I'LL Teach You Marianne

Gangguan sang sepupu



Gangguan sang sepupu

Anne terlihat senang sekali menikmati makanan yang dihidangkan para pelayan untuk mereka, Jack tak jadi mengajak Anne makan Risotto karena berubah pikiran. Jack memilih mengajak Anne ke salah satu restoran yang berada di pinggiran danau Jenewa, kini mereka datang lagi ke tempat itu bersama Christian yang saat ini terlihat sangat senang sekali bermain di luar bersama Erick dan Nicholas di pinggiran danau. Beberapa kali Christian terlihat melemparkan makanan untuk para angsa yang berada di dalam danau, sama seperti ibunya Christian senang sekali melihat hewan putih cantik itu menari-nari diatas air mendekatinya saat dilempar makanan.     

Dari dalam restoran Jack terkekeh melihat tingkah putranya yang menggemaskan.     

"Terima kasih babe, aku tak akan mungkin bisa sebahagia saat ini jika kau tak berjuang mempertahan kan dan melahirkan Christian beberapa tahun yang lalu. Maafkan aku juga yang sudah tak tahu diri ini,"ucap Jack pelan saat Anne sudah selesai makan, kedua tangannya sudah mencengkram tangan Anne diatas meja.     

"Jack…"     

"Jangan bicara Anne, biarkan aku yang bicara saat ini. Aku benar-benar laki-laki yang sangat beruntung bisa memilikimu, aku sangat bersyukur sekali. Aku sangat mencintaimu Anne, maaf jika caraku menunjukkan cinta padamu berlebihan."     

Anne tersenyum. "Aku tak akan meninggalkanmu, aku tahu kau masih trauma karena Shopia Higgins, bukan?"     

Air muka Jack langsung berubah seketika saat disinggung soal Shopia Higgins yang menjadi dalang dibalik perpisahannya dengan Anne tiga tahun yang lalu.     

"Bukan, kau salah. Perasaanku pada wanita itu sudah hilang sejak aku tahu dia berselingkuh dengan Edmund,"jawab Jack dengan cepat.     

"Kau serius?" Kedua mata Anne membulat sempurna saat bicara, bukan karena terkejut tapi karena ia sedang menggoda Jack.     

Jack menggeram. "Aku serius, babe."     

Anne tertawa melihat ekspresi Jack saat ini, ia puas sekali bisa menggoda Jack. Akan tetapi senyum Anne langsung menghilang saat melihat beberapa orang pria mendekati meja tempatnya duduk bersama Jack, Jack yang bisa membaca perubahan sikap Anne langsung mengikuti arah pandangan mata istrinya dan tersenyum sinis saat mengenali beberapa sosok pria yang kini sudah hampir tiba di hadapannya.     

"Well, sebuah keberuntungan yang besar bisa bertemu dengan saudara yang lama tak bertemu,"ucap seorang pria yang umurnya sepantaran Jack dengan cukup keras, kedua matanya masih terfokus pada Anne meskipun ia menyebut nama Jack.     

"Kau benar, son. Saudaramu ini sangat sombong semenjak bertemu dengan kakek kandungnya." Seorang pria berambut putih ikut bicara, yang kemudian disambut sebuah senyuman oleh sang pria pertama.     

Jack tersenyum samar. "Jadi setelah yang coba kalian lakukan selama ini dibelakangku, kalian masih menganggapku saudara?"     

Tanpa rasa malu pria yang seumuran dengan Jack langsung mengulurkan tangannya ke arah Anne. "Hi saudara ipar, kenalkan aku Edmund. Saudara sepupu suamimu." Edmund Immanuel mengabaikan pertanyaan Jack sebelumnya dan memilih untuk berkenalan dengan Anne.     

Melihat Edmund mengulurkan tangan pada sang istri Jack langsung bertindak cepat, dengan kasar Jack menangkis tangan Edmund. "Jangan mulai lagi, Edmund. Apa yang sudah aku lakukan pada kalian, tak cukup membuatmu jera?"     

Edmund terkekeh, ia memegangi tangannya yang terasa sedikit sakit. "See, kau dengar bukan, Dad. Jack adalah orang yang bertanggung jawab atas semua kesialan yang menimpa kita selama ini, tanpa kita cari tahu rupanya dia langsung bicara jujur."     

"Kau benar-benar kejam pada pamanmu sendiri, Jack." Jhonny, sang adik angkat mendiang Calvin Muller ayah Jack ikut bicara.     

"Sebenarnya ada beberapa hal yang harus aku luruskan disini, pertama kita bukan saudara. Tak ada hubungan darah antara aku dan kau Edmund, apalagi denganmu Jhonny. Kedua, yang aku ambil dari kalian adalah milikku yang kalian curi puluhan tahun lalu. Jadi aku tak bersalah sama sekali,"ucap Jack pelan dengan nada penuh intimidasi.     

Jhonny Immanuel menggeram. "Kau masih kecil saat Daddy memberikan asetnya padaku, Jack. Bahkan ayahmu, Calvin saat itu tak masalah ketika Daddy memberikan beberapa asetnya padaku. Tapi kenapa kau yang masih kecil berani bicara seperti itu, bahkan menyebutku sebagai pencuri. Sungguh kau tak punya sopan santun sekali, Jack."     

"Oh benarkah Daddy diam saja? Kalau Daddy diam saja kenapa dalam surat wasiatnya tertulis jelas kalau tiga hotel yang kalian ambil itu masih atas namaku? Bukan namamu, Jhonny?" Jack langsung memberikan pertanyaan mematikan pada Jhonny.     

"Tentu saja itu masih atas namamu, Jack. Karena saat itu aku…."     

"Kau tak bisa mendapatkan apapun dari kakek karena kau bukan anaknya, meski Daddy juga anak angkat tapi Daddy lebih tahu diri dan disayang oleh kakek karena Daddyku berasal dari keluarga baik-baik tak sepertimu yang diambil di pinggir jalan saat itu, Jhonny."     

"Jackson Patrick Muller!!!"pekik Edmund dengan keras tiba-tiba, Edmund tak terima Jack menghina ayahnya.     

Anne terperanjat saat mendengar teriakan Edmund yang sangat keras itu, ia bahkan hampir menjatuhkan gelas yang ada di atas meja karena tersenggol secara tak sengaja saat akan menutupi mulutnya dengan menggunakan kedua tangannya. Beruntung gelas itu langsung ditahan oleh Jack yang langsung sigap.     

Wajah Jhonny Immanuel juga sudah semerah kepiting saat ini karena ucapan Jack yang sangat sarkas tadi, ia tak terima asal usulnya diungkit lagi oleh Jack. Karena memang itulah yang menyebabkan Jhonny tak mendapatkan warisan seperti Calvin Muller saat itu, background keluarganya yang tak jelas membuat ayah mereka tak mau mempercayakan hartanya kepada Jhonny dan memilih Calvin Muller sebagai ahli waris tunggal. Hal itulah yang membuat Jhonny meradang, ia tak terima tak diberi warisan yang sama seperti Calvin saudaranya sehingga akhirnya Jhonny berusaha menggerogoti kekayaan Jack dari dalam perusahaan dan sempat mencuri beberapa berkas penting yang terkait akan kepemilikan beberapa hotel yang akhirnya ia akui kepemilikannya. Namun karena surat wasiat itu akhirnya Jhonny kesulitan mengubah nama pemiliknya dan bersikeras menolak mengembalikan berkas-berkas penting itu pada Jack, sehingga akhirnya Jack menggunakan Robert Higgins untuk mengambil dokumen-dokumen penting itu yang kini sudah kembali pada Jack.     

"Mau kalian membela diri seperti apapun bukti otentik dalam berkas-berkas itu terlihat jelas bahwa namaku lah yang tercantum di sana dan tercatat sebagai pemilik dari 3 hotel yang kalian kuasai selama beberapa tahun terakhir ini, jadi kalau kalian masih tidak terima kenapa berkas-berkas itu kembali lagi padaku silahkan gunakan pengacara ataupun polisi untuk menuntutku. Kita bertemu di meja hijau dan lihat siapa yang akan jadi pemenangnya,"ucap Jack kembali menantang ayah dan anak yang selama ini berusaha menjatuhkannya itu.     

Rahang Edmund mengeras. "Kau memang masih sama seperti dulu, Jack. Masih arogan dan sangat sombong, ingat kau tak bisa selamanya ada di atas. Apalagi dengan sifatmu ini aku yakin banyak pekerja yang tak betah denganmu, lihat saja nanti."     

"Tenang Edmund, uangku tak berseri. Aku bisa mencari pekerja yang lebih loyal dan setia lagi dengan sangat mudah, apalagi saat ini aku menjadi pengusaha paling berpengaruh di Eropa. Kau tentu tahu bukan kalau aku sekarang bukan Jackson Patrick Muller lagi, namaku saat ini adalah Jackson Knight Clarke. Nama yang sebenarnya sudah tersemat padaku sejak kecil, kekuasaan keluarga Clarke di Luksemburg sangat besar. Jadi jangan pernah bermimpi lagi bisa menggoyangkan Muller Finance Internasional seperti yang kalian lakukan selama empat tahun terakhir ini saat masih dipimpin Erick, lebih baik sekarang kalian pergi dari tempat ini dan jangan rusak selera makan kami,"sahut Jack datar dengan sangat arogan, ia sengaja memamerkan kekuasaannya saat ini kepada Edmund dan ayahnya supaya mereka berdua semakin terbakar.     

Edmund sangat marah, giginya bahkan sampai berbunyi karena saling beradu. Kata-kata yang Jack ucapkan benar-benar tajam sekali. Namun kemarahannya itu tiba-tiba hilang saat ia melihat Anne kembali.     

"Aku ingin lihat sampai kapan kau bisa berdiri di atas kesombonganmu ini Jack, kita lihat nanti siapa yang akan tertawa di akhir dan untukmu kakak ipar yang cantik. Lebih baik kau tinggalkan pria brengsek ini, sudah banyak sekali gadis yang ia tiduri pasca tahu Shopia, tunangannya menyerahkan keperawanannya padaku hahaha…"     

"Fuck, cepat kau pergi dari tempat ini Edmund !! Jangan sampai aku membunuhmu!"hardik Jack dengan keras.     

Tawa Edmund semakin keras saat melihat Jack marah, ternyata menggoda istrinya langsung membuat Jack meradang dan Edmund menyukai ini.     

"Aku serius kakak ipar, lebih baik kau pergi darinya dan datanglah padaku. Aku lebih perkasa di ranjang, kau pasti akan…."     

Bruk     

Edmund tak dapat menyelesaikan perkataannya karena bogem mentah yang berasal dari tangan Jack sudah mengenai wajahnya dan membuatnya jatuh tersungkur di lantai.     

Jack menggeram. "Kalau aku tak bisa membunuhmu saat ini juga jangan panggil aku Jackson Knight Clarke…"     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.