Merupakan hal yang normal bagi fibroid untuk berubah ukuran. Beberapa bahkan dapat membesar dan mengecil dengan cepat. Bahkan ada kemungkinan fibroid menghilang tanpa penanganan dokter sama sekali. Dan sepertinya pada kasus anda ini agak unik, fiborid anda berubah-ubah menyesuaikan kondisi hormon anda Nyonya. Mungkin saja pada saat anda melakukan pemeriksaan pada dokter-dokter kandungan anda sebelumnya fibroid anda sedang mengecil sehingga tak terbaca oleh mereka dan kebetulan saat ini pada saat anda datang pada saya fibroid anda sedang membesar sehingga saya bisa melihatnya Nyonya. Selain Fibroid anda juga memilki Endometriosis, Endometriosis terjadi ketika lapisan dalam dinding rahim (jaringan endometrium) tumbuh di luar rahim. Pada perempuan yang mengidap endometriosis, jaringan tersebut juga mengalami proses penebalan dan luruh, yang sama dengan siklus menstruasi.Tetapi, darah tersebut akhirnya mengendap dan tidak bisa keluar karena terletak di luar rahim. Endapan tersebut akan mengiritasi jaringan di sekitarnya. Lama-kelamaan, jaringan parut atau bekas iritasi pun terbentuk. Kondisi ini bisa menghambat terjadinya kehamilan karena adanya jaringan endometrium yang tumbuh dan menutupi tuba falopi, sehingga menghalangi pertemuan sel telur dan sperma. Karena itulah sampai saat ini anda belum kunjung hamil Nyonya Ganke, meski sel telur anda dan sperma suami anda sehat kalau anda memiliki masalah-masalah ini maka anda akan tetap mengalami kesulitan untuk memiliki keturunan Nyonya."     

Jantung Stefi seperti sedang diremas dari dalam, terasa sakit sekali sehingga membuatnya susah bernafas. Stefi yang selama ini merasa baik-baik saja tak menyangka akan memiliki dua masalah kewanitaan seperti itu, rasanya saat ini langit runtuh mengenai kedua pundaknya. Harapannya untuk bisa memiliki anak dari Leon pun semakin jauh, apalagi seperti yang ia tahu Leon sudah tak mau menyentuhnya jika tak ia beri obat perangsang.     

"Lalu apa yang harus saya lakukan dok?"tanya Stefi dengan suara bergetar.     

"Operasi nyonya."     

Kedua mata Stefi membeliak. "O-operasi?"     

"Iya, kami harus melakukan pembedahan untuk mengangkat Fibroid dan Endometriosis anda nyonya,"jawab dokter Bryan kembali sambil tersenyum.     

Stefi terdiam cukup lama mencerna perkataan dokter kandungan yang duduk dihadapannya, otaknya sedang mencerna kalimat yang baru saja dokter itu katakan padanya.     

"Apa operasi seperti itu akan menimbulkan bekas luka pada tubuh saya dok?"tanya Stefi kembali.     

"Tentu saja nyonya, hanya saja saat ini semakin berkembangnya terknologi..."     

"Tidak!! Saya tidak mau melakukan operasi jenis apapun, saya tak mau tubuh saya yang sempurna in memiliki bekas operasi. Apalagi di perut, saya tak mau keseksian tubuh saya akan hilang jika melakukan operasi besar itu,"sahut Stefi dengan cepat secara spontan, ia tak ragu berkata seperti itu karena takut jika Leon akan meninggalkan dirinya jika memiliki luka bekas operasi.     

Dokter Bryan menghela nafas panjang, ia kemudian meraih laptopnya berusaha untuk menunjukkan proses penyembuhan setelah melakukan operasi sejenis itu. Akan tetapi baru saja akan memutar laptopnya Stefi tiba-tiba berdiri tegak dengan nafas naik turun penuh emosi. "Sampai kapanpun saya tak rela jika pisau bedah merobek tubuh yang saya rawat dengan jutaan dolar ini, saya lebih baik tak mengandung jika harus melakukan hal itu. Mungkin lebih baik saya menggunakan rahim wanita lain untuk mengandung anak saya dan suami saya."     

"Tapi nyonya..."     

"Permisi." Tanpa ragu Stefi lalu pergi dari ruangan dokter Bryan setelah berpamitan dengan penuh kemarahan.     

Melihat sikap pasien barunya dokter Bryan hanya tersenyum tipis sambil menggelengkan kepalanya, ia tak menyangka akan ada wanita yang lebih memilih menggunakan ibu penggangti daripada mengandung buah hatinya sendiri disaat ia masih memiliki kesempatan untuk mengandung normal. Karena pasiennya masih banyak dokter Bryan pun melanjutkan pemeriksaan pada pasien lainnya yang sudah bersabar menunggunya di luar.     

Dengan penuh kemarahan Stefi berjalan menuju mobilnya setelah keluar dari lift yang membawanya turun ke basement, setelah masuk ke mobilnya berkali-kali Stefi memukul setirnya dengan keras meluapkan segala kekesalan dan emosinya. Niat awalnya untuk memeriksakan diri setelah pulang dari Norwegia untuk mengetahui sudah hamil atau belum nyatanya justru memberikan petaka baru untuknya yang tak pernah ia duga sama sekali.     

"Tidak, sampai kapanpun aku tak akan membiarkan para dokter itu menggunakan pisau bedah untuk merusak tubuhku yang indah ini. Tak akan kubiarkan hal itu terjadi, tubuhku adalah asetku, tubuhku adalah masa depanku. Aku tak mungkin membiarkan Leon kecewa padaku karena aku memiliki sebuah luka yang tak hilang ditubuh indahku ini...aarrggghhh tak mungkin. Aku tak mau hal itu terjadi, aku lebih baik tak bisa hamil sekalipun daripada aku melakukan hal bodoh itu. Stefanny Ganke harus tetap sempurna, tanpa cacat dan cela di tubuhnya sedikitpun,"ucap Stefi penuh ambisi saat meraba tubuh sintalnya yang merupakan hasil perawatan ke dokter kecantikan khusus secara diam-diam, Stefi tak mau ada orang yang tahu kalau dirinya melakukan perawatan. Pasalnya selama ini Stefi selalu sesumbar kalau tubuh seksinya diperoleh dari hasil diet ketat dan olahraga rutin bertahun-tahun, maka dari itu Stefi membayar mahal dokter kecantikannya agar tetap tutup mulut.     

Saat sedang meraba bagian dadanya Stefi tersenyum. "Payudara ini, aku tak mau payudara indahku ini jelek saat hamil. Baiklah aku sudah memutuskan untuk menggunakan metode surogasi saja, di luar sana pasti banyak wanita miskin yang rela dibayar untuk hamil dan melahirkan anak orang lain....Stefi Stefi..kau memang cerdas. Dengan melakukan ini maka kau tak harus berubah menjadi gendut dan kehilangan tubuh indahmu ini, kau hanya duduk manis, shoping dan menikmati hidup saja sampai wanita itu melahirkan anakmu dan Leon. Ya aku hanya perlu melakukan itu saja hahahaha... oh otakku yang cerdas aku memujamu."     

Setelah puas memuji keindahan tubuhnya Stefi akhirnya memutuskan pergi dari rumah sakit tempat dokter Bryan praktek, ia memilih untuk pulang dan mencoba mendiskusikan rencananya pada Leon. Stefi yakin sekali Leon akan setuju dengan rencana besarnya ini.     

Luksemburg     

Dengan menggunakan pesawat jet milik Muller Finance Internasional, Erick dan Alice pun tiba di Luksemburg. Kedatangan mereka langsung dijemput oleh Anne seorang diri, sebenarnya Anne tak bisa pergi dari kediaman keluarga Clarke karena Alan terus memintanya berada didekatnya. Sejak kembali dari Norwegia Anne memang sengaja menjaga jarak dengan Alan sehingga membuat Alan frustasi, laki-laki itu tersiksa akan hasratnya yang menggebu-gebu pada Anne. Karena itulah hari ini ia meminta bantuan Luis untuk menjauhkan Alan darinya supaya ia bisa menjemput Erick seorang diri.     

"Itu Nyonya...."     

"Kak Anne!!!"     

Perkataan Erick terhenti saat Alice berteriak keras ditelinganya, belum sempat ia menegur kekasihnya tiba-tiba Erick kembali dikagetkan saat melihat Alice langsung menyerahkan tas tangan beratnya dan langsung berlari ke arah Anne dengan penuh suka cita seperti anak kecil yang bertemu dengan ibunya.     

"Ya Tuhan, kekasihku ini sebenarnya normal atau tidak. Kenapa ia lebih bersemangat untuk bertemu dengan istri bosku dari pada denganku, kekasihnya,"ucap Erick dalam hati tanpa mengalihkan pandangannya dari Alice yang sudah memeluk Anne dengan kuat setelah sebelumnya melompat-lompat kegirangan didepan Anne.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.