I'LL Teach You Marianne

I choose you from the start



I choose you from the start

Jack memutuskan untuk tak kembali ke kantor, urusannya dengan Benjamin Calum yang mencoba menipunya dengan tanah sengketa yang ada di Melboune akan diselesaikan kedua asistennya dan Aaron yang dibantu Alice. Yang ingin ia lakukan saat ini adalah membawa pulang Anne, bagaimana mungkin ia bisa tenang membiarkan gosip tentang Anne yang menjadi calon istri sang sekretaris jendral PBB yang baru itu terus tersebar. Damn! Anne miliknya seorang.     

Sepanjang perjalanan pulang tak terjadi percakapan apapun antara Anne dan Jack, keduanya larut dalam pikiran masing-masing. Jack sibuk dengan ponselnya, ia meminta anak buahnya mengurus foto-foto Anne yang sudah terlanjur tersebar dan meminta untuk menyebar foto pernikahan mereka beserta Christian. Jack ingin mematahkan gosip murahan itu dengan fakta kalau Anne adalah istrinya, bahkan sang pengungah foto Anne dan Chester Llyod pertama kali juga sudah mengunggah permintaan maaf di akun media sosial yang sama dengan akun yang ia gunakan untuk mengunggah foto Anne.     

Perjalanan menuju mansion terasa sangat lama untuk Jack, ia sudah tak sabar ingin berbicara empat mata dengan Anne. Meski saat ini masalah gosip itu sudah selesai akan tetapi Jack harus menyelesaikan masalahnya sendiri dengan Anne, Jack harus tahu bagaimana bisa awalnya Anne bertemu dengan Chester Llyod si duda itu. Memikirkan status Chester Llyod yang baru ditinggal istrinya membuat Jack semakin takut, sungguh ia tak bisa kehilangan Anne.     

"Selamat datang Tuan..."     

"Bawa Christian ke kamarnya, Luis. Aku ingin berbicara hal penting dengan istriku." Jack langsung memotong perkataan Luis dengan cepat.     

Luis menganggukkan kepalanya dengan cepat dan langsung meraih Christian dari gendongan Anne, kedua pipi Christian masih basah dengan air matanya. Meski tidur dalam pelukan sang ibu saat berada dalam mobil namun Christian masih meneteskan air mata dan hal itu lah yang membuat Anne tak melepaskan pelukannya.     

Begitu Christian dibawa Luis dengan cepat Jack meraih tangan Anne. "Ikut aku."     

"Jack, sakit, lepas aku bisa jalan sendiri."     

Jack tak memperdulikan perkataan Anne, yang ia inginkan saat ini adalah segara tiba di taman dan mengeluarkan semua uneg-unegnya pada Anne. Anne pun hanya bisa pasrah, ia membiarkan Jack terus membawanya ke taman yang berada disamping kandang dua harimau siberia putih kesayangannya yang saat ini sedang tidur di dekat kolam air mereka.     

"Ok, cepat katakan apa yang ingin kau bicarakan padaku,"ucap Anne dengan keras saat mereka sudah sampai di taman, Anne pun langsung memegangi tangannya yang baru saja di cengkram dengan kuat oleh suaminya.     

Jack menatap Anne dengan tajam dari ujung kaki sampai ujung kepala, sungguh istrinya sangat sempurna meski saat ini tak menggunakan make up tebal.     

"Katakan padaku bagaimana bisa kau bertemu dengan Chester di mall itu."     

Anne menghela nafas panjang. "Bukankah tadi pelayan di toko pakaian itu sudah menjelaskan semua yang terjadi padamu, haruskah aku mengulang apa yang dia katakan?"     

"Tentu, aku ingin mendengarnya secara langsung darimu."     

"Ayolah Jack, jangan seperti anak kecil. Sikapmu ini sungguh kekanak-kanakkan."     

Jack langsung mengangkat satu alisnya ke atas. "Kekanakan kau bilang!! Lalu bagaimana seharusnya aku bersikap? Apa aku harus diam saja saat melihat istriku di gosipkan menjadi calon istri Chester Llyod yang baru diangkat menjadi sekretaris jendral PBB yang baru itu, itukah maumu?"     

"Ya Tuhan, aku tak tahu harus bagaimana menghadapimu Jack. Kau dan rasa cemburumu itu tak masuk akal,"sahut Anne dengan cepat.     

"Tak masuk akal kau bilang? Lalu yang masuk akal bagaimana Anne? Apa aku harus mengucapkan selamat begitu?"     

Anne menggelengkan kepalanya perlahan, ia kemudian membalik tubuhnya dan memilih pergi dari hadapan Jack. Anne tak mau berbicara dengan Jack disaat pria itu sedang dikuasai amarah yang tak masuk akal, akan tetapi baru saja melangkahkan kaki Jack sudah berhasil meraih tangan Anne dan membuatnya tak bisa meneruskan langkahnya lagi.     

"Kita belum selesai Anne, jangan pergi,"ucap Jack penuh ancam.     

Anne berbalik dan kembali berhadapan dengan Jack. "Bagaimana kita bisa menyelesaikan semua ini kalau kau terus bicara tak jelas seperti itu, Jack."     

"Aku tak mau kehilanganmu, Anne. Aku bisa gila kalau kau pergi dariku,"jawab Jack lirih dengan suara bergetar.     

Anne tersenyum, tangannya bergerak meraih wajah Jack dan membelainya dengan lembut. "Memangnya siapa yang mau pergi, hm?"     

Jack langsung meraih tangan Anne yang masih berada di pipinya, ia langsung mencengkram kuat tangan Anne dan menciumnya dengan lembut. "Aku nyaris pingsan saat membaca postingan di foto tadi, rasanya seluruh tubuhku tak punya tulang, Anne."     

Anne terkekeh. "Jangan berlebihan, kau bukan anak remaja yang bisa cemburu buta tanpa alasan jelas hanya karena foto seperti itu. Apa kau belum belajar dengan apa yang sudah terjadi tiga tahun yang lalu? Kau marah besar padaku hanya karena sebuah foto palsu."     

Wajah Jack langsung memerah saat diingatkan kembali soal apa yang terjadi tiga tahun yang lalu. "Anne...."     

Cup     

Jack tak meneruskan perkataannya karena Anne mendaratkan sebuah kecupan di bibirnya dalam waktu singkat. No, jack want more.     

"Dari semua orang yang aku kenal kau adalah orang terlama yang sudah tahu siapa aku, lalu kenapa kau masih saja meragukan aku seperti ini Jack?"     

"Aku bukan meragukanmu, aku hanya..."     

"Sama saja Jack, itu namanya kau tak percaya padaku. Memangnya kau pikir aku wanita gila yang bisa mempermainkan janji di depan altar dengan sesuka hati mengencani pria lain disaat aku masih terikat hubungan pernikahan, begitu? Aku bukan orang seperti itu, Jack. Meski aku hanya sebentar mengenal ibuku tapi ibuku sudah memberikan aku banyak sekali pelajaran, mulai dari kesetiaannya pada ayahku sampai kesabarannya menghadapi ujian yang datang. Aku memang bukan berasal dari keluarga kaya tapi aku sudah mengalami banyak hal yang tak bisa didapatkan di bangku sekolah sejak kecil, jadi tolong buang semua pikiran jelekmu itu. Aku bukan wanita seperti itu Jack, apalagi saat ini kita sudah punya Christian. Kalau memang aku tak menginginkan kelanjutan hubungan ini sudah sejak awal aku meninggalkanmu, bukan Christian alasan utamaku mau kembali padamu setelah semua yang sudah kau lakukan dulu padaku. Dirimu lah alasanku kembali Jack, apa kau tak sadar itu hm?"     

"A-aku alasanmu kembali?"     

"Ya, siapa lagi memangnya? Aku bisa saja kabur kalau aku mau, banyak kesempatan yang aku miliki untuk melarikan diri darimu saat masih di Aberdeen. Tapi hal itu tak aku lakukan bukan? Itu karena aku memilih untuk memulai semua lagi denganmu dari awal, apa kau tak menyadari hal itu?"     

Jack menggelengkan kepalanya perlahan, ia masih tak bisa membuka bibirnya setelah mendengar perkataan Anne. Jack masih tak percaya Anne mau kembali padanya karena dirinya, bukan karena Christian seperti yang dia pikirkan selama ini.     

"Aku masih tak mengerti dengan apa yang kau katakan tadi, Anne,"ucap Jack jujur.     

Anne tersenyum, perlahan ia meraba kedua mata Jack yang sudah menatapnya dengan hangat. "Aku memutuskan kembali padamu karena aku tak mungkin membiarkan pria gila sepertimu hidup seorang diri membesarkan seorang anak tampan yang aku lahirkan dan besarkan dengan air mata dan darah, aku memutuskan kembali padamu karena aku masih ingin merasakan cintamu yang luar biasa dan..."     

"Dan??"     

"Dan tolong jangan menangis lagi dihadapan orang lain sambil berlutut, sungguh itu bukan dirimu sekali, Jack."     

"Menangis, berlutut...deg..."     

"Ya, aku tahu semuanya. Aku tahu semua yang sudah kau lakukan,"jawab Anne dengan cepat memotong perkataan Jack sambil tersenyum penuh arti.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.