I'LL Teach You Marianne

Berkencan lagi



Berkencan lagi

Semenjak Anne memutuskan untuk membuat cookies lagi Jack tidak terlalu sibuk, para pelanggan sepertinya saat ini lebih menyukai cookies buatan Anne daripada kopi buatan Jack. Dan Jack sangat paham akan hal itu karena memang cookies buatan istrinya enak sekali, sama seperti dulu tak pernah berubah rasanya.     

Menggunakan resep yang sudah dimodifikasi sendiri Anne berhasil membuat cookies yang tidak terlalu manis dan rendah kalori sehingga sangat menjadi favorit para pelanggan, khususnya para wanita yang ingin makan cookies tanpa takut bertambah berat badannya.     

"Sepertinya anda harus membuat cookies lebih banyak lagi, Nona."     

"Betul, aku sangat menyukai cookies buatan anda."     

"Ibuku bahkan juga menyukainya nona, menurutnya cookies buatan anda adalah yang terbaik."     

"Benar, rasanya sangat membuat ingin makan lagi dan lagi."     

Jack hanya tersenyum saat mendengar celotehan beberapa pelanggan yang sedang memuji cookies buatan Anne, karena alasan ini jugalah Anne melarang Jack makan cookies yang sudah ada di etalase. Pasalnya Anne hanya membuat dalam jumlah terbatas saja dan itu pun cepat sekali habis, karena para pelanggan yang sudah kecanduan cookies buatan Anne biasanya akan membeli lebih dari 5 cookies. Yang mana itu membuat cookies buatan Anne lebih cepat habis dari waktu yang diperkirakan.     

Seperti hari biasanya coffee shop tutup dua jam lebih cepat dari jam operasional yang sudah ditentukan oleh Jack, Meskipun banyak orang yang menyayangkan keputusan Jack untuk menutup coffee shop lebih cepat, namun Jack tetap pada pendiriannya akan menutup coffee shop ketika semua makanan dan minuman yang ia jual hari itu sudah habis.     

"Masih jam tiga sore, bagaimana kalau kita jalan-jalan ke mall. Kita sudah hampir tiga minggu di Newcastle, aku ingin sekali jalan-jalan menikmati pemandangan di kota ini,"ucap Anne pelan pada saat Jack sedang mengunci coffee shop.     

"Jalan-jalan ke mall?"     

"Yes." Anne langsung menyahut dengan cepat perkataan Jack. "Ayolah, kita belum pernah pergi ke mall berdua lagi Jack. Aku ingin seperti orang-orang yang berkencan di mall."     

Jack menaikkan satu alisnya. "Tapi kita suami istri, Anne. Bukan pasangan kekasih yang pergi berkencan seperti itu."     

"Justru karena kita sudah menikah maka kita perlu melakukan hal-hal semacam itu untuk menambah kedekatan satu sama lain, lagipula kita hanya sekali berkencan di mall dulu pada saat kau menyewa satu studio bioskop saat kita pergi bersama Linda dan Paul,"ucap Anne ketus, mengingat kembali apa yang dilakukan Jack dulu membuat Anne kesal.     

"Tapi apa tak ada pilihan lain selain mall? Restoran atau pulau pribadi misalnya?"     

Anne menghentakkan satu kakinya dengan keras, Jack benar-benar tak paham cara berkencan seperti orang biasa. Tanpa bicara lagi Anne kemudian menarik tangan Jack dan mengajaknya menuju halte bus yang berada tak jauh dari coffee shop, beruntung pada saat Anne dan Jack tiba di halte tak lama kemudian sebuah bus pun datang. Dengan cepat Anne masuk ke dalam bus diikuti Jack yang tak mau jauh-jauh dari Anne.     

Karena Anne sudah melakukan pembayaran untuk dua orang, Jack tak perlu membayar lagi dan mengikuti Anne menuju ke bangku paling belakang yang masih kosong. Anne tersenyum saat sudah duduk di kursi, senyumnya semakin mengembang ketika bus sudah mulai berjalan.     

Rasanya seperti anak muda lagi bisa pergi bersama pasangan naik bus, Anne benar-benar bahagia. Terbukti beberapa kali ia meminta Jack untuk mengambil fotonya ketika bus berhenti di beberapa halte, Jack yang patuh pun memilih untuk melakukan apa yang Anne minta meskipun sebenarnya ia malu.     

Setelah melakukan perjalanan hampir 30 menit, akhirnya Anne dan Jack tiba di tujuan. Anne mengajak Jack pergi ke Eldon Square, salah satu pusat perbelanjaan yang cukup terkenal di Newcastle Upon Tyne. Anne bahkan sempat melompat kegirangan ketika sudah tiba di depan Eldon Square, seolah ia tak pernah melihat mall seumur hidupnya.     

"Ayo masuk, babe,"ucap Jack pelan mengajak Anne masuk ke dalam mall, Jack merasa risih karena sejak tadi ada sekumpulan gadis muda yang memberi tatapan tak menyenangkan pada Anne. Padahal mereka juga baru turun dari bus yang sama dengan Jack dan Anne.     

Anne yang sedang mengambil foto Eldon Square melalui ponselnya menolak ajakan Jack untuk masuk ke dalam mall. "Sebentar, aku ingin mengambil beberapa foto lagi."     

"Ck, norak sekali. Seperti tidak pernah melihat mall saja." Salah seorang gadis muda tiba-tiba bicara dengan cukup keras, menyindir Anne.     

"Biarkan saja, mungkin dia memang berasal dari tempat yang tidak ada mall. Jadi kalian jangan bicara seperti itu,"sahut seorang gadis lainnya menimpali perkataan sang gadis pertama dengan terus menatap Jack tanpa berkedip, sejak berada di mall sekumpulan gadis itu memang terus menatap ke arah Anne dan Jack yang duduk di bangku paling belakang.     

Mendengar kalimat hinaan yang ditujukan pada Anne membuat Jack marah, ia bahkan hampir menghampiri para gadis itu kalau saja tidak ditahan oleh Anne.     

"It's ok, lupakan saja. Biarkan saja, anggap kita tak mendengar apa yang mereka ucapkan,"ucap Anne pelan saat menahan Jack yang akan mendekati para gadis itu.     

Jack mengeraskan rahangnya. "Tapi mereka jelas-jelas menghinamu, Anne. Aku tidak terima."     

Anne tersenyum. "Aku tak merasa terhina, jadi kau tak perlu marah. Lagipula mereka hanya sekumpulan gadis biasa, jadi tak usah ditanggapi. Ingat tujuan kita ke tempat ini adalah untuk berkencan, bukan untuk meladeni orang-orang seperti mereka."     

Mendengar perkataan Anne membuat Jack membatalkan niatnya, ia pun akhirnya memutuskan untuk mengikuti apa yang Anne minta untuk tak menghiraukan para gadis yang masih berdiri tak jauh dari mereka itu. Setelah puas mengambil foto Anne kemudian mengajak Anne untuk masuk ke dalam mall.     

"Wahhh ramai sekali, Jack ayo kita cari ice cream. Aku aku ice cream,"ucap Anne penuh semangat sambil menunjuk ke arah kedai ice cream yang cukup ramai.     

"Baiklah, tapi jangan berlari babe. Kau bisa jatuh."     

Anne menoleh ke arah Jack sambil tersenyum dan membuat simbol ok dari ibu jari dan jari telunjuknya.     

Jack yang tak terbiasa mengunjungi tempat yang ramai tanpa pengawalan sebenarnya merasa tak nyaman, namun karena Anne sangat bersemangat akhirnya ia pasrah dan mengikuti apapun yang Anne inginkan termasuk saat ini ketika harus mengikuti Anne mendatanginya sebuah kedai ice cream.     

Bruk     

Seorang gadis tiba-tiba menabrak Jack sehingga membuat Jack menghentikan langkahnya, beruntung gadis itu tak terjatuh ke lantai karena Jack sempat memegangi lengan gadis itu.     

"Anda tidak apa-apa nona?"tanya Jack pelan.     

Gadis berambut blonde dengan mata hijau itu tersenyum malu-malu sebelum akhirnya berdiri dengan tegak kembali. "Saya tidak apa-apa, maafkan saya Tuan. Saya tak sengaja."     

Jack tersenyum. "It's ok, kalau begitu saya permisi." Jack langsung berpamitan pada gadis itu dan meneruskan langkahnya untuk menyusul Anne.     

Gadis bermata hijau yang baru saja menjatuhkan dirinya pada Jack itu nampak terheran-heran saat melihat Jack pergi meninggalkannya begitu saja.     

"Apa yang terjadi, Claire? Kenapa pria tampan itu meninggalkanmu begitu saja?"tanya salah seorang teman dari gadis yang bernama Claire itu dengan bingung.     

"Aku tak tahu, apa ada yang salah dengan penampilanku? Baru kali ini seorang Claire diabaikan pria."     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.