I'LL Teach You Marianne

Mie instan



Mie instan

Jack berdiri dengan tidak tenang, kedua matanya terus menatap Anne yang saat ini sedang mendapatkan pemeriksaan intensif oleh dokter Philips.     

Beberapa saat yang lalu ketika Jack kembali ke kamar untuk membangunkan Anne, ia terkejut saat menyentuh tubuh Anne. Jack akhirnya sadar kalau Anne sakit, tanpa menunggu waktu lama ia kemudian menelpon salah satu dokter pribadinya di Swiss. Karena jarak rumah sakit dan Mansion Jack cukup jauh akhirnya ia memerintahkan Erick menjemput sang dokter menggunakan helikopter yang selalu standby di helipad, karena itu dalam waktu 15 menit dokter Philips sudah tiba di kamarnya dengan membawa tas dokternya.     

"Nyonya Anne hanya demam karena kelelahan, Tuan. Yang dia butuhkan saat ini hanyalah obat dan istirahat yang cukup, beliau tak membutuhkan infus ataupun perawatan intensif di rumah sa…"     

"Kau dibayar untuk menjadi dokter pribadiku, Philips. Bukan untuk menjadi penasehat, lakukan saja perintahku kalau kau masih ingin menjadi dokter pribadiku." Potong Jack dengan pandangan tajam penuh intimidasi pada dokter Philips.     

Dokter Philips yang sudah hafal dengan tabiat Jack akhirnya tak membantah lagi, ia pun melakukannya permintaan Jack untuk memasangkan infus di tubuh Anne. Selama dokter Philips bekerja Jack tak mengalihkan pandangannya sedikitpun dari Anne, wajahnya yang pucat membuat hati Jack teriris. Ia menyesal sudah bicara kasar pada Anne beberapa saat yang lalu.     

Setelah dua menit dokter Philips akhirnya selesai memasang jarum infus ke tangan Anne, bukan tanpa alasan Jack memaksa dokter Philips memasang infus pada Anne. Anne sejak pagi belum makan, bahkan tadi malam ia hanya makan sepotong croissant saja beberapa saat sebelum tidur setelah percintaan panas mereka. Dan pagi harinya Anne hanya minum segelas susu saja sebelum akhirnya ia kembali tertidur pasca Jack kembali menyerangnya lagi dan lagi, karena itulah Jack sangat khawatir. Jack tahu Anne belum makan apa-apa, ia tak mau Anne jatuh sakit. Setidaknya dengan infus kondisi Anne akan menjadi lebih baik.     

Saat dokter Philips memeriksa Anne, Christian dijauhkan dari kamar. Jack tak mau putranya tahu kalau ibunya sedang sakit, karena itu saat ini Christian sedang dijaga ketat oleh para pelayan di kamarnya bersama sang pengasuh yang dibawa dari Aberdeen, Skotlandia.     

Ketika dokter Philips pergi bersama kedua asistennya, barulah Jack menghampiri Anne dan duduk di pinggir ranjang. Tangan Jack lalu bergerak menyentuh kening Anne untuk memeriksa suhu tubuhnya.     

"Kenapa kau harus sakit seperti ini, kau membuatku merasa bersalah, baby. Padahal sebenarnya aku yang mau marah padamu karena sudah menamparku dengan sangat keras tadi,"ucap Jack lirih, kedua matanya menatap sayu pada Anne yang masih memejamkan kedua matanya.     

Perlahan Jack merebahkan tubuhnya ke samping tubuh Anne, ia mendekap erat Anne kedalam pelukannya. Sungguh Jack merasa sangat tersiksa melihat Anne tak berdaya seperti ini, rasanya ia ingin menukar sakit yang mendera Anne padanya. Jack kemudian memejamkan mata dengan kepala yang sudah ia tenggelamkan pada lekukan leher Anne, berkali-kali ia menghembuskan nafasnya ke leher Anne namun Anne tak meresponnya sama sekali dan itu membuat Jack sedih. Biasanya Anne sangat tidak suka Jack melakukan itu dan pasti akan marah-marah, tapi saat ini Anne tak merespon apapun yang Jack lakukan.     

"Tidurlah, aku akan menemanimu malam ini. Besok pagi saat kita bangun, kau harus sudah sembuh. Aku tak mau tahu, kau harus bertanggung jawab padaku atas tamparan yang kau lakukan tadi, babe,"bisik Jack pelan dengan suara serak.     

Dan Anne yang masih belum sadar seolah bisa mendengar perkataan Jack, ia mengerutkan keningnya dan bergumam lirih. Hal itu lantas membuat Jack tersenyum tipis, Jack pun memutuskan untuk tidur menyusul Anne ke alam mimpi dan berharap besok pagi ketika mereka bangun Anne benar-benar sudah sehat. Jack lebih menyukai Anne yang galak padanya ketimbang Anne yang lemah tak berdaya seperti saat ini.     

***     

Hari hampir pagi ketika Anne sadar, rasa haus membuatnya terbangun dari tidur. Anne juga merasa tak nyaman dengan sensasi menggigit di tangannya, karena itu ia terbangun dan cukup terkejut saat melihat jarum infus yang terpasang di tubuhnya sudah berwarna merah. Karena cairan infusnya sudah habis alhasil darahnya masuk ke selang dan membuatnya merasakan sakit.     

Suara rintihan Anne berhasil membuat Jack sadar, seketika ia bangun dan langsung mencoba membantu Anne melepaskan jarum infus yang terpasang di tangannya setelah menghubungi dokter Philips untuk mencari tahu bagaimana cara melepas jarum infus.     

"Kau mau kemana?"tanya Jack ketus saat melihat Anne berusaha menyibak selimut yang menutupi tubuhnya.     

Anne menatap Jack yang sedang berjalan mendekat. "Aku ingin buang air kecil."     

"Oh, ok."     

Sedetik kemudian Jack langsung meraih tubuh Anne dan menggendongnya menuju kamar mandi, seperti sebelumnya Jack menolak keluar dari kamar mandi saat Anne mengosongkan kandung kemihnya. Jack tak mau menjauh dari Anne.     

Setelah Anne membuang tisu ke tempat sampah akhirnya Jack kembali mengangkat Anne dan membawanya ke kamar kembali, Jack membuang celana dalam yang sebelumnya Anne gunakan ke tempat pakaian kotor dan saat ini sedang memaksa untuk memakaikan celana dalam pada Anne.     

"Aku bisa sendiri, Jack."     

"Ssstt... sudah hampir selesai, jangan berisik."     

"Kau berlebihan, aku tak apa-apa Jack. Jangan perlakukan aku seperti orang sakit seperti ini." Anne kembali berusaha menolak bantuan Jack, padahal saat ini Jack sudah berhasil memakaikan celana dalam padanya.     

Jack yang sedang berlutut di hadapan Anne perlahan bangun dan berdiri dihadapannya istrinya, ia kemudian merapikan rambut Anne yang acak-acakan     

"Kau memang sedang sakit, princess. Yang bilang kau sehat siapa?"     

Anne menghela nafas panjang. "Aku lapar."     

Anne mencoba mengalihkan pembicaraan, ia tak mau membahas soal bagaimana bisa ada jarum infus di tangannya saat ia merasa baik-baik saja.     

Kedua mata Jack berbinar. "Kau lapar?"     

Anne menganggukkan kepalanya perlahan menjawab pertanyaan Jack.     

"Ok, aku akan meminta pelayan untuk menyiapkan…"     

"No, ini jam empat pagi. Aku tak mau kau mengganggu pelayan yang sedang tidur, aku ingin kau yang menyiapkan makanan untukku." Anne langsung memotong perkataan Jack dengan cepat.     

"Para nelayan itu memang dipekerjakan untuk melakukan semua tugas yang aku berikan, termasuk tugas untuk menyiapkan makanan untuk kita di jam berapapun. Jadi tak masalah kalau aku membangunkan mereka sekarang juga, Anne."     

Anne menatap tajam ke arah Jack. "Aku hanya ingin makan mie instan, jadi tak butuh pelayan untuk membuatnya. Karena kau sendiri pasti bisa membuatnya."     

"Apa? Mie instan? Tidak...kau tak diperbolehkan makan makanan tidak sehat, tidak higienis, tidak bervitamin seperti itu. Kau hanya boleh makan makanan sehat saja yang sudah disiapkan oleh para ahli gizi terbaik yang sudah aku pekerjakan, jadi hilangkan makanan tak jelas itu dari otakmu."     

Anne menggaruk kepalanya yang tak gatal, suaminya ini benar-benar berlebihan dan apa tadi dia bilang? Mie instan adalah makanan tidak jelas? Oh tunggu dan lihat saja.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.