I'LL Teach You Marianne

Luis's big secret



Luis's big secret

Aaron masih menutup rapat bibirnya meskipun Alice sudah menceritakan semua yang terjadi pada Anne dan Jack tiga tahun yang lalu, sementara Daniel nampak memijat keningnya yang tiba-tiba terasa sakit.     

"Jadi salah satu alasan terkuatmu keluar dari Muller Finance Internasional dulu adalah masalah ini?"tanya Aaron pelan.     

Alice menganggukkan kepalanya. "Iya, aku saat itu kecewa dan marah sekali terutama pada Erick."Kedua mata Alice berkilat menatap tajam ke arah Erick saat bicara.     

"Oh Tuhan, lalu Anne memaafkan Jack dengan semudah itu?"tanya Aaron kembali.     

Alice menggelengkan kepalanya. "Tentu saja tidak semudah itu, hati wanita mana yang akan bisa sembuh semudah itu setelah disakiti sangat dalam? Kak Anne sudah menceritakan semuanya padaku tadi malam, termasuk alasannya memaafkan Tuan Jack yang brengsek itu."     

"Bercerita apa?"Aaron kembali memberikan pertanyaan pada Alice dengan rasa penasaran yang sangat besar.     

"Semua upaya Tuan Jack selama tiga tahun yang mencarinya kesana kemari akhirnya membuat kak Anne luluh, apalagi saat ia tahu Tuan pernah mendapatkan perawatan itensif oleh seorang psikiater. Hati kak Anne yang lembut itu langsung luluh saat tahu suaminya, pria yang ia cintai, cinta pertamanya sampai mengalami hal itu. Meskipun sebenarnya kak Anne juga terluka akan tetapi ia masih memiliki Christian yang menjadi penguatnya, tidak seperti Tuan Jack yang benar-benar seorang diri di dunia ini. Kak Anne juga mengatakan padaku kalau ia pernah ada di posisi tak punya siapa-siapa untuk dijadikan sandaran, karena itu saat tahu Tuan sampai depresi separah itu kak Anne terluka dan sedih. Apalagi ditambah ia melihat sendiri bagaimana Tuan berlutut dihadapan Paul, meminta tolong padanya untuk membantunya merayu kak Anne agar mau kembali pulang bersamanya. Bayangkan saja, seorang Jackson Knight Clarke yang punya segalanya sampai berlutut dihadapan seorang pria biasa. Kalau bukan karena ia benar-benar frustasi lalu apa lagi?"ucap Alice panjang lebar, kedua matanya berkaca-kaca saat menceritakan hal itu.     

Aaron menghela nafas panjang. "Dari mana Anne tahu kalau Jack sampai depresi dan mendapatkan perawatan itensif dari seorang psikiater, Alice?'     

Alice menoleh ke arah Erick. "Dari Luis, Luis Cobb mantan asisten pribadi mendiang Tuan David Clarke."     

"Apa?"     

"Luis?"     

Erick dan Nicholas memekik secara bersamaan, mereka tak percaya seorang Luis sampai membocorkan rahasia yang selama ini mereka berdua simpan rapat-rapat.     

Alice tersenyum. "Iya, kak Anne tahu apa yang dialami Tuan dari Luis. Melalui email, secara rutin Luis mengabarkan apa yang dilakukan Tuan Jack setiap hari pada kak Anne. Meskipun kak Anne tak membalas email-email yang dikirimkan Luis akan tetapi ia membaca semuanya tanpa ada yang terlewat satupun, bahkan kak Anne juga memiliki foto bagaimana Tuan saat berada di rumah sakit tempatnya mendapakan perawatan."     

"Damn, Luis brengsek!!! Berani-beraninya dia membocorkan rahasia itu!!"pekik Erick penuh emosi.     

Alice terkekeh. "Kau mau marah pada Luis? Tidak salah? Padahal dari Luis jugalah kalian berhasil menemukan keberadaan kak Anne."     

"What? Luis?"     

"Iya Nick, Luis secara sengaja mengirimkan sebuah informasi pada anak buah kalian dan memberitahukan keberadaan kak Anne. Kalau Luis tak memberitahu dimana posisi kak Anne aku yakin sampai saat ini pasti kalian belum menemukan keberadaannya,"jawab Alice sambil tersenyum.     

"Jangan bilang kalau Luis sudah tahu tempat persembunyian nyonya bersama Linda dan Paul sejak lama?"     

Alice kembali tersenyum. "Luis adalah mantan polisi khusus yang sangat hebat, apa kalian masih meragukannya setelah melihat masa lalunya?"     

Nicholas langsung menelan ludahnya dengan cepat, ia sungguh sangat terkejut mendengar perkataan Alice. Hal yang sama pun nampak terlihat pada Erick saat ini, ia sangat amat shock mengetahui fakta bahwa Luis sudah tahu semuanya sejak awal.     

"Kalau Luis tahu dimana tempat pelarian Anne bersama kedua temannya itu lalu kenapa dia diam saja?"tanya Aaron ikut penasaran.     

"HAL ITU AKU LAKUKAN KARENA AKU INGIN MEMBERI PELAJARAN PADA TUAN."     

Luis yang sedang menggendong Christian tiba-tiba muncul dan menjawab pertanyaan Aaron dengan suara lantang.     

Semua orang yang ada di ruangan meeting pun langsung menoleh ke arah sumber suara dan terkejut saat melihat Luis sudah tersenyum hangat ke arah mereka semua, Alice pun langsung bangun dari kursinya dan menghampiri Luis yang sedang menggendong Christian yang sudah terlelap.     

"Hati-hati, Tuan muda baru saja tidur lima menit yang lalu,"ucap Luis lirih pada Alice yang tengah berusaha meraih Christian dari gendongannya.     

"Aku tahu, Luis. Kau tak usah khawatir,"jawab Alice pelan sambil menepuk-nepuk bokong montok Christian agar anak itu kembali tidur.     

Luis tersenyum melihat cara Alice menidurkan Christian kembali, setelah merasa Christian benar-benar aman di pelukan Alice perlahan berjalan dan duduk di kursi yang selama ini digunakan Jack jika sedang berada di ruangan meeting itu setelah mengambil sebotol red wine dari tempat penyimpanan yang berada diruangan itu.     

"Kenapa kau melakukan itu, Luis? Bukankah kau sama saja membuat mereka tersiksa semakin lama?"Aaron kembali memberikan pertanyaan kedua pada Luis, padahal pertanyaan pertamanya belum dijawab.     

Luis tersenyum, ia kemudian menuangkan red wine kedalam gelasnya dan menikmatinya seorang diri tanpa rasa bersalah.     

"Luis, kami bertanya padamu. Kenapa kau diam saja?"geram Erick penuh emosi.     

Luis terkekeh, ia kemudian meletakkan gelas yang kini sudah kosong ke atas meja. "Aku hanya sedang melalukan hal yang seharusnya aku lakukan."     

"Apa maksudmu?"sahut Erick dengan keras, ia kesal sekali pada Luis saat ini karena dianggap sudah mempermainkan mereka semua.     

"Sebelum Tuan besar meninggal aku diberi amanat untuk menjaga pewaris keluarga Clarke seperti aku menjaga Tuan besar selema beberapa tahun terakhir, karena itu aku melakukan ini semua. Tiga tahun yang lalu saat Tuan Jack menggila dan menuduh nyonya berselingkuh karena foto-foto itu aku sempat ikut marah pada nyonya, karena itu aku diam saja saat Tuan melampiaskan semua kemarahannya saat itu. Karena dalam kamusku tak ada kata maaf untuk seorang pengkhianat, akan tetapi setelah aku menyelidiki semua foto itu ternyata adalah foto palsu rasa sesalku sangat besar. Aku marah pada diriku sendiri yang sudah bodoh dan tak berpikir jernih malam itu, karenanya aku berusaha sekuat tenaga mencoba melacak keberadaan nyonya. Namun usahaku saat itu gagal karena nyonya keluar dari Luksemburg menggunakan jalur darat yang mana saat itu tak terlacak keberadaannya oleh anak buahku, sungguh saat itu aku pun sudah mulai putus asa. Akan tetapi setelah tahu kalau nyonya pergi dalam keadaan mengandung anak keduanya yang masih selamat rasanya semangatku berkobar lagi, aku teringat akan sumpahku pada Tuan besar untuk melindungi pewaris keluarga ini. Karena itulah aku meminta bantuan teman-temanku yang masih aktif untuk ikut mencari keberadaan nyonya, selama dua bulan usaha kami belum membuahkan hasil sampai akhirnya dibulan ketiga pencarian kami akhirnya berhasil. Salah satu anak buahku mendapatkan info kalau Nyonya bersama kedua sahabatnya tengah berada di Aberdeen, Skotlandia. Sejak saat itu aku terus memantaunya dari jauh, apalagi saat itu nyonya sedang hamil. Aku minta dokter terbaik di rumah sakit di Skotlandia untuk bekerja di rumah sakit tempat nyonya memeriksakan kandungannya. Dokter itulah yang memberikan perkembangan kehamilan nyonya padaku setiap bulan, pada saat kandungan nyonya masuk ke lima bulan sebenarnya aku ingin memberitahukan semuanya pada Tuan. Akan tetapi saat melihat kondisi Tuan yang saat itu sedang tergantung pada obat untuk menyembuhkan depresinya akhirnya aku menunda memberitahukan semuanya, sampai akhirnya aku memutuskan untuk membuka semuanya setelah Tuan muda sudah mulai sering menanyakan dimana ayahnya pada nyonya."     

"Are you kidding me? Kenapa kau melakukan ini Luis? Kau tahu sendiri bukan apa yang dikatakan dokter saat itu? Satu-satunya cara untuk menyembuhkan Tuan adalah dengan membawa nyonya kepadanya, mempertemukan mereka. Tapi kenapa kau melakukan ini? Kau benar-benar gila, Luis!!"pekik Erick dengan suara meninggi.     

Luis tersenyum. "Tapi sekarang buktinya apa? Kau lihat sendiri bukan buktinya? Tuan sembuh dan berhasil melewati masa- masa sulit itu, berhasil mengalahkan semua ketakutan dan rasa penyesalannya sendiri tanpa dibantu Nyonya. Saat ini kau lihat bukan? Sikapnya sangat jauh berbeda, akan lain ceritanya kalau saat itu aku langsung memberitahukan padanya dimana tempat keberadaan nyonya, Erick."     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.