I'LL Teach You Marianne

Percaya dirinya sang penggoda



Percaya dirinya sang penggoda

Kencan yang seharusnya menyenangkan untuk Jack hancur karena seorang anak kecil, Anne yang marah pada Jack memutuskan untuk pulang ke rumah. Anne sudah terlanjur kesal dengan tingkah ajaib Jack yang tak masuk akal.     

"Babe, ayolah...jangan marah. Bicara padaku sayang,"rengek Jack berkali-kali pada Anne saat mereka tiba di halaman rumah.     

Anne yang sudah terlanjur kesal tak memperdulikan ucapan Jack, ia terus saja melangkahkan kakinya menuju rumah dan mengabaikan Jack yang mengekor di belakangnya. Pemandangan itu pun tak ayal menjadi tontonan menarik para pelayan, mereka tersenyum melihat sang tuan yang biasanya dingin dan kaku kini terlihat seperti anak kecil yang meminta mainan pada ibunya.     

"Jaga jarak denganku Jack!!"pekik Anne keras sambil menoleh ke arah Jack.     

Jack langsung menghentikan langkahnya tepat di belakang Anne.     

"Baby…"     

"Introspeksi dirimu Jack, aku tak mau berbicara denganmu sebelum kau tahu dimana letak kesalahanmu!"sahut Anne ketus.     

"Tapi aku tak bersalah, babe. Ini salah pria itu, dia yang…"     

"Jack, mau mulai lagi?"     

Jack langsung menutup mulutnya seketika.     

"Kau baru boleh tidur denganku ketika sudah menyadari perbuatanmu, Jack. Apa kau paham?"     

"Iya, aku paham."     

"Ok, kau bisa tidur di kamar kita dan aku akan tidur bersama Christian malam ini,"ucap Anne kembali sambil berlalu dari hadapan Jack menuju anak tangga untuk naik ke kamar mereka meninggalkan Jack yang masih mematung.     

Dari depan pintu ruang bermain Luis tersenyum, ia tak berkomentar banyak melihat pertengkaran kecil suami dan istri itu. Apalagi saat ini Jack kalah telak dari Anne, Erick dan Nicholas pun hanya bisa diam sama seperti Luis. Setelah yakin Anne sampai di kamar Jack kemudian memutuskan untuk menyusulnya, Jack tak mau menjaga jarak apa lagi tidur terpisah. Ia harus mendapatkan maaf dari Anne sesegera mungkin.     

Anne yang sudah lelah lupa mengunci pintu, ia hanya meletakkan clutch yang ia bawa sebelumnya begitu saja diatas meja dan langsung bergegas menuju kamar mandi. Kedua pahanya sakit karena harus duduk di motor dalam waktu yang cukup lama, meski menggunakan jas yang dipakai Jack untuk menutup bagian pahanya namun Anne tetaplah tak nyaman sehingga sepanjang perjalanan dari danau Jenewa menuju rumah Anne membuat kakinya kaku agar pahanya tak semakin tersingkap dan kesakitannya ini gara-gara Jack yang memaksanya naik motor. Anne ingin merilekskan kakinya di air hangat, karena itu ia langsung merendam tubuhnya di dalam bathtub.     

Anne memejamkan kedua matanya, ia menikmati sensasi menyenangkan yang berasal dari gelembung-gelembung air yang dihasilkan bathtub. Belum lagi dengan lilin aromaterapi yang menyejukkannya, sungguh sebuah me time yang menyenangkan untuk Anne sampai-sampai ia tak sadar kalau sudah ada Jack berdiri di depannya. Jack menatap Anne tanpa berkedip, meski sudah menikah dengan Anne dan memiliki anak darinya namun Jack selalu memuja tubuh Anne. Saat memiliki Christian beberapa tahun yang lalu Jack belum puas menikmati waktu berdua dengan Anne ditambah lagi setelah Anne hamil mereka berpisah dalam waktu yang sangat lama, sehingga kini tak heran kalau misalkan Jack sangatlah tergila-gila dengan Anne.     

"Anne…"     

"Jesus!! Si-siapa yang mengijinkanmu masuk Jack!!"jerit Anne dengan keras saat melihat Jack sudah berada di depannya.     

Alih-alih menjawab pertanyaan dari Anne, Jack justru berjongkok di samping bathtub.     

"Aku tak mau menjaga jarak darimu, aku tak mau tidur berpisah darimu. Aku tak bisa, Anne,"ucap Jack jujur, kedua matanya terlihat sayu saat berbicara.     

Anne menurunkan tubuhnya kedalam air dengan tangan yang masih menyilang di depan dadanya. "Tapi aku sedang marah denganmu, Jack. Jadi kau harus mau melakukan apa yang aku perintahkan."     

"Ya sudah hukum saja aku yang lain, tapi jangan minta aku menjaga jarak atau berpisah darimu. Aku tak bisa, Anne."     

Anne menggigit bibir bawahnya untuk menahan tawa agar tak keluar dari bibirnya, melihat ekspresi wajah Jack yang sedang memelas sekarang membuat rasa marahnya hilang. Anne gak tega melihat Jack yang sedang memohon-mohon seperti itu.     

"Apa kau ingin aku mencari ayah dan anak itu? Aku bisa, Anne. Asal kau tak marah lagi aku mau melakukan hal itu,"ucap Jack kembali.     

Perlahan Anne mengangkat tubuhnya dari dalam air dan mengulurkan tangannya ke arah Jack. "Masuklah."     

"Eh?"     

"Aku tak akan mengulang perkataanku untuk kedua kali, Jack."     

Sedetik kemudian Jack langsung masuk ke dalam bathtub, bergabung dengan Anne tanpa melepaskan celana dalamnya.     

"I love you Anne...i love you...aku tak mungkin bisa berpisah darimu, tolong jangan hukum aku dengan hal itu. Aku bisa gila, Anne. Aku bisa gila,"ucap Jack serak saat sudah memeluk Anne di dalam bathtub.     

Anne tersenyum. "Kau sudah tahu kesalahanmu, bukan?"     

Jack langsung melepaskan pelukannya dari Anne dan meletakkan kedua tangannya diatas pundak Anne. "Sebenarnya itu bukan salahku sepenuhnya, aku hanya menjaga milikku agar tak tercemar orang lain. Lagipula, kita tak tahu anak itu memiliki virus apa, ada bakteri apa yang menempel di tubuhnya seperti yang Luis katakan tadi. Aku melakukan itu juga untuk menjaga Christian, aku tak mau virus yang berasal dari anak itu sampai ke Christian. Karena itulah aku melarangmu untuk mencium anak itu."     

"Alasan macam apa itu?"     

"Aku hanya mengikuti cara Luis menjaga Christian, karena itulah aku melakukan hal yang sama padamu,"jawab Jack dengan cepat.     

"Aku juga sadar diri Jack, aku tak mungkin langsung menyentuh Christian jika baru datang. Sejak dulu saat masih tinggal di Aberdeen, ketika aku baru kembali dari toko aku selalu mandi terlebih dahulu sebelum menyentuh Christian. Hal itu aku lakukan karena aku tak mau membuat Christian terkena zat-zat yang berbahaya yang menempel pada tubuhku selama aku berada di luar, jadi sebenarnya kau tak usah khawatir. Karena tanpa kau melakukan hal seperti itu aku pun pasti akan langsung pergi ke kamar mandi terlebih dahulu untuk membersihkan seluruh tubuhku sebelum bertemu dengan Christian, jadi kalau seandainya tadi aku memberikan satu kecupan kecil pada anak itu aku rasa tak masalah. Apalagi kau dengar bukan apa yang dikatakan ayah anak itu, anak malang itu tak memiliki ibu. Ia bahkan tak sempat melihat dan merasakan kasih sayang ibunya Jack, kasihan sekali bukan? Aku yakin dia pasti sangat merindukan ibunya sampai dia meminta cium dariku seperti itu."     

Jack menggelengkan kepalanya dengan cepat dan langsung memeluk Anne kembali. "Tetap saja aku tak rela, aku tak mau kau memperhatikan anak orang lain. Kita sudah punya Christian, Anne."     

Anne menghela nafas panjang, ia benar-benar tak bisa berkata-kata. Anne sudah bisa menebak, Jack pasti tak akan membiarkannya bergaul dengan orang lain jika caranya seperti ini.     

****     

"Lihat, lihat berita di semua media. Mereka semua menyebutkan kalau Jack dan istrinya adalah pasangan serasi jadi kau jangan berharap terlalu tinggi, sudahlah lepaskan pria itu dan kembalilah pada…"     

"Tidak, aku sudah pernah sekali kehilangannya karena Shopia Higgins dan kali ini aku tak mungkin melepaskannya untuk wanita yang standarnya sangat jauh di bawahku. Aku yakin Jack pasti akan meninggalkan perempuan itu dan berpaling padaku, aku memiliki kriteria yang jauh lebih tinggi di atas wanita yang bernama Marianne itu, Mom." Giselle memotong perkataan ibunya penuh keyakinan, kedua tangannya terkepal diatas meja saat melihat tayangan di televisi yang sedang memberikan soal kemesraan Jack dan Anne di sebuah restoran tadi siang.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.