I'LL Teach You Marianne

Demi 'kita'



Demi 'kita'

Anne terus memijat keningnya yang terasa sakit saat ini, sungguh membawa Jack ke rumah sakit untuk melihat kondisi Charlotte adalah sebuah kesalahan besar. Anne benar-benar merasa tak enak dengan Chester atas ucapan terakhir Jack. Beruntung setelah Jack mengucapkan kalimat terakhirnya kedua orang tua Chester masuk sehingga keadaan canggung itu tak berlangsung lama, setelah melakukan perkenalan singkat dengan tuan dan nyonya besar Llyod mereka pun pamit pulang. Anne benar-benar merasa sangat bersalah pada Chester.     

"Apa kau sakit, babe?"tanya Jack khawatir saat menyadari Anne sejak tadi terus memegangi keningnya sejak meninggalkan rumah sakit.     

Anne menurunkan tangannya dari kening dan langsung menatap Jack dengan tajam.     

"Ada apa?"tanya Jack kembali dengan bingung.     

Anne menghela nafas panjang, ia kemudian menyentuh bangku driver yang duduk di depannya. "Tolong hentikan mobilnya, aku ingin menghirup udara segar sebentar."     

"Baik Nyonya."     

Satu menit kemudian mobil yang dinaiki Jack dan Anne pun mulai menepi sampai akhirnya benar-benar berhenti. Begitu mobil berhenti Anne lantas membuka pintu yang ada di samping kanannya dengan cepat dan langsung keluar dari mobil yang kemudian langsung disusul Jack.     

"Kau kenapa? Kenapa tiba-tiba ingin keluar dari mobil seperti ini?"     

Anne yang sedang menengadahkan wajahnya ka langit tak merespon perkataan Jack, ia masih ingin memenuhi dadanya dengan oksigen yang benar-benar fresh saat ini.     

"Babe, apa kau sedang marah padaku?"tanya Jack kembali penuh selidik, ia tak suka didiamkan oleh Anne seperti itu.     

Perlahan Anne menoleh ke arah Jack yang sejak tadi masih berdiri pada posisinya dengan tangan bersilang di dada. "Aku tidak marah, toh kalau seandainya aku marah padamu pun akan sia-sia saja."     

"Kenapa begitu?"     

"Memangnya kau tidak sadar sudah berbuat salah?"tanya balik Anne mencoba untuk tak menggunakan emosi.     

Jack mengernyitkan keningnya. "Tidak, memangnya apa yang sudah aku perbuat? Bukankah sejak tadi aku bersamamu."     

"Itulah, kau tak sadar apa kesalahanmu Jack. Ya sudah tak usah dibahas lagi, aku tak mau bertengkar denganmu,"jawab Anne pelan sambil melangkahkan kakinya kembali menuju mobil.     

Akan tetapi langkah Anne terhenti oleh Jack yang langsung menutup jalan Anne dengan berdiri secara tiba-tiba dihadapan istrinya itu.     

"Jack…"     

"Jadi menurutmu apa yang sudah aku katakan tadi pada Chester salah? Apa menurutmu dengan melarang Chester menghubungimu aku salah? Apa aku salah jika menyuruh pria itu untuk segera menikah lagi dan tidak menghubungi istriku? Apa itu salah menurutmu?"     

Anne terdiam, ia tak bisa bicara. Ternyata Jack tahu apa yang membuatnya kesal.     

"Chester Llyod adalah seorang pria dewasa yang normal yang baru saja ditinggal meninggal istrinya yang bunuh diri, tentu saja aku melarangnya dengan keras untuk menghubungimu lagi. Aku memang percaya padamu, tapi pada pria itu aku sangsi. Walau bagaimanapun dia adalah seorang pria normal yang sedang dilema, karena baru saja mengalami peristiwa menyakitkan dalam hidupnya. Memangnya ada yang bisa menjamin kalau misalkan kau terus berhubungan dengan Chester Llyod lalu dia tak memiliki perasaan padamu? Tak ada yang bisa menjamin hal itu Anne. Apalagi ditambah putrinya menyukaimu bukan, kemungkinan-kemungkinan seperti itu bisa terjadi Anne. Dan apa yang aku lakukan tadi adalah untuk melindungi rumah tanggaku, melindungi pernikahanku agar tetap baik-baik saja dari gangguan pria seperti itu. Lebih baik aku mendapatkan kemarahanmu sekarang daripada aku harus mendapatkan penyesalan di belakang ketika Chester mulai mengusik rumah tangga kita lebih jauh. Bukankah sudah aku katakan sejak awal bahwa aku tak bisa kehilanganmu, aku sangat mencintaimu Anne dan apapun akan aku lakukan untuk melindungi pernikahan kita termasuk membatasi pertemanan mu dengan Chester. Kalau kau mau marah padaku silahkan saja aku tak melarang yang jelas aku tak akan berubah pikiran, kau tetap tak boleh bertemu dengannya lagi dengan alasan apapun apalagi alasan yang berbau dengan anak itu. Toh dia memiliki keluarga yang bisa menjaga putrinya, dia masih memiliki orang tua yang bisa dimintai tolong menjaga Charlotte. Kau hanyalah orang luar yang tak ada hubungan apapun dengannya Anne, kau tidak memiliki kewajiban apapun untuk menemui mereka lagi dengan alasan kemanusiaan ataupun itu. Kalau memang kau ingin membantu atas dasar kemanusiaan lebih baik ke pergi ke panti asuhan dan berikanlah kasih sayang kepada anak-anak yang kurang beruntung, aku akan mendukungmu 100% tapi kalau kau pergi kepada Chester untuk ikut mengasuh Charlotte aku tidak setuju. Maafkan keegoisanku tapi ini adalah caraku untuk melindungi keluarga kita, menjaga keutuhan keluarga kita,"ucap Jack panjang lebar mengeluarkan semua isi hatinya.     

Anne diam, ia tak merespon perkataan Jack. Anne masih mencerna kata demi kata yang sudah Jack ucapkan sebelumnya.     

"Kalau memang Chester adalah seorang pria yang baik, seorang pria yang mempunyai tata krama seharusnya dia tidak pernah mengirimkan pesan itu padamu Anne. Dengan alasan apapun itu, kau tahu kenapa? Karena kau adalah seorang perempuan yang sudah memiliki suami dan anak, seharusnya kalau dia bisa berpikir sejauh itu dia tidak akan mengirimkan pesan kepadamu hanya untuk mengabarkan kondisi putrinya yang dibawa ke rumah sakit. Sejak awal Chester tak menghargai aku sebagai suamimu, karena jika dia menghargaiku sebagai suamimu maka dia tidak akan mengirimkan pesan seperti itu. Sejak awal dia sudah menaburkan genderang perang padaku Anne, jadi kalau seandainya tadi aku bersikap seperti itu padanya Itu adalah sebuah hal yang wajar yang sudah pantas aku lakukan. Kalau kau merasa apa yang aku lakukan itu salah aku tak melarangmu, yang jelas aku bukanlah orang yang bisa diam saja melihat ada pengganggu muncul dan… dan maafkan aku, aku sungguh tak tahu kalau Giselle punya maksud lain saat dia menerima tawaran pekerjaan dariku. Sungguh demi Tuhan Anne, aku hanya mencintaimu. Tak ada sedikitpun celah dalam hatiku untuk diisi wanita lain, apalagi untuk Giselle yang sudah aku anggap sebagai sahabat baik. Sejak masih sekolah dulu aku adalah orang yang selalu melindungi Giselle saat ia menjadi bulan-bulanan teman-teman yang lain, karena itu aku benar-benar hanya menganggapnya sebagai teman tidak lebih. Satu kebodohanku adalah aku tak sadar dan tak tahu kalau Giselle menyukaiku sehingga tetap membiarkannya berada di sisiku selama 2 tahun terakhir ini untuk menjadi sekretarisku, aku tak mungkin memikirkan wanita lain disaat dalam otak dan hatiku hanya terisi namamu, Anne."     

Anne benar-benar mati kutu, sungguh ia tak menyangka Jack akan bicara seperti itu padanya.     

Tanpa Anne duga tiba-tiba Jack meraih tubuh Anne dan mendaratkan kecupan di keningnya penuh cinta cukup lama.     

"Kalau kau masih ingin menenangkan diri aku tak akan mengganggu, sepertinya aku harus kembali ke kantor. Aku harus menyelesaikan masalah yang dibuat Benjamin Calum dan singa brengsek yang tak jera itu,"ucap Jack kembali sambil tersenyum, setelah berkata seperti itu Jack kemudian melepaskan pelukannya pada tubuh Anne dan bersiap pergi dari tempat itu.     

Namun baru melangkahkan kakinya empat langkah tiba-tiba langkah Jack terhenti karena Anne memeluknya dari belakang. "Anne…"     

"Maafkan aku Jack…"     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.