I'LL Teach You Marianne

Kunjungan pertama



Kunjungan pertama

Cahaya langit senja di area pemakaman membuat Anne dan Jack semakin larut dalam kesedihan meski keduanya sudah berjanji tak akan menangis ketika mengunjungi makam putri kecil mereka yang sudah dinantikan kehadirannya, Anne yang masih belum sembuh 100% nampak duduk di samping makam putrinya yang masih dipenuhi bunga segar. Bunga-bunga yang dibawakan para wartawan yang meliput kehilangan Jack dan Anne atas putri mereka, princess Clarke.     

Jack sebenarnya bisa datang sendiri ke makam sang putri namun ia memutuskan untuk menunggu Anne agar bisa datang bersama-sama.     

"Terima kasih sudah memilihku menjadi ibumu, nak. Sekarang kau tenang disana bersama kakek dan nenekmu. Mommy, Daddy dan kak Christian kami semua menyayangimu, Princess,"ucap Anne terbata saat meraba nisan princess yang berbentuk salib, air mata Anne terus membasahi pipinya saat ini.     

Jack mendaratkan ciuman pada nisan princess dengan wajah yang basah karena air mata. "Selamat tidur putriku sayang, suatu saat nanti jika waktunya tiba kita semua akan berkumpul lagi bersama-sama tanpa ada rasa sakit dan sedih lagi. I love you my princess, my precious, my littte Angel."     

Anne menundukkan kepalanya lebih dalam mendengar perkataan Jack, entah sudah berapa kali ia menyeka air matanya. Anne sebenarnya diberikan video proses pemakaman princess oleh Jack, namun ia menolak untuk melihatnya. Anne tak akan kuat melihat video itu, rasanya pasti akan sangat menyakitkan sekali melihat putri yang dikandung selama delapan bulan di video dalam keadaan tak bernyawa. Anne belum cukup kuat untuk melihat semua itu, karena itu ia lebih memilih untuk langsung ke pemakaman putrinya.     

Melihat Anne meringis kesakitan Jack kemudian memanggil dokter Caitlyn untuk memeriksa kondisi Anne, meski luka jahitan di perutnya sudah kering namun entah kenapa secara tiba-tiba Anne merasakan sakit lagi.     

"Lebih baik kita pulang, besok kalian bisa datang lagi ke tempat ini jika ingin mengunjungi princess,"ucap dokter Caitlyn pelan saat sudah membantu Anne duduk di kursi roda.     

Anne menggeleng. "Tidak dok, aku belum puas. Aku masih ingin disini."     

"Tapi Anne, kau tak bisa duduk terlalu lama. Kau belum benar-benar sembuh."     

"Beri aku waktu sebentar lagi dok, aku masih ingin bersama putriku. Aku masih ingin menghiburnya, dia pasti kesepian didalam sana,"ucap Anne serak.     

Menyadari mulai ada yang salah dengan sang istri, Jack pun segera menghampiri Anne dan langsung mencengkram tangannya erat. "Princess sudah bahagia saat ini, sayang."     

Anne mengangkat wajahnya dan menatap ke arah Jack. "Tapi dia sangat kecil Jack, dia pasti ketakutan di rumah barunya." Secara tiba-tiba Anne menarik tangannya dari genggaman Jack dan langsung menyentuh wajah suaminya. "Bagaimana kalau kita bawa pulang princess, Jack. Satu malam saja, aku ingin menyusuinya malam ini. Ayolah Jack, cepat bawa pulang putri kita."     

Jack menggigit bibir bawahnya, hal yang paling ditakutkan dokter Caitlyn terjadi. Anne mulai bicara tak jelas. Melihat perubahan sikap Anne membuat semua orang menangis, bahkan Alice sampai memeluk Erick dan menyembunyikan wajahnya di dada kekasihnya itu. Alice tak kuat melihat perubahan sikap Anne.     

Dokter Caitlyn yang sudah menebak Anne akan mendapatkan gangguan semacam itu langsung menoleh ke arah Luis, ia meminta bantuan Luis untuk membawa Anne kembali ke mobil. Anne tak boleh berlama-lama di makam princess.     

Anne yang masih ingin bersama princess berontak saat diajak pulang, ia bahkan memukul Luis dan sempat menggigit lengannya beberapa kali. Jangan lupakan juga bagaimana ia berteriak, Anne memanggil nama Jack. Meminta tolong padanya agar tak dibawa pulang, Jack yang masih berdiri disamping makam princess hanya mampu diam dan menangis saat melihat Anne. Anne harus segera mendapatkan pertolongan jika tidak kejiwaannya akan terganggu, karena itu ia akan dibawa ke rumah sakit saat ini.     

Anne mengalami guncangan batin yang cukup hebat, rasa sakit pada perut yang ia rasakan secara tiba-tiba membuat Anne secara tidak sadar meminta untuk bertemu putrinya yang baru saja ia lahirkan. Dan hal inilah yang sebenarnya dikhawatirkan oleh dokter Caitlyn, walau bagaimanapun akan sulit untuk seorang wanita menerima kematian anak yang dikandungnya secara tiba-tiba.Jack menyeka air matanya dan bergegas pergi dari makam princess untuk menyusul Anne yang sudah berada di dalam mobil bersama dokter Caitlyn yang berusaha menenangkannya.     

Pada saat jack akan masuk ke dalam mobil tiba-tiba ia melihat ada dua orang pria yang sangat familiar untuknya tengah berdiri tak jauh darinya dengan membawa bunga, Jack pun meminta Nicholas yang memapahnya berjalan menuju mobil untuk berhenti.     

"Tuan."     

"It's ok Nick, aku akan menemuni mereka,"ucap Jack lirih.     

Dua pria yang tengah membawa bunga Lily putih itu berjalan mendekati Jack secara bersamaan, keduanya terlihat memiliki tinggi yang sama sehingga terlihat seperti anak kembar. Apalagi wajah mereka terlihat mirip.     

"Aku turut berduka atas apa yang terjadi pada putrimu, Tuan Clarke."     

Jack tersenyum. "Terima kasih Tuan Llyod."     

"Apa yang terjadi pada Anne? Saat terakhir kami bertemu dia masih baik-baik saja." Edward ikut bicara.     

Jack yang sudah sedikit lupa dengan nama Edward nampak berpikir keras, mencoba untuk mengingatnya kembali. Namun tetap tak berhasil.     

"Kau..."     

"Damn, anda lupa padaku, Tuan?"tanya Edward terkejut.     

Jack mengangguk pelan. "Memangnya kita saling mengenal?"     

Edward langsung menepuk keningnya dengan keras. "Aku Edward, teman satu kampus Anne dan Linda. Beberapa tahun yang lalu kita sempat bertemu pada saat kampus kami mengadakan event dan saya juga pernah satu tempat magang bersama Anne di Ganke Inc Production juga waktu itu."     

Jack memutar otaknya dengan keras mencoba mengingat pria yang baru saja berbicara, samar-samar ingatan tentang acara di kampus UAL beberapa tahun yang lalu muncul namun karena banyak sekali yang ia temui saat itu Jack tetap saja tak bisa mengingat Edward. Padahal saat itu Edward sempat berjabat tangan cukup lama dengan Jack.     

"Oh jadi kau teman kuliah istriku dan Linda?"tanya Jack pelan setelah menyerah mengingat soal Edward.     

"Iya."     

"Tapi tunggu, kau bilang kemarin bertemu dengan istriku. Kalian bertemu dimana?"Jack tiba-tiba teringat akan perkataan Edward beberapa saat yang lalu.     

"Kami bertemu di taman dekat kantorku, saat itu Edward sedang mengasuh putriku dan Anne bersama dokternya turun menemui Charlotte,"jawab Chester pelan. "Tenang saja, itu adalah sebuah pertemuan yang tak disengaja. Jadi kau jangan berpikir yang tidak-tidak, istrimu wanita baik-baik."     

Jack tersenyum. "Aku percaya pada istriku tapi tidak pada orang lain,"jawab Jack pelan disertai tatapan tajam pada Chester penuh peringatan.     

Edward menggaruk kepalanya, ia tak mengerti dengan apa yang baru saja Jack katakan. Hanya saja ia merasa hubungan Jack dan Chester tak baik. Setelah berbasa-basi Jack kemudian pergi meninggalkan Edward dan Chester yang ingin mengunjungi princes, Jack memilih segera pergi ke rumah sakit untuk menyusul Anne yang membutuhkan dukungannya saat ini.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.