I'LL Teach You Marianne

Lemon



Lemon

Beruntung ada Anne ditempat itu sehingga Jack tak melancarkan pukulannya lagi pada Edmund, setelah membuat Edmund jatuh tersungkur dilantai Jack sebenarnya ingin memukul Edmund kembali akan tetapi Anne langsung memeluknya dengan erat.     

"Lepas Anne, aku harus memberi pelajaran padanya."     

Anne tak mengendurkan pelukannya dari tubuh Jack. "Ingat Christian, ada Christian bersama kita saat ini. Aku tak mau dia melihatmu sedang memukul orang, Jack."     

Jack langsung terdiam mendengar perkataan Anne, secara reflek Jack menoleh ka arah jendela dimana ia bisa melihat Christian sedang tertawa lebar bersama Erick dan Nicholas yang menjaganya di pinggir danau. Melihat sang putra jatuh tersungkur Jhonny langsung menghampirinya dibantu beberapa anak buah setianya, bibir Edmund mengeluarkan sedikit darah karena kerasnya pukulan yang Jack lancarkan padanya.     

"Kau benar-benar sudah menabuh genderang perang pada kami, Jack. Tunggu pembalasan kami, kau pasti akan menangis darah ketika saat itu tiba,"ucap Jhonny dengan suara bergetar menahan amarah yang luar biasa.     

Jack tersenyum. "Aku tunggu, aku ingin lihat apa yang bisa kalian lakukan."     

Jhonny tak menjawab perkataan Jack, yang ada dalam pikirannya saat ini adalah membawa Edmund pergi dari hadapan Jack. Ia tak mau Edmund semakin terluka, apalagi saat ini hampir semua anak buah Jack sudah mengelilingi mereka. Jhonny tak mau mereka menjadi bulan-bulanan Jack kembali, pada saat Jhonny berbalik badan tiba-tiba Edmund menahan langkahnya dan kembali menoleh ke arah Jack yang sudah dipeluk Anne. Rupanya pria itu belum kapok.     

"Tawaranku tadi akan selalu terbuka untukmu kakak ipar, kau sangat cantik jangan sia-siakan kecantikanmu untuk pria itu,"ucap Edmund kembali menggoda Anne.     

"Fuck you!"umpat Jack dengan cepat, ia tak bisa bergerak karena Anne masih memeluknya dengan erat.     

Edmund tertawa lebar melihat kemarahan Jack, karena darah yang keluar dari bibirnya semakin banyak akhirnya Edmund memutuskan pergi dari hadapan Jack. Saat Edmund dan ayahnya keluar dari restoran mereka berpapasan dengan Christian yang sedang berada dalam gendongan Erick, rupanya anak itu sudah lelah bermain dan sudah sangat haus. Melihat wajah Christian yang mirip sekali dengan Jack membuat Edmund dan ayahnya langsung tahu kalau anak itu adalah anak Jack, sebuah senyuman yang tak dapat di deskripsikan pun terlihat diwajah Edmund dan Jhonny. Sepertinya ayah dan anak itu punya rencana baru yang pastinya berkaitan dengan Christian.     

"Mommy... Mommy... aku haus.."     

Celotehan Christian membuat Anne langsung melepaskan pelukannya dari Jack dan langsung menoleh ke arah Christian yang masih ada di gendongan Erick, dengan tersenyum manis Anne mengambil Christian dari Erick dan membawanya duduk.     

"Sudah selesai memberi makan angsanya?"tanya Anne pelan sembari membelai rambut Christian.     

Christian mengangguk penuh semangat. "Mereka sudah kenyang Mommy, tadi aku sudah memberi mereka banyak makanan."     

"Pasti mereka senang sekali karena diberi makan seperti itu, apa Christian suka?"     

"Iya Mommy, aku suka...aku suka sekali. Tadi aku juga memberi makan baby angsa, oh ya Mommy apakah kita bisa memelihara mereka di rumah?"     

Anne tersenyum tipis, ia kemudian menoleh ke arah Jack yang sedang berbicara serius dengan Erick dan Nicholas tak jauh dari tempatnya dan Christian duduk. "Nanti saat Daddy sudah selesai berbicara dengan paman Erick dan paman Nick, kau bisa meminta padanya, ya."     

"Horee... asikkk...aku senang...aku senang..."     

Suara jeritan Christian sukses membuat Jack menoleh ke arah mereka namun setelah itu ia kembali fokus berbicara dengan anak buahnya, kedua matanya terlihat penuh emosi saat ini dan hal itu pasti disebabkan oleh perkataan Edmund sebelumnya. Anne yang tak mau mengganggu Jack memilih untuk menyuapi Christian dengan lemon cake yang ada dihadapannya, lemon cake adalah salah satu cake kesukaan Christian karena rasanya yang bervariasi. Sama seperti ibunya, Christian tak terlalu menyukai manis.     

Setelah berbicara hampir 10 menit Jack akhirnya bergabung kembali dengan Anne yang terlihat sedang menggendong Christian yang sedang terlelap, anak itu langsung tertidur setelah kenyang pasca bermain-main dengan Erick dan Nicholas beberapa saat yang lalu.     

"Berikan padaku, kau pasti lelah,"ucap Jack pelan saat mencoba meraih Christian.     

Anne menggeleng. "Tak usah, dia baru tidur. Nanti terbangun kalau diangkat, Jack."     

"Trust me."     

Anne pun hanya bisa diam saat Jack berhasil meraih Christian dari pelukannya, seperti yang dikatakan oleh Anne sebelumnya Christian terbangun dan hampir menangis namun karena Jack langsung menimang-nimangnya lagi akhirnya anak itu kembali tertidur dipelukan sang ayah yang sangat menyayanginya itu. Melihat cara Jack menenangkan Christian membuat Anne tersenyum.     

"Mau lemon cake ini?"tanya Anne pelan pada Jack.     

"Aku sudah kenyang, babe,"jawab Jack singkat.     

"Ok, aku habiskan seorang diri kalau begitu."     

Jack terkekeh. "Iya, habiskanlah sendiri supaya kau punya banyak energi untuk melanjutkan permainan kita tadi malam."     

"Jack!!!"     

"Sssttt...Christian tidur, babe."     

Anne pun langsung menutup mulutnya rapat-rapat, hampir saja ia membuat Christian menangis. Jack pun tertawa penuh kemenangan karena Anne tak bisa membalasnya.     

Karena lemon cakenya masih banyak Anne pun memutuskan untuk memberikan beberapa potong pada Erick dan Nicholas berserta para bodyguard yang ada di sekitarnya, awalnya para pria itu menolak namun karena sadar ada sang tuan akhirnya mereka pun menerima cake pemberian sang nyonya dan langsung menikmatinya secara bersamaan.     

Melihat anak buahnya makan cake seperti sang istri membuat Jack tersenyum, ia tak berkomentar banyak dan lebih memilih memberikan ciuman bertubi-tubi pada Christian yang tidur sambil membuka mulutnya. Semua kemarahannya langsung sirna seketika, sungguh kehadiran Christian memberikannya banyak sekali perubahan. Setelah semua orang selesai memakan lemon cake, Anne kemudian memanggil pelayan untuk melakuka pembayaran, menggunkan kartu kredit tanpa limit yang diberikan Jack beberapa hari yang lalu Anne membayar semua makanan mereka.     

"Apa kita langsung pulang?"     

Anne yang baru saja memasukkan dompet ke dalam tasnya langsung menoleh ke arah Jack. "Pulang? Bukankah kau harus kembali ke kantor?"     

"Tiba-tiba moodku untuk bekerja hilang, aku ingin tidur sambil memeluk Christian yang sudah membasahi pakaianku dengan air liurnya saat ini,"jawab Jack sambil tersenyum.     

Anne terkekeh. "Aku bilang apa, lebih baik Christian bersamaku saja. Kau sendiri bukan yang sekarang dapat masalah."     

"No, mulai saat ini kau dilarang menggendong Christian. Dia sudah terlalu berat untuk kau gendong,"sahut Jack dengan cepat.     

"Jangan meremehkan aku, Jack. Mengandungnya sembilan bulan tanpa dirimu saja aku mampu, apalagi harus menggendongnya." Anne bicara seperti itu tanpa sadar.     

Jack langsung terdiam seketika saat mendengar perkataan Anne, begitu semua anak buahnya yang ada diantara mereka. Diingatkan lagi soal apa yang terjadi pada Anne tiga tahun yang lalu membuat Jack tak bisa berkata-kata, hanya kedua matanya saja yang menunjukkan betapa sedih dirinya saat ini karena ucapan Anne.     

"Ya sudah ayo pulang, Jack. Aku ingin berbicara banyak dengan Luis,"ucap Anne pelan memecah keheningan, ia belum sadar dengan apa yang terjadi pada Jack saat ini.     

Jack mengela nafas panjang. "OK."     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.