I'LL Teach You Marianne

Back to Luksemburg



Back to Luksemburg

Menggunakan ponsel barunya Anne terus berkomunikasi dengan Erick, ia belum menceritakan kondisi Jack yang sebenarnya pada Erick karena tak mau membuat Erick heboh. Ia tahu betapa besar kerinduan Erick kepada bosnya, karena itulah Anne hanya memberikan sedikit petunjuk saja kepada Erick. Akan tetapi petunjuk kecil itu nyatanya tetap membuat Erick berteriak-teriak ditelepon saat berbicara dengan Anne, Erick terlalu antusias dan bahagia saat mendengar kabar tentang Jack.     

"Aku tak bisa bicara banyak di telepon saat ini Erick, yang jelas kau saat ini ikuti arahanku dan jangan bertanya lagi karena aku bingung harus menjawab apa. Saat kau dan Alice tiba di Luksemburg aku akan mengatakan semuanya padamu,"ucap Anne pelan mencoba menenangkan Erick yang sangat bersemangat.     

"Ayolah nona, jawab saja sekarang. Tuan benar-benar masih hidup kan, dia saat ini baik-baik saja bukan?"     

"Percayalah Erick, aku tak akan mengecewakanmu. Yang jelas saat ini kau harus mendengarkan aku, selesaikan urusan kantor dan datang ke Luksemburg sesuai permintaanku tadi,"jawab Anne kembali.     

Erick menangis bahagia, ia benar-benar sangat bahagia dan tak pernah merasa sesenang ini setelah dua tahun peristiwa kelam itu terjadi. Suaranya terdengar sampai serak dan membuat Anne ikut terharu, ia tahu kalau Erick sangat memuja Jack. Karena tak mau terlalu larut, Anne akhirnya memutuskan untuk menyudahi pembicaraan mereka. Anne tak mau ikut menangis, saat ini bukan waktunya untuk menangis karena ada dua hal besar yang harus Anne selesaikan.     

Ketika Anne selesai berbicara dengan Erick, tuan David Clarke dan Luis datang, rupanya mereka sudah selesai bicara dengan dokter rumah sakit universitas Norwegia Utara tempat Alan berada saat ini.     

"Bersiaplah Anne, kita akan kembali ke Luksemburg saat ini juga,"ucap Luis pelan sambil tersenyum.     

"Saat ini? Tapi barang-barangku dan Jack akh.. maksudnya Alan masih ada di penginapan,"sahut Anne dengan cepat.     

Luis kembali tersenyum. "Saat ini barang-barang kalian sudah selesai di rapikan oleh orang-orang kita, semuanya sudah aman terkendali. Kau tak usah khawatir."     

"Begitukah? Syukurlah kalau begitu."     

Tuan David Clarke menipiskan bibirnya saat melihat perubahan drastis dari Anne, Anne saat ini menjadi lebih bersemangat dan tak ketakutan lagi. Ternyata keputusannya memberitahu Anne soal rahasia sang cucu tepat, sifat asli Anne yang periang dan ceria akhirnya terlihat. Perlahan pria tua itu meraih tangan Anne dan menggengganya erat. "Aku sangat beruntung cucuku bisa memilikimu Anne, terima kasih karena sudah mau memaafkan semua kesalahan cucuku."     

"Bukankah sebagai istri harus menerima apapun kondisi suaminya kek, apalagi kami sudah berjanji akan saling menjaga jauh sebelum peristiwa itu terjadi,"jawab Anne lembut.     

"Sudah berjanji saling menjaga sebelum peristiwa itu terjadi..."     

"Kami sudah mengikat janji dihadapan Tuhan di York Minster Tuan, hanya aku, Jack dan Tuhan saja yang mengetahui janji itu. Karena itulah aku akan menerima dan memaafkan semua kesalahannya, sebagai wanita yang sudah mengucap sumpah dihadapan Tuhan aku tak main-main dengan janjiku itu Tuan,"ucap Anne pelan memotong perkataan tuan David Clarke.     

Mendengar perkataan Anne semua orang yang ada dihadapannya terkejut, termasuk dokter Leo dan dokter Caitlyn yang baru bergabung.     

"A-apa maksudmu nona?"tanya Luis tergagap.     

"Aku dan Jack sudah mengikat janji di gereja York Minster, memang itu tak bisa disebut dengan pernikahan karena waktu itu Jack mengajakku ketempat itu tanpa ada pemberitahuan sama sekali. Tak ada siapapun yang menjadi saksi dalam pengucapan janji sehidup semati kami saat itu, karena itulah aku tak menganggapnya sebagai pernikahan yang sah. Maka dari itu aku masih belum mau melakukan kewajiban utamaku sebagai istri sampai ia mengesahkan pernikahan kami di catatan sipil, sampai akhirnya peristiwa naas itu terjadi dan seperti yang kalian semua tahu kalau Jack dalam diri Alan sudah... yah sudahlah tak usah dibahas. Setidaknya aku sudah berhasil menepati janjiku sendiri kalau akan memberikan satu-satunya kebangganku itu pada suamiku, walau ya begitulah,"jawab Anne sambil tersenyum, ia merasa sungkan saat membahas apa yang sudah Jack lakukan pada dirinya malam itu.     

Dokter Caitlyn langsung memeluk Anne dengan erat, wanita paruh baya itu terharu mendengar perkataan Anne. "Kau benar-benar luar biasa Anne, tuan muda sangat beruntung mendapatkanmu. Tuhan memberkatimu Anne."     

Anne hanya tersenyum dan mengaminkan perkataan dokter Caitlyn sementara para pria yang berada didepan Anne nampak menunduk, mereka tak bisa mengatakan apa-apa lagi karena tahu apa yang Anne alami saat itu adalah sebuah mimpi buruk bagi setiap wanita. Dokter Caitlyn baru melepaskan pelukannya dari Anne saat pintu ruang perawatan Alan dibuka dari dalam oleh suster yang memberikan jalan bagi Nicholas yang sedang mendorong Alan di kursi roda.     

"Baiklah, karena tuan muda sudah siap kita bisa berangkat sekarang,"ucap Luis sambil tersenyum berusaha menghilangkan perasaan haru yang baru terjadi.     

Alan menaikkan satu alisnya. "Apa maksudmu Luis?"     

"Kita pulang ke rumah nak, kembali ke Luksemburg,"jawab tuan David Clarke dengan cepat.     

"Kek.. aku dan Anne masih belum selesai bulan madu, mana mungkin kami bisa pulang seperti ini. Kau tak bisa mengatur kami seenaknya seperti ini kek,"protes Alan dengan keras.     

Mendengar perkataan Alan membuat Anne menghela nafas pajang, perlahan ia melangkah maju dan mendekati suaminya itu yang duduk di kursi roda dan menatapnya tajam tanpa berbicara apa-apa. Melihat Anne menatapnya seperti itu seketika kemarahan Alan menghilang, keberaniannya seketika runtuh saat melihat Anne marah.     

"Baiklah, kita pulang,"gumam Alan pelan sambil terus menatap Anne dengan tatapan pasrah.     

"Ok, kalau begitu kita bisa berangkat sekarang,"ucap Anne penuh semangat yang disambut sebuah anggukkan dari Luis.     

Melihat Alan tiba-tiba tunduk seperti itu pada Anne membuat semua orang terkejut, terutama Nicholas yang berdiri dibelakang Alan. Ia tak percaya tuannya yang sangat pembangkang itu bisa langsung menurut pada istrinya hanya karena ditatap oleh istrinya saja, benar-benar sebuah keajaiban besar yang sangat luar biasa.     

Setelah menyelesaikan administrasi terakhir akhirnya Alan benar-benar bisa keluar dari rumah sakit, dijemput menggunakan dua helikopter yang terparkir di helipad yang ada di rooftop rumah sakit tuan David Clarke beserta kedua cucu kesayangannya dan orang-orang kepercayaannya pergi menuju bandara untuk langsung bertolak menuju Luksemburg menggunakan pesawat jet pribadi keluarga Clarke. Selama dalam perjalanan menuju bandara Alan sangat kesal dan gelisah pasalnya Anne tak naik satu helikopter dengannya, wanitanya itu memilih naik helikopter kedua karena sedang memberi informasi pada Erick perihal keberangkatan mereka menuju Luksemburg saat ini. Anne memilih memisahkan diri dari Alan karena tak mau suaminya itu tahu rencana yang akan ia buat sekaligus memberi sedikit peringatan pada Alan agar suaminya itu tahu kalau ia bukan orang yang mudah ditindas lagi. Anne ingin menunjukkan pada Alan bahwa ia bukanlah wanita lemah, karena itu ia memilih naik helikopter kedua bersama dokter Caitlyn dan dokter Leo.     

"Bantu aku Tuhan, permudah jalanku mengembalikan suamiku seperti sedia kala tanpa harus membuatnya terluka dan bantu kami juga untuk mencari keadilan bagi Alan yang dibunuh secara keji. Berilah kuasa-Mu agar pelaku pembunuhan itu bisa tertangkap secepatnya, Amen."     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.