I'LL Teach You Marianne

Datangnya sang penjaga



Datangnya sang penjaga

"Nyonya…"     

Langkah Anne yang baru akan menaiki anak tangga langsung terhenti saat mendengar suara yang tak asing memanggilnya, secara perlahan Anne kemudian menoleh kebelakang dan sangat terkejut ketika melihat siapa sang empunya suara.     

"Luis!!"     

Anne menjerit keras saat melihat sosok Louis sudah berdiri tak jauh darinya, tanpa pikir panjang Anne kemudian berlari menghampiri tangan kanan mendiang sang kakek yang kini tersenyum hangat kepadanya. Beberapa pelayan yang belum mengenal Luis nampak sedikit bingung ketika melihat sang nyonya berlari menghampiri pria yang tingginya hampir sama dengan sang tuan itu.     

"Jangan berlari, Nyonya. Anda harus menjaga wibawa anda di hadapan para pelayan,"ucap Luis pelan saat Anne sudah berada di hadapannya.     

Anne yang sedang mengatur nafasnya pasca berlari hanya tersenyum mendengar perkataan Luis, setelah beberapa saat akhirnya Anne bisa bernafas dengan tenang dan langsung meraih tangan Luis yang kini terlihat semakin berkerut. Bagaimana bisa lelaki ini menjadi lebih cepat tua setelah Anne tak melihatnya dalam waktu tiga tahun saja? Sungguh aneh.     

"Kapan kau tiba? Kenapa tak mengabariku terlebih dahulu? Dengan siapa kau datang? Bagaimana kondisi Noah dan yang lain? Kau sehat bukan? Kenapa kau menjadi lebih tua, Luis?"     

Anne melancarkan bertubi-tubi pertanyaan pada Luis yang kini hanya tersenyum, pria itu sengaja membuat Anne menyelesaikan semua perkataannya dan setelah Anne tiba pada pertanyaan terakhirnya Luis baru mulai membuka mulutnya.     

"Bagaimana bisa saya bicara kalau anda terus menerus memberikan bertubi-tubi pertanyaan seperti itu padaku, Nyonya."     

Anne terkekeh geli menyadari kesalahannya. "Maaf, aku terlalu bersemangat."     

Luis tersenyum. "Anda tak berubah, masih seperti dulu. Ceria dan penuh semangat, seandainya Tuan besar masih ada beliau pasti akan sangat bahagia saat ini."     

Seketika senyum diwajah Anne menghilang saat Luis menyinggung soal mendiang kakek David, karena tak lama setelah kakek David meninggal dirinya keluar dari rumah karena pertengkaran hebatnya dengan Jack.     

"Kakek pasti sudah lebih bahagia di rumah barunya, Luis." Anne mencoba bijak saat menjawab perkataan Luis, meskipun matanya tak bisa berbohong kalau ia juga sangat merindukan kakek baik hati itu.     

"Iya anda benar, Nyonya. Oh iya, dimana tuan muda kecilku?"tanya Luis dengan cepat saat teringat dengan keberadaan Christian.     

"Jack membawa Christian ke kantor, dia ingin memamerkan anaknya kepada semua staf."     

Luis langsung mengepalkan kedua tangannya. "Tak bisa dibiarkan, bagaimana mungkin Tuan mengajak Tuan muda kecil ke kantor. Bukankah itu akan membuat Tuan muda kecil tidak nyaman berada dilingkungan yang asing, apalagi dia harus berjauhan dengan ibunya."     

Anne tersenyum. "Ada Erick dan Nicholas yang membantu Jack mengasuh Christian, jadi kau tak usah khawatir Luis."     

"Tidak Nyonya, itu adalah dua hal yang berbeda. Tuan muda kecil masihlah sangat rentan jika dibawa ke kantor, banyak orang-orang yang tidak kita kenal. Kita juga tidak tahu orang-orang itu membawa virus apa dari jalanan atau dari rumahnya, saya tidak akan diam membiarkan hal ini terjadi. Lebih baik sekarang kita jemput Tuan muda kecil dan kita bawa pulang ke rumah, Nyonya."     

Perkataan Luis membuat Anne mengerutkan kening, ia merasa apa yang dikatakan Luis ada benarnya. Apalagi ditambah selama ini Christian tidak pernah bertemu dengan orang asing yang jumlahnya terlalu banyak dalam satu waktu, seketika air muka Anne pun berubah. Ia mendadak khawatir dengan putra kesayangannya yang baru saja dibawa pergi darinya.     

"Tapi kalau seandainya aku menjemput Christian paksa dari kantor, apakah Jack tidak akan marah?"     

Luis menatap Anne tajam. "Anda adalah ibunya, anda jauh lebih berhak daripada Tuan. Apalagi ini menyangkut keselamatan Tuan muda kecil jadi lebih baik kita segera bertindak, Nyonya."     

"Ok, tunggu aku. Aku akan bersiap."     

Setelah berkata seperti itu Anne kemudian bergegas meninggalkan Luis menuju kamarnya yang berada di lantai dua, ia tak mempedulikan banyaknya anak tangga yang harus ia lewati ketika menuju kamarnya. Yang ada dalam benak Anne saat ini adalah ingin segera menjemput Christian dari kantor, Anne tak mau terjadi hal-hal yang tak diinginkan menimpa Christian.     

Sesampainya di kamar Anne langsung berganti pakaian yang menurutnya pantas untuk digunakan untuk pergi ke kantor, Anne juga mengulas wajahnya sedikit menggunakan make up yang ringan. Dengan menambahkan lipstik di bibir, Anne terlihat sangat berbeda. Ia terlihat sangat cantik dan anggun, riasan wajahnya semakin menyempurnakan penampilannya yang sudah cantik menggunakan dress selutut dengan warna peach yang memiliki kerah model pita yang membuatnya sangat anggun. Dress yang Anne gunakan nampak serasi dengan kalung rose gold yang sudah terpasang di lehernya, liontin huruf C yang merupakan inisial nama Christian kini terlihat jelas. Setelah menyemprotkan parfum aroma vanilla kesukaannya Anne pun bergegas turun menghampiri Luis dengan membawa clutch berwarna putih yang senada dengan high heels yang ia gunakan.     

Luis tersenyum saat melihat sang nyonya mulai menuruni anak tangga, tanpa diperintahkan Luis kemudian mendekati Anne untuk membantunya turun dari tangga. Luis mengulurkan tangannya pada Anne sambil tersenyum.     

"Terima kasih, Luis."     

"Ini tugas saya, Nyonya."     

Anne tersenyum, ia kemudian berbicara pada para pelayan untuk mengenalkan Luis pada semua pelayannya. Pasalnya selama ini Luis belum pernah datang ke Swiss, Luis memilih sibuk mengurus rumah besar peninggalan mendiang kakek David Clarke selama Jack ada di Swiss.     

"Selamat datang, Luis." Sapa sekitar dua puluh pelayan dengan sopan pada Luis, Luis menolak dipanggil dengan sebutan apapun. Ia masih seperti dulu, lebih nyaman jika dipanggil menggunakan namanya saja.     

"Senang bertemu kalian semua, mohon kerjasamanya dan tolong perhatikan pekerjaan kalian masing-masing. Ingat melayani sebuah keluarga bukan hanya sebuah pekerjaan tapi sebuah panggilan hati, jadi saya minta keikhlasan kalian ketika bekerja di rumah ini,"ucap Luis pelan memberikan sedikit masukan pada para pelayan yang berdiri di hadapannya.     

"Siap, kami mengerti."     

"Baguslah, kalau begitu kalian boleh kembali bekerja ke pekerjaan masing-masing. Setelah saya dan Nyonya kembali dari kantor, saya ingin berbicara dengan kalian semua."     

Para pelayan itu menganggukan kepalanya menjawab perkataan Luis, tak lama kemudian mereka lalu kembali bekerja meninggalkan Anne dan Luis.     

"Kau tidak berubah, Luis,"ucap Anne pelan mengomentari apa yang baru saja Luis lakukan.     

"Saya hanya melakukan apa yang seharusnya saya lakukan, Nyonya. Saya harus memastikan para pekerja di rumah ini tak memiliki niat jahat kepada anda sekeluarga, karena tugas utama saya adalah menjaga ahli waris keluarga Clarke sesuai perintah yang diberikan oleh mendiang Tuan besar saat beliau masih hidup,"jawab Luis dengan tegas.     

Anne kembali tersenyum, ia tahu kalau Luis seperti ini karena perintah kakeknya. Karena itu Anne tak melarang apapun yang dilakukan Luis, karena mobil yang akan mengantar mereka ke Muller Finance Internasional sudah siap akhirnya Luis mengajak Anne segera pergi. Mereka harus segera tiba di kantor untuk membawa pulang Christian, sang baby multi jutawan yang kini menjadi pusat perhatian semua orang. Christian akan menjadi pewaris perusahaan-perusahaan besar milik sang ayah dan mendiang kakek buyutnya di Luksemburg, karena itu Luis harus memastikan tak ada orang jahat yang berniat menyakiti bayi tampan yang sudah sangat terkenal di Luksemburg itu.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.