I'LL Teach You Marianne

The lost



The lost

The Geneva University Hospitals     

Luis dan dokter Caitlyn menunggu dengan cemas di depan ruang operasi, sudah lebih dari tiga puluh menit mereka ada ditempat itu tanpa suara. Saat Anne terjatuh Christian langsung menangis, suara tangisnya bahkan sangat keras. Anak pintar itu seolah sedang meminta bantuan orang melalui suara tangisannya.     

Beruntung salah satu pelayan yang sudah bangun mendengar suara tangisan Christian dari lantai dua, karena kondisi yang sedang sepi tangisan Christian benar-benar menggema. Apalagi dengan pintu yang terbuka lebar. Begitu melihat sang nyonya sudah berada dilantai dengan darah yang sudah mengalir di antara kakinya pelayan itu berteriak dengan sangat keras meminta bantuan pada semua orang agar datang.     

Ketika Luis melihat kondisi Anne tanpa pikir panjang ia langsung membawanya ke mobil diikuti dokter Caitlyn yang sudah sangat khawatir pada kondisi Anne, para pelayan yang ada dirumah itu nampak saling berpelukan saat melihat kondisi sang nyonya yang sudah tak sadarkan diri dengan darah yang terus menetes dari kewanitaannya.     

Ketegangan Luis dan dokter Caitlyn berakhir saat melihat pintu ruang operasi dibuka.     

"Bagaimana dok?"Luis langsung memekik keras pada dokter yang muncul dari balik pintu.     

"Maaf, kami tak berhasil menyelamatkan bayi Nyonya Clarke. Bayi itu sudah tak bernyawa saat kami keluarkan dari rahim ibunya, sepertinya tadi perut Nyonya mengalami benturan yang sangat keras pada saat ia terjatuh,"jawab sang dokter serak dari balik masker medisnya.     

Sebuah palu tak kasat mata terasa memukul dada Luis saat ini, bibirnya bergetar hebat dengan air mata yang langsung mengalir deras. Sementara dokter Caitlyn yang sepertinya sudah bisa menebak apa yang akan terjadi nampak lebih tenang, dengan suara bergetar ia bertanya kondisi Anne.     

"Nyonya mengalami patah tangan, sepertinya Nyonya mencoba menahan berat tubuhnya menggunakan tangan pada saat akan terjatuh, dok. Saat ini dokter yang lain sedang berusaha mengoprasi tangannya dan..."     

"Dan apa?"     

"Jenazah bayi itu, apa kalian yang ingin mengurus atau kami yang mengurus?"     

Air mata yang ditahan dokter Caitlyn pun menetes deras dari kedua matanya.     

"Tolong dok...anda pasti bisa menyelamatkan bayi itu,"pinta dokter Caitlyn memelas.     

Dokter kandungan wanita yang baru saja melakukan operasi caecar pada Anne perlahan melepaskan masker yang menutupi wajahnya dan langsung meraih pundak dokter Caitlyn.     

"Saya hanya manusia biasa, dok. Maafkan saya."     

Tangis dokter Caitlyn pun pecah, suaranya terdengar keras di sekitar ruangan operasi. Perlahan Luis menyeka air matanya dan menatap dokter wanita yang sedang memeluk dokter Caitlyn.     

"Dimana bayi itu, dok?"     

"Ikut saya."     

Dokter Caitlyn yang masih menangis langsung mencengkram tangan Luis dengan kuat. "Aku ikut, Luis."     

Luis menoleh ke arah dokter Caitlyn dengan kedua mata yang masih basah. "Anda kuat, dok?"     

"Kuat."     

"Baiklah."     

Setelah menarik nafas panjang Luis dan dokter Caitlyn pun masuk kedalam ruangan operasi untuk melihat sang little princess yang kehadirannya sangat dinantikan Jack dan Anne. Bayi cantik itu terlihat sangat kecil, tubuh mungilnya terasa lemas dan masih sedikit hangat. Tak akan ada yang mengira kalau bayi cantik itu sudah tak bernyawa, kedua matanya yang tertutup rapat membuatnya terlihat seperti sedang tidur. Princess sangat cantik, seperti yang sudah dapat ditebak. Bayi itu mewarisi wajah cantik Anne, hidungnya, bibirnya bahkan bentuk dagunya semuanya mirip Anne. Sangat cantik dan menggemaskan.     

Melihat bayi sang tuan yang sudah tak bernyawa itu air mata Luis dan dokter Caitlyn kembali menetes dengan deras, meski keduanya sudah menguatkan diri untuk tak menangis lagi namun saat melihat sang princess yang sudah terbalut kain diatas ranjang bayi keduanya tak mampu menahan tangisnya lebih lama.     

Luis bahkan sampai memukul dinding ketika sang princess di gendong oleh dokter Caitlyn, ia benar-benar tak kuasa menahan rasa sesak yang memenuhi dadanya saat ini. Dengan cepat Luis keluar dari ruangan itu dan menangis sejadi-jadinya didepan pintu sambil berlutut, anggota the warrior yang sejak tadi berdiri dalam diam perlahan menundukkan kepalanya.     

"Hei princess, bangun sayang. Apa kau tak mau melihat kami semua, nak?"     

"Kedatanganmu sangat dinantikan ayah dan ibumu sayang, buka matamu princess."     

Suara dokter Caitlyn tak terdengar lagi, digantikan suara tangisan. Bayi cantik yang sudah tak bernyawa itu kemudian diletakkan kembali diatas tempat tidurnya oleh dokter yang sebelumnya mengeluarkannya dari perut Anne.     

Keputusan sang dokter untuk melakukan operasi caecar pada Anne diambil karena pendarahan yang dialami Anne tak bisa dihentikan dan jalan satu-satunya untuk menyelamatkannya adalah dengan melakukan operasi caecar, para dokter juga sudah memastikan kalau bayi yang ada didalam perut Anne pasti sudah tak selamat. Melihat banyaknya darah yang keluar dari rahim ibunya dan memar yang berada diperut sang ibu membuat para dokter itu yakin untuk melakukan tindakan itu.     

Dan tebakan para dokter benar, begitu sang bayi cantik itu berhasil dikeluarkan dari perut sang ibu sudah tak terdeteksi detak jantungnya sama sekali. Perkiraan bayi itu sudah meninggal tak lama setelah sang ibu terjatuh.     

Dengan langkah lemas dokter Caitlyn keluar dari ruang operasi setelah sebelumnya melihat para dokter yang sedang mengoperasi tangan Anne yang patah.     

"Bagaimana ini Luis? Apa kau sudah mengabari Tuan?"tanya dokter Caitlyn lirih.     

Luis mengangkat wajahnya dan menatap dokter Caitlyn, perlahan ia menyerahkan ponselnya pada dokter Caitlyn. Dokter Caitlyn yang tak tahu langsung membuka ponsel Luis dan membaca pesan yang dikirimkan Nicholas pada Luis.     

"T-tuan..."     

"Iya, saat ini Tuan juga sedang tak sadarkan diri karena operasi."     

Dokter Caitlyn pun langsung jatuh terduduk di kursi tanpa bisa berkata-kata, ia masih tak percaya hal semacam ini terjadi. Ponsel Luis yang ada ditangannya pun langsung terjatuh ke lantai.     

"Kita harus urus pemakaman princess secepatnya, dok,"ucap Luis pelan.     

Dokter Caitlyn mengangkat wajahnya dan menatap Luis. "Apa kita tak menunggu Tuan atau Anne?"     

Luis menggelengkan kepalanya. "Tidak usah, lagipula kita tak akan tahu kapan Tuan akan sadar. Operasi yang dijalaninya adalah operasi besar, sementara Nyonya kau tahu sendiri kondisinya saat ini, bukan? Dan kita tak bisa membiarkan princess terlalu lama seperti itu, walau bagaimanapun ia harus segera dimakamkan dengan layak."     

"Tapi..."     

"Tapi apa?"     

Dokter Caitlyn menyeka air matanya perlahan. "Tapi Tuan dan Anne belum melihat bayinya, kalau kita memakamkan princess tanpa sepengetahuan mereka rasanya kita akan sangat melewati batas. Walau bagaimanapun mereka berhak melihat putri mereka, Luis."     

"Aku tahu maksudmu dok, hanya saja saat ini keadaan itu tak memungkinkan. Mengingat kondisi mereka berdua yang sedang sama-sama tak sadarkan diri, tenang saja aku sudah memikirkan jalan keluarnya untuk masalah itu."     

"Jalan keluar? Jalan keluar bagaimana?"     

Luis menghela nafas panjang. "Setiap proses pemakaman princess akan kita rekam untuk dokumentasi, sehingga nanti pada saat Tuan dan Nyonya sadar mereka bisa melihatnya."     

Air mata dokter Caitlyn kembali mengalir deras, ia tak bisa membayangkan bagaimana perasaan Anne dan Jack saat nanti mereka melihat putrinya dalam bentuk rekaman video.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.