I'LL Teach You Marianne

Mendatangi teman lama



Mendatangi teman lama

Jack duduk di sofa seorang diri dengan lampu yang sudah dimatikan hanya ada Erick yang masih setia menemaninya, disaat semua orang sudah tidur termasuk Nicholas yang akhirnya turun dari lantai dua bersama Luis yang sebelumnya menyusul Anne dan Nicholas. Jack masih memikirkan kata demi kata yang Anne ucapkan padanya dua jam yang lalu, ia masih tak percaya Anne curiga pada dirinya karena mempekerjakan Giselle, teman sekolahnya.     

"Kalau kau sudah mengantuk tidurlah, Erick,"ucap Jack pelan memecah keheningan yang ada di ruang tamu.     

Erick menggelengkan kepalanya dengan cepat. "Tidak Tuan, saya belum mengantuk."     

Jack tersenyum. "Jangan membohongi dirimu sendiri, tidurlah aku juga akan naik beberapa saat lagi."     

"Anda serius, Tuan?"     

"Kapan aku tak pernah serius, pergilah tidur. Aku tahu sejak tadi kau sudah terus menguap."     

"Maaf Tuan."     

"Sudah sana, istirahatlah."     

Erick menganggukkan kepalanya dengan cepat. "Baik Tuan, kalau begitu saya permisi."     

Jack menggelengkan kepalanya melihat tingkah Erick yang masih sangat sopan kepadanya itu, padahal sudah lebih dari 15 tahun Erick ikut dengannya. Tapi sikapnya tak berubah, masih sangat menghormati dan patuh sekali pada Jack. Setelah Erick pergi Jack kembali diam dan menatap ke arah pintu utama rumahnya yang sudah tertutup rapat, sesekali ia menghela nafas panjang saat mengingat perkataan Anne beberapa jam yang lalu. Apalagi ditambah peringatan yang diucapkan oleh Luis kepadanya, sebelum ia menyusul Anne ke lantai 2.     

Sungguh Jack tak memiliki perasaan sedikitpun kepada Giselle, hubungannya dengan Giselle murni hanya sebatas hubungan kerja tidak lebih dari itu. Jack benar-benar sangat bingung saat ini, sebagai seorang atasan ia tak mungkin langsung memecat Giselle tanpa sebab apalagi mengingat hasil kerja Giselle yang tak pernah mengecewakannya. Karena alasan itu jugalah Jack merekrut Giselle secara langsung, wanita itu benar-benar sangat berkompeten dalam pekerjaannya. Akan tetapi karena kata-kata Anne sebelum Jack menjadi dilema, ia mulai memikirkan apa yang sudah ia lalui selama dua tahun terakhir ini saat kembali dekat dengan Giselle.     

Karena terlalu lelah akhirnya Jack tertidur di sofa dalam posisi duduk, dalam tidurnya beberapa kali Jack menyebut nama Anne seperti dulu saat ia berpisah dengan Anne selama 3 tahun.     

Bandar Udara Internasional Cointrin Jenewa, 3 AM.     

Sebuah pesawat jet Gulfstream G650 mendarat dengan mulus di bandara Cointrin Jenewa, pesawat milik Aaron Sean Connery itu baru saja melakukan terbang dari Portugal. Aaron baru saja menghadiri ulang tahun pernikahan mertuanya di negara itu, namun karena Jack menghubunginya untuk melakukan kerja sama bernilai jutaan dolar akhirnya Aaron pergi sendiri ke Swiss untuk bertemu dengan Jack dan besok pagi Daniel dan Alice sekretaris pribadinya akan menyusul ke Swiss.     

"Masih ada waktu beberapa jam lagi untuk istirahat sebelum meeting,"ucap Aaron dalam hati saat melihat jam di tangan kanannya.     

Seorang pria berbadan tegap menghampiri Jack. "Apa kita sudah bisa pergi ke hotel, Tuan?"     

"Iya, aku ingin segera ke hotel. Masih ada waktu beberapa jam lagi untuk istirahat, aku juga perlu mengabari istriku kalau aku sudah sampai di Swiss supaya dia tak khawatir,"jawab Aaron pelan sambil tersenyum.     

Pria berbadan tegap itu tersenyum, ia kemudian mempersilahkan Aaron berjalan menuju ke sebuah mobil yang sudah siap mengantarnya ke hotel yang sudah dipesan sebelumnya. Saat sudah berada di dalam mobil Aaron segera mengeluarkan ponsel pintarnya dan mulai mengirimkan pesan kepada Rose, sebenarnya Rose ingin ikut Aaron ke Swiss untuk bertemu dengan Anne. Akan tetapi karena tadi malam pesta masih berlangsung sangat meriah akhirnya Aaron melarang istrinya itu untuk ikut, Aaron tak mau membuat kedua mertuanya marah kepada dirinya karena sudah membawa Rose pergi kembali di saat mereka baru saja tiba di Portugal tadi pagi.     

Meskipun Rose sudah tak bekerja lagi menjadi wartawan namun kesibukannya sebagai Nyonya Connery mengharuskan dirinya tetap berada di London sepanjang waktu, menemani Aaron diberbagai acara penting. Menjadi istri seorang pengusaha yang sedang naik daun membuat semua hal yang dilakukan Rose tersorot kamera, apalagi ditambah backgroundnya yang merupakan putri salah satu petinggi di Portugal. Karena itulah saat kembali ke Portugal kedua orang tuanya sangat bahagia dan berharap Rose akan menghabiskan banyak waktu bersama mereka dan hal itu sangat disadari oleh Aaron.     

Lily-Rose Joseph benar-benar membuat Aaron menjadi pria paling bahagia, meski belum memiliki anak namun kehidupannya dengan Rose sangat harmonis. Rose memberikan kehadiran keluarga yang selama ini Aaron rindukan, meski masih mendapatkan beberapa gangguan dari Kimberly Henderson yang masih berusaha mendekati Aaron namun Rose berhasil melewati semuanya. Rose tak marah dengan kehidupan masa lalu Aaron termasuk apa yang sudah Aaron lakukan saat ia remaja, bagi Rose masa lalu Aaron tak penting baginya. Yang ia nikahi adalah Aaron yang ada di masa sekarang bukan Aaron di masa lalu, karena itu ia bisa bersabar ketika melihat banyak sekali wanita yang mencoba mengganggu suaminya. Hidup seorang diri di negara orang menjadi wartawan membuat mental Rose kuat dan tak cengeng menghadapi badai yang menerpa kehidupan rumah tangganya bersama Aaron.     

Setelah mengirimkan pesan pada sang istri Aaron kemudian membaca kembali email yang dikirimkan secara mendadak oleh Jack, meski keduanya adalah rival dulu saat berusaha memperebutkan hati Anne namun mereka tetaplah patner kerja yang baik. Terbukti beberapa kali Jack memberikan proyek kepada Connery Corporation yang yang membuat perusahaan itu mendapatkan keuntungan ratusan ribu dolar, karena itulah Aaron tak berpikir dua kali saat Jack menghubunginya. Meski sedang berada dalam salah satu acara keluarga yang cukup penting namun Aaron langsung datang ke Swiss untuk menemui pria yang saat ini masuk dalam daftar pengusaha paling sukses nomor satu di Eropa-Asia itu, ia percaya setiap proyek yang Jack tawarkan kepadanya pasti memberikan keuntungan besar pada perusahaannya. Dan apa yang Aaron lakukan saat ini didukung sepenuhnya oleh Rose, sehingga ia tak begitu berat meninggalkan Portugal tadi malam.     

Rose tahu apa yang Aaron lakukan saat ini adalah untuk dirinya juga, karena itu ia tak mau melarang suaminya melakukan pekerjaan yang ia cintai selama masih dalam tahap wajar dan tidak terlalu menguras tenaganya terlalu banyak. Iring-iringan mobil yang membawa Aaron akhirnya tiba di hotel yang cukup terkenal di Jenewa, Aaron sengaja mencari hotel terdekat dengan kantor Muller Finance Internasional supaya besok pagi ia tak telat ketika datang meeting.     

"Selamat beristirahat, Tuan Connery. Semoga anda nyaman berada di hotel ini,"ucap seorang staf hotel yang baru saja mengantarkan Aaron ke kamarnya.     

Aaron tersenyum, ia kemudian menyerahkan tip untuk staf yang baru saja mengantarnya. "Terima kasih."     

Staf hotel itu sebenarnya menolak pemberian uang dari Aaron, namun karena run memaksa akhirnya pria paruh baya itu tak bisa menolak.     

Tanpa melepaskan pakaiannya Aaron membanting tubuhnya ke atas ranjang yang super besar dan empuk. "I wish you were here with me, Rose."     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.