I'LL Teach You Marianne

Murkanya seorang Jackson Knight Clarke



Murkanya seorang Jackson Knight Clarke

Saat Anne dan Jack sedang berada di toko boneka beberapa gadis yang sebelumnya naik bus yang sama dengan mereka berdua terlihat tengah menatap mereka tanpa berkedip di depan toko, Claire sang gadis yang paling mencolok terlihat tak mengalihkan pandangannya sedikitpun dari Jack yang sangat sabar menemani Anne memilih-milih boneka.     

"Ayo Claire, bukankah tujuan kita untuk bertemu pada penguasaha itu,"ucap Samanta salah satu teman Claire yang memakai pakaian ketat dibalik mantel yang ia gunakan.     

Claire mendesah panjang. "Pria itu, dia bukan orang kaya. Tapi kenapa auranya berbeda sekali, ya."     

"Cih, maksudmu pria yang sebelumnya kau tabrak? Come on Sam, dia hanya pria biasa yang sudah memiliki wanita. Jangan buang waktumu untuk mengejarnya, dia tak punya banyak uang, Sam,"sahut Sonia ketus.     

Claire terdiam, meski ia datang ke mall karena dipanggil managernya untuk menemani para penguasaha kaya yang berasal dari Australia dan Amerika namun Claire begitu terpesona pada Jack. Karena meski Jack tak sedang memakai pakaian mahalnya tetap saja aura dan kharisma seorang Jackson Knight Clarke tidak hilang, Jack tetaplah terlihat gagah dan penuh wibawa. Apalagi dengan caranya memperlakukan Anne saat ini yang akan membuat semua orang iri.     

Karena waktu kerjanya sudah hampir tiba kelima gadis cantik itu pun beranjak pergi dari depan toko boneka, Anne yang sejak tadi mengetahui keberadaan para gadis itu pun langsung menoleh ke arah Jack yang berada disampingnya.     

"Kau lihat? Kelima gadis itu menatapmu tanpa berkedip, Jack,"ucap Anne lirih.     

Jack terkekeh. "Jangan bicara sembarangan, mungkin saja mereka sedang berpikir untuk membeli boneka atau tidak."     

"Tidak Jack, aku tahu. Feelingku kuat, para gadis itu sedang mengincar suamiku,"sahut Anne dingin, nada bicaranya terdengar lebih tegas saat ini.     

"Sepertinya kau harus menghentikan kebiasaanmu menonton drama Korea, babe. Imajinasimu sudah terlalu jauh."     

Anne mengalihkan pandangannya dari kaca depan ke arah Jack yang saat ini sudah duduk di sebuah sofa. "Jangan pernah merendahkan insting seorang istri, Jack. Kami para istri memiliki kemampuan untuk mengetahui hal-hal semacam itu, jadi kau jangan macam-macam kalau masih ingin hidup dengan tenang dan damai."     

"Lho kenapa jadi aku?"tanya Jack bingung.     

"Kan tadi kau yang tak percaya padaku, jadi itu peringatan saja untukmu. Ingat Jack, aku sudah melahirkan seorang anak laki-laki tampan untukmu. Jadi jangan berani untuk macam-macam,"jawab Anne penuh peringatan, baru kali ini Anne bicara seperti itu pada Jack.     

Jack tersenyum. "Aku senang kau cemburu seperti itu, babe. Aku merasa dicintai."     

Wajah Anne memerah. "Siapa yang cemburu? Aku tidak cemburu."     

Jack tertawa mendengar perkataan Anne, Anne benar-benar penuh kejutan. Seorang pelayan yang sejak tadi menjadi pendengar obrolan Anne dan Jack kemudian mendatangi mereka berdua.     

"Tapi yang dikatakan istri anda benar, Tuan. Anda harus hati-hati dengan gadis seperti tadi,"ucapnya pelan saat sudah berada dibelakang Anne.     

Anne pun langsung menoleh ke arah pelayan itu dengan tatapan penuh tanda tanya. "Apa maksud anda, Nona?"     

"Maaf Nyonya, bukan bermaksud untuk lancang atau ikut campur. Tadi saya mendengar percakapan anda berdua yang membahas kelima gadis yang sebelumnya berdiri didepan toko, hal itu jadi mengingatkan saya dengan kejadian menghebohkan yang terjadi tiga minggu yang lalu,"jawab sang pelayan serius.     

Anne menaikan satu alisnya. "Kejadian menghebohkan apa?"     

Pelayan itu menarik nafasnya perlahan sebelum akhirnya ia menceritakan kekacauan besar yang terjadi beberapa minggu yang lalu, selama pelayan itu bercerita Anne terlihat memegangi dadanya. Ia tak percaya para wanita penggoda sudah mulai seberani itu menunjukkan eksistensinya di depan umum, selama ini masalah dalam rumah tangganya juga seputar orang-orang yang berasal dari masa lalunya dan masa lalu Jack. Tapi selama ini Anne beruntung karena Jack tak menanggapi para wanita yang mengusik ruma tangga mereka.     

"Anda serius nona? Apakah ada pekerjaan semacam itu di dunia ini?"tanya Anne lirih.     

"Ada Nyonya, sebutannya adalah..."     

"Lady Escort,"ucap Jack pelan memotong perkataan sang pelayan.     

"Iya benar, Lady Escort,"jawab sang pelayan sambil tersenyum.     

Anne langsung mengalihkan pandangannya ke arah Jack. "Kau tahu tentang para wanita itu, Jack?"     

Jack menghela nafas panjang. "Wanita-wanita semacam itu sudah ada sejak dulu, babe. Biasanya mereka memang menyewakan jasanya untuk menemani para pengusaha atau pebisnis yang sedang melakukan perjalanan bisnis, jadi kau tak usah heran. Apa yang mereka lakukan juga sangat rapi, mereka memiliki manager dan ada perusahaan yang memang sengaja mempekerjakan para Lady Escort."     

"Jesus."     

Jack terkekeh. "Sudahlah jangan dipikirkan, yang penting suamimu ini tak tergoda mereka."     

"Meskipun mereka cantik-cantik seperti kelima gadis tadi?"     

"Dengarkan aku, saat ini jaman sudah sangat canggih. Semuanya bisa diubah asal punya banyak uang, termasuk mengoprasi wajah dan tubuh. Bahkan saat ini operasi selaput dara juga sudah ada, tapi untuk apa semua itu? Bagiku semua itu tak berarti, aku sudah memiliki istri yang cantik luar dalam. Seorang wanita sempurna yang sudah memberikan aku kebahagian lahir batin, untuk apa lagi aku tergoda dengan para gadis yang hanya bisa memuaskan para laki-laki diatas ranjang itu? Toh istriku juga bisa malakukan itu, bagiku tak ada wanita lain yang lebih baik dari istriku jadi kau tak usah takut,"jawab Jack panjang lebar sambil tersenyum.     

Anne tersenyum mendengar perkataan Jack, bergitu juga dengan pelayan yang sebelumnya berbicara dengan mereka. Karena boneka yang Anne mau sudah berhasil ditemukan Jack pun memutuskan untuk segera membayarnya di kasir.     

"Terima kasih sudah memberitahu aku hal semacam itu, Nona. Aku sangat bersyukur sekali,"ucap Anne pelan saat akan berpamitan pada sang pelayan.     

"Sama-sama Nyonya, sebagai sesama wanita adalah hal wajib jika kita saling bertukar informasi penting seperti itu,"jawab sang pelayan sambil tersenyum.     

Anne tersenyum dan meraih tangan Jack sebelum akhirnya memutuskan pergi dari toko boneka, karena senang dengan bonekanya Anne menolak jika Jack yang membawakan boneka berbentuk bintang laut yang cukup besar itu. Anne memilih membawa bonekanya sendiri sehingga menjadi pusat perhatian banyak orang, pasalnya para pengunjung yang lain terlihat para lelakilah yang membawakan barang belanjaan pasangannya.     

Karena merasa risih menjadi pusat perhatian Jack mencoba meraih boneka bintang laut yang tengah dipeluk Anne.     

"It's ok, aku saja. ini tidak berat,"ucap Anne pelan menolak bantuan Jack.     

Jack mendengus kesal. "Tapi sejak tadi aku jadi menjadi pusat perhatian orang-orang karena membiarkanmu membawa barang belanjaanmu sendiri."     

"Belum tentu para pria yang membawakan barang belanjaan pasangannya itu adalah suami istri, siapa tahu mereka adalah laki-laki yang menggunakan jasa Lady Escort,"ucap Anne pelan sambil tersenyum.     

Brak     

"Jaga ucapanmu Bitch!!"     

Tiba-tiba seorang pria yang sedang membawakan dua kantong belanja membanting bawaanya itu ke lantai pasca mendengar perkataan Anne, pria itu juga langsung menghampiri Anne dengan tangan terkepal.     

Jack yang mendengar perkataan pria itu langsung naik darah, ia tak terima Anne disebut BITCH. Tanpa aba-aba Jack langsung melayangkan tinjunya ke arah pria berbadan tambun itu dengan kekuatan penuh sehingga pria itu langsung terjatuh ke belakang.     

"Apa kau bilang?! Siapa yang kau sebut BITCH, brengsek!!!"pekik Jack dengan keras.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.