I'LL Teach You Marianne

One soul



One soul

"Bagaimana Erick, apa kau sudah menemukan siapa pelakunya?"     

"Kenapa lama sekali, Tuan tidak apa-apa bukan?"     

"Jesus, aku takut sekali."     

Alice terus mengoceh di depan ruang operasi tempat berlangsungnya operasi besar yang sedang dilakukan para dokter terbaik di universitas rumah sakit nasional Seoul untuk menyelamatkan Jack, tiga puluh menit yang lalu Erick berteriak histeris saat melihat Jack terkapar di lantai kamarnya dengan dada kiri yang tertancap sebuah pisau kecil.     

Beruntung sebelum tak sadarkan diri Jack sempat menghubungi Erick dan memintanya untuk datang ke kamarnya sehingga Jack bisa langsung mendapatkan pertolongan.     

Keadaan hotel pun menjadi kacau saat mengetahui ada tamu penting di hotel itu diserang oleh penyusup yang tak terdeteksi, Aaron yang kamarnya berada gak jauh dari kamar Jack ikut membawanya ke rumah sakit bersama Rose yang nampak sangat terkejut melihat seorang Jackson Knight Clarke di serang oleh seseorang yang tak dikenal.     

Saat semua orang sedang berada di rumah sakit, Nicholas tetap berada di hotel memeriksa rekaman CCTV untuk mencari tahu pelaku bersama beberapa orang polisi yang sudah langsung melakukan olah TKP di kamar Jack..     

"Kalau melihat dari siluet tubuhnya ini terlihat pelaku penyerangan terhadap Tuan Jackson Knight Clarke adalah seorang wanita,"ucap seorang polisi kepada Nicholas menggunakan bahasa Inggris yang.     

Nicholas menyipitkan matanya menatap ke arah layar monitor. "Kau yakin orang ini seorang wanita?"     

"Iya Tuan, apalagi ditambah dengan bekas tusukannya yang tak terlalu dalam di tubuh Tuan Clarke,"jawab polisi itu kembali. "Kemungkinan pelaku ini menyerang Tuan Clarke saat sedang berusaha mencuri barang di kamarnya, karena panik penyusup ini langsung menusukkan pisau yang ia pegang ke tubuh Tuan Clarke sebagai bentuk perlawanan. Apalagi ditambah suasana kamar saat itu sedang cukup gelap, kemungkinan besar pelaku ini panik saat menyerang Tuan Clarke."     

Rahang Nicholas mengeras. "Aku tak membutuhkan pendapatmu tentang cara penyusup ini menyerang tuanku, yang aku inginkan adalah identitas orang ini. Aku ingin kalian segera memberikan identitas pelakunya padaku, kalau dalam waktu 3 jam kedepan kalian belum mendapatkan identitas orang ini maka jangan salahkan aku jika sampai memanggil interpol atau FBI untuk menyelesaikan masalah ini,"ucap Nicholas pelan penuh ancaman.     

Wajah para polisi itu memutih seolah aliran darah ke wajahnya terhenti, mereka perlahan tertunduk di hadapan Nicholas sebelum akhirnya pergi dari ruang kontrol dimana mereka berada saat ini. Nicholas juga sudah berpesan kepada pihak hotel dan para polisi yang datang untuk tidak mempublikasikan penyerangan yang membuat Jack tak sadarkan diri, hal ini dikarenakan mereka takut jika kabar buruk ini terdengar sampai ke telinga sang nyonya yang sedang hamil tua.     

****     

Prank     

Anne yang sedang mencoba untuk meminum jus strawberry kesukaannya tiba-tiba menjatuhkan piring kosong yang berada di kursi tempat biasa Jack duduk ketika makan bersama.     

"Angkat kakimu, Anne,"pekik dokter Caitlyn dengan keras saat menyadari Anne menjatuhkan piring di dekatnya.     

"Anda baik-baik saja, Nyonya?"Luis ikut bertanya dengan cepat pada Anne yang saat ini justru sedang melamun.     

Anne menatap pecahan piring itu di lantai dengan perasaan yang mendadak tidak nyaman, perasaan yang tak bisa dideskripsikan dengan kata-kata. Dadanya terasa sesak secara tiba-tiba, seperti ada batu besar yang menindihnya. Ia masih terus menatap ke arah pecahan piring yang sedang dirapikan para pelayan agar tak melukai kaki siapapun.     

Dokter Caitlyn menyentuh pundak Anne dengan lembut. "Anne, kau kenapa?"     

Sentuhan di pundak dokter Caitlyn berhasil membuat Anne tersadar dari lamunannya. "Kenapa piring Jack terjatuh, dok?"     

"Mungkin saja tadi pelayan meletakkannya terlalu ke pinggir sehingga terjatuh saat kau tak sengaja menyenggolnya,"jawab dokter Caitlyn lembut.     

Anne menoleh ke arah dokter Caitlyn perlahan. "Perasaanku tak enak, dok."     

Dokter Caitlyn tersenyum. "Jangan berpikir yang tidak-tidak, semuanya hanya sebuah kebetulan saja, Anne."     

Anne terdiam, ia menggigit bibir bawahnya dengan cukup keras karena gelisah. Sementara itu tanpa sepengetahuan Anne saat ini Luis tengah mengirimkan pesan pada Nicholas yang sedang berada di Korea untuk bertanya kondisi mereka, sebagai seorang mantan polisi khusus yang sudah sangat berpengalaman Luis langsung bertindak dengan cepat mencoba memastikan kondisi satuan yang saat ini sedang berada jauh dari mereka. Luis merasa apa yang Anne katakan tadi adalah sebuah peringatan yang tumbuh karena ikatan batinnya yang kuat dengan Jack, dulu saat anak dan istrinya meninggal Luis juga memiliki perasaan yang sangat tidak tenang pada hari kejadian.     

"Sekarang lebih baik kau makan dulu, nanti setelah makan baru minum vitaminmu,"ucap dokter Caitlyn kembali sembari meletakkan potongan Turkey panggang diatas piring Anne.     

"Aku tiba-tiba tidak lapar, dok."     

Dokter Caitlyn mengernyitkan keningnya. "No, kau harus makan. Meski sedikit, ingat Anne saat ini ada princess di dalam perutmu. Asupan gizinya tergantung padamu, karena dia belum bisa makan sendiri. Jadi kau harus tetap makan meski sedikit, hari ini kau sudah banyak sekali beraktivitas bersama Christian di taman."     

"Iya Nyonya, yang dikatakan dokter Caitlyn benar. Anda harus makan, demi princess." Luis yang sedang gelisah menunggu balasan dari Nicholas ikut bicara menimpali perkataan dokter Caitlyn.     

Anne menggerakkan tangannya mencoba meraih garpu yang ada di samping piring dengan tangan gemetar, pada saat sudah menyentuh garpu itu dan bersiap untuk mengambil potongan Turkey tiba-tiba Anne menjatuhkan garpu itu sehingga membuat suara yang cukup keras saat garpu itu beradu dengan piring dan membuat Christian yang sejak tadi makan dengan tenang terkejut.     

"Anne…"     

"Sakit dok, perutku sakit.."rintih Anne pelan serak.     

Sreekk…     

Luis langsung bangun dari kursinya dan mendekati Anne, tanpa bicara ia kemudian menggendong Anne dengan hati-hati dan membawanya ke sofa yang berada tak jauh dari meja makan.     

Dokter Caitlyn sendiri langsung mengekor di belakang Luis untuk memeriksa kondisi Anne yang terus merintih kesakitan, sementara di Christian sendiri langsung diamankan oleh seorang pelayan supaya tak melihat apa yang terjadi pada ibunya untuk menjaga psikologis nya atas arahan dokter Caitlyn sebelumnya.     

Begitu Anne dibaringkan dengan hati-hati diatas sofa dokter Caitlyn langsung memeriksa kondisi Anne dengan menyingkap baju hamil yang dipakai oleh Anne, ia ingin memastikan apakah kandungan Anne baik-baik saja atau tidak. Dokter Caitlyn menghela nafas panjang saat merasakan celana dalam Anne masih kering.     

Luis yang sedang berbalik badan saat dokter Caitlyn memeriksa Anne nampak sangat khawatir, ia tak percaya Anne bisa merasakan apa yang terjadi pada Jack saat ini. Di tangan Luis saat ini sudah tergenggam ponselnya yang menunjukkan balasan pesan dari Nicholas yang mengabarkan kondisi Jack, dalam pesan itu juga Nicholas meminta Louis untuk tidak memberitahukan kondisi Jack kepada Anne.     

"Kau dulu sudah memisahkan aku dan istriku, Tuhan. Kali ini aku mohon tolong jangan pisahkan mereka, biarkan mereka hidup bahagia bersama sampai anak cucu mereka tumbuh." Luis berdoa dalam hati dengan kepala tertunduk.     

Bersambung     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.