I'LL Teach You Marianne

first child vs second child



first child vs second child

Bodoh, bukankah aku bilang ambil berkas itu saja. Kenapa kau harus melukai Jack, kalau begini rencanaku bisa gagal!!"     

"Perempuan bodoh tak berguna."     

Dorr     

Bunyi tembakan yang cukup keras terdengar di dalam ruangan 3 x 3 di sebuah area gudang kosong di pinggiran kota Seoul, tak lama setelah bunyi tembakan terdengar wanita yang baru saja gagal melaksanakan tugasnya itu ambruk ke lantai dalam keadaan tak bernyawa. Keningnya tertembus timah panas yang dilepaskan oleh seorang pria yang sedang marah-marah karena anak buahnya itu gagal melakukan tugas yang ia berikan.     

"Singkirkan mayat wanita tak berguna ini,"ucap pria itu dengan suara meninggi pada anak buahnya seraya melemparkan pistolnya ke tanah.     

"Siap Tuan."     

Lima orang pria kemudian lantas menyingkirkan tubuh wanita yang sudah tak bernyawa itu dari hadapan sang tuan, mereka bekerja dengan sangat cepat bahkan ceceran darah yang tersisa di tanah pun langsung dibersihkan menggunakan air untuk menghilangkan jejak sebelum diberi tanah kembali.     

Drrrttt     

Getaran dari ponsel yang tergeletak diatas meja membuat pria yang baru saja membunuh seorang wanita.     

"Hallo…"     

"Bagaimana, apa kau berhasil menyelesaikan tugasmu?" Diujung telepon terdengar suara seorang pria berbicara dengan suara berat.     

"Maaf tuan, anak buahku gagal."     

"Bodoh, bukankah aku sudah bilang. Kau harus hati-hati dan tak boleh gagal, kenapa hal semacam ini terjadi? Kau benar-benar tak becus bekerja!!"     

"Maaf Tuan, lain kali saya pasti…"     

"Tidak ada lain kali bodoh!! Tuttt…"     

Sambungan pun terputus.     

Pria yang baru saja menghilangkan nyawa seseorang manusia itu terlihat sangat frustasi, ia bingung dan tak tahu harus bagaimana karena sang tuan besar yang berada di Jerman marah besar kepada dirinya yang gagal melakukan tugas.     

Karena anak buahnya sudah menyingkirkan mayat anak buahnya yang gagal melakukan tugas, pria itu pun masuk ke dalam mobilnya dan bergegas pergi dari tempat itu supaya tidak menimbulkan kecurigaan.     

Dengan menggunakan tiga mobil para penjajah itu meninggalkan area gudang kosong menuju ke daerah yang cukup sepi untuk membuang jenazah salah satu kelompok itu yang saat ini sudah ditelanjangi untuk menghilangkan jejak, ketika sudah sampai di sebuah danau yang cukup sepi mereka memasangkan plat besi yang cukup berat di kedua kaki jenazah malang itu. Setelah yakin plat besi terpasang dengan baik, jenazah wanita malang itu kemudian dilemparkan ke danau. Karena ada pemberat alhasil jenazah itu tenggelam masuk ke dasar danau.     

"Bagus, semuanya selesai. Ayo pergi, tinggalkan tempat ini. Biarkan wanita bodoh itu dimakan ikan-ikan di danau ini,"ucap sang bos dari dalam mobil sambil menikmati cerutunya.     

****     

Karena tidur dari sore hari, Anne pun terbangun pada tengah malam. Mendapatkan rasa sakit yang melilit pada perutnya secara tiba-tiba membuat Anne tak menyelesaikan makan malamnya, karena itu saat ini ia terbangun karena lapar. Tendangan-tendangan kecil dari princess membuatnya tak bisa melanjutkan tidurnya kembali.     

"Are you hungry honey? Let's go downstairs to find food."     

Anne bicara sendiri saat meraba perut buncitnya yang semakin indah, memasuki usia kehamilan 34 minggu membuat hampir semua pakaian hamilnya sudah tak muat. Princess sepertinya benar-benar bertumbuh dengan luar biasa dalam perutnya.     

Karena sudah pukul dua malam semua lampu di dalam rumah besar itu sudah dimatikan, hanya ada beberapa lampu kecil saja sebagai menyala. Dengan hati-hati Anne membuka pintu kamarnya, ia tak mau membuat suara yang bisa membangunkan para pelayan. Senyum Anne mengembang saat berhasil keluar dari kamar, tanpa pikir panjang Anne kemudian meneruskan langkahnya menuju anak tangga yang berada di sisi kanan kamarnya.     

Anne memilih menggunakan anak tangga karena tak mau membuat siapapun terjaga jika ia menggunakan lift, sebenarnya tak akan ada yang tahu juga jika ia menggunakan lift pada tengah malam seperti ini karena semua orang pasti sudah tertidur. Namun karena tak mau mengambil resiko, Anne lebih memilih menggunakan tangga. Beruntung saat Jack merenovasi rumahnya ia memberikan pegangan pada tangga, sehingga saat ini Anne tidak mengalami kesulitan ketika menuruni tangga dalam keadaan remang-remang. Tujuan Anne kali ini adalah dapur, meski tak berharap menemukan makanan yang masih segar namun Anne berharap bisa menemukan makanan yang bisa dikonsumsi. Rasa lapar di perutnya benar-benar sudah tidak tertahankan, tendangan dari princess pun juga semakin kuat dirasakannya.     

"Sabar princess, Mommy akan mencari makanan dulu,"ucap Anne pelan sambil membelai perut buncitnya ketika berhasil tiba di lantai satu.     

Karena tak menemukan makanan yang ia inginkan di dalam lemari pendingin, Anne kemudian berniat membuat sendiri makanannya. Anne memutuskan untuk membuat sandwich, menu paling mudah yang tak membutuhkan banyak waktu dan tenaga. Dalam waktu singkat sandwich buatan Anne akhirnya tersedia di atas piring, sambil berdiri Anne menikmati makanan buatannya. Karena merasa tak nyaman jika makan dalam posisi duduk.     

Pada saat Anne mulai makan tendangan-tendangan kecil yang berasal dari princess berangsur-angsur hilang, sepertinya makan adalah hal yang paling mudah untuk menenangkan putri kesayangannya yang akan lahir dalam hitungan minggu itu.     

Anne terkekeh ketika menyadari princess tak lagi heboh seperti sepuluh menit yang lalu.     

"Sepertinya kau suka sekali makan, baby,"ucap Anne pelan sambil mengunyah gigitan sandwich terakhir.     

Karena takut lapar kembali Anne membawa dua buah apel ke kamar, langkah Anne terasa lebih ringan ketika menaiki tangga karena perutnya sudah kenyang.     

Pada saat akan masuk ke kamarnya Anne tiba-tiba menghentikan langkahnya karena merasa rindu pada Christian, tadi pada saat ia tidur tak memberikan ciuman selamat malam pada putra pertamanya itu. Setelah meletakkan apel di atas nakas yang ada di samping ranjang Anne bergegas menuju kamar Christian yang berada tak jauh dari kamarnya, pada saat melewati sebuah meja tiba-tiba pakaian tidur Anne tersangkut dan membuatnya tak bisa meneruskan langkahnya karena pakaiannya tertahan.     

"Sejak kapan meja ini bisa membuat baju rusak,"gumam Anne dalam hati berusaha menghilangkan perasaan yang tiba-tiba berkecamuk dalam dirinya, entah mengapa Anne merasa ada yang aneh. Namun karena tak mau mengambil pusing Anne kemudian meneruskan langkahnya menuju kamar Christian setelah berhasil melepaskan ujung gaun tidurnya dari sudut meja.     

Saat memasuki kamar Christian jantung Anne langsung berpacu sangat cepat ketika melihat putranya sudah memanjat pagar teralis di balkon, pintu kamarnya yang model geser itu sudah terbuka lebar.     

"Christian, no!!"jerit Anne dengan keras saat Christian sudah memanjat lebih tinggi lagi.     

Dengan cepat Anne berlari ke arah balkon dimana Christian memanjat, Christian sendiri langsung menoleh begitu namanya dipanggil. Anne tak mengingat kalau saat ini dirinya tengah berbadan dua, ia terus mempercepat langkah kakinya menuju balkon tempat Christian berada. Naas pada saat hampir tiba di tempat Christian genangan air di lantai membuat kaki Anne terpeleset dan membuatnya kehilangan keseimbangan sehingga terjatuh dengan posisi tengkurap, beruntung pada saat hampir perutnya menyentuh lantai Anne sempat menggunakan kedua tangannya untuk menahan tubuhnya. Namun karena posisinya tidak baik upaya Anne pun sia-sia karena topangan dari tangannya itu tak cukup kuat sehingga Anne tetap terjatuh ke lantai dalam posisi menyamping.     

"Aarrgghh…"     

*****     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.