Malam kita
Malam kita
" Lepaskan aku " ucap Viona pelan sambil mencoba menyingkirkan tangan Fernando dari atas perutnya.
" Mau kemana ? " tanya Fernando sambil melihat.
" Aku lapar " jawab Viona jujur .
mendengar perkataan Viona langsung membuat Fernando membuka matanya Ia lalu melirik jam yang ada di atas nakas.
" Kau belum makan ?" tanya Fernando pelan.
" Aku belum makan dari siang , tadi siang saat aku turun akan makan aku melihat Sera dan tiga orang temannya datang !!! Melihat mereka membuat nafsu makanku langsung hilang " jawab Viona ketus .
" Maafkan aku , hal seperti itu tak akan terulang lagi kedepannya aku berjanji padamu honey . Ya sudah kita panggil pelayan saja supaya mengantarkan makanan ke dalam kamar " ucap Fernando sambil tersenyum .
" No !!! kita turun saja ke bawah aku tak mau ada orang masuk kedalam kamar kita dan melihat kondisi kamar kita seperti ini !!! " teriak Viona dengan cepat.
" Memangnya ada yang aneh ? " tanya Fernando pura-pura bodoh .
Bug
Viona memukul dada Fernando dengan tangan kanannya karena merasa jengkel.
" Lihatlah betapa berantakannya kamar ini setelah kau melakukan itu " ucap Viona sambil tersipu malu.
Melihat ekspresi Viona membuat Fernando kembali bergairah , ia benar-benar tak bisa melihat Viona memberikan ekspresi seperti itu . Senyumnya mengembang ketika melihat betapa berserakannya kondisi kamarnya saat ini , celana dalam dan bra Viona yang sudah berantakan tak berbentuk terlihat berhamburan di lantai begitu pula dengan pakaiannya belum lagi dengan sprei kasur nya yang sudah tak rapi lagi .
" Oh iya aku lupa he he " jawab Fernando sambil menggaruk rambutnya yang tak gatal .
" Ya sudah aku mandi dulu baru turun ya , aku lapar sekali " ucap Viona sambil meraih piyama yang ada di dekat ranjangnya .
" Yes madam " sahut Fernando cepat sambil menahan tawa .
Viona lalu berjalan cepat menuju kamar mandi untuk membersihkan badan , melihat sang istri sudah pergi ke kamar mandi Fernando lalu menelfon Tedy kepala pelayan di rumahnya untuk membawakan makanan ke dalam kamarnya . Tak lama kemudian dari luar pintu kamarnya terdengar suara ketukan dari luar , dengan cepat Fernando turun dari ranjang dan meraih piyama tidurnya dan berjalan ke arah pintu .
Ceklek
Fernando membuka pintu dari dalam dan terlihat Tedy datang bersama dengan dua orang pelayan wanita membawa kereta makanan dan minuman , Fernando memberi kode pada Tedy agar segera pergi karena ia sendiri yang akan membawa masuk dua kereta makanan itu . Tak lama kemudian Tedy bersama dua orang pelayan wanita itu pun pergi dari depan kamar Fernando , sepeninggal ketiga pelayanannya Fernando segera membawa masuk dua kereta yang berisi berbagai makanan dan minuman itu . Fernando segera menata makanan itu di atas meja yang ada di dalam kamarnya dengan rapi , tak lama kemudian semua makanan sudah tertata rapi di atas meja .
" Dengan begini istriku tak perlu malu lagi " ucap Fernando dalam hati , ia lalu berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri bersama sang istri yang masih ada di dalam kamar mandi .
" Heiiii ... apa yang kau lakukan ?? " jerit Viona kaget ketika Fernando menarik Viona kembali ke bawah shower yang menyala ketika ia sudah selesai mandi .
" Mau kemana buru-buru sekali " bisik Fernando pelan .
" Aku sudah selesai mandi honey , ayolah jangan begini " ucap Viona memelas minta dilepaskan .
" Temani aku mandi baru kita keluar bersama " pinta Fernando manja .
" Ok ok tapi aku tak harus basah-basahan juga kan ?? " tanya Viona pelan .
" Akh sudah terlanjur basah ya basah-basahan saja sekalian ya " jawab Fernando sembarangan , dengan cepat Fernando kembali membasuhkan air hangat ke tubuh Viona yang sudah berbalut handuk itu .
Karena tak bisa melepaskan diri dari Fernando akhirnya Viona pasrah , ia benar-benar tak bisa melawan permintaan sang suami yang menyebalkan itu .
Tak lama kemudian Fernando akhirnya menyelesaikan acara mandinya bersama Viona yang terpaksa mandi dua kali , mereka lalu memakai piyama mandi yang kering . Fernando keluar dari kamar mandi terlebih dahulu menuju closet untuk mencari pakaian tidur sedangkan Viona memilih mengeringkan rambutnya dengan hair dryer di depan kaca sebelum keluar dari kamar mandi , karena rambut Viona yang cukup panjang dan tebal ia membutuhkan waktu yang agak lama untuk membuat rambutnya kering .
Setelah bergulat dengan hair dryer selama hampir sepuluh menit Viona akhirnya berhasil membuat rambutnya kering , ia lalu berjalan menuju closet dan mencari pakaian bersih .
" Ayo turun aku sudah selesai berpakaian …..
Deg
Viona tak mampu menyelesaikan perkataannya ketika melihat apa yang ada di hadapannya saat ini , di depan matanya sudah terdapat meja yang penuh dengan makanan dan minuman lengkap dengan lilin cantik dan Fernando yang sudah memakai tuxedo mahalnya tengah berdiri menunggu Viona .
" Ada apa ini ? " tanya Viona takjub .
" Our dinner " jawab Fernando sambil tersenyum.
" May I help you, ma'am? " imbuh Fernando sambil mengulurkan tangannya supaya Viona mengikuti langkah kakinya .
Viona dengan ragu-ragu mengulurkan tangannya ke arah sang suami Fernando dengan cepat meraih tangan Viona dan membimbing sang istri untuk duduk di lantai yang memang sudah beralaskan permadani terbaik dari timur tengah . Viona duduk di lantai dengan anggun dan Fernando dihadapan Viona segera bertindak sebagai bartender ,ia berusaha membuka botol minuman yang ada di bucket es supaya membuat minumannya tetap dingin .
" Maam ?? " tanya Fernando sambil mengulurkan botol minuman keras ke arah gelas Viona .
" Aku tak bisa minum " jawab Viona tergagap .
" Its ok hanya sedikit , lagipula kau ada dirumah bersamaku honey " ucap Fernando sambil tersenyum .
" Sedikit saja !! " sahut Viona pelan .
" Sure " jawab Fernando bersemangat .
Fernando lalu menuangkan minuman keras dengan perlahan ke dalam gelas Viona sedikit demi sedikit hingga hampir penuh sehingga membuat Viona menjerit karena panik .
" Its ok " ucap Fernando sambil tersenyum .
" Dasar kau menyebalkan " sengit Viona kesal karena merasa ditipu oleh sang suami .
Fernando lalu meletakkan botol wine mahalnya di tempatnya semula ia lalu mengangkat gelas wine nya ke udara bersiap melakukan toast bersama Viona , Viona perlahan juga mengangkat gelasnya ke udara dan melakukan toast bersama Fernando .
" Untuk bahagia selamanya " ucap Fernando pelan .
" Untuk bahagia selamanya " ucap Viona mengulangi perkataan Fernando sambil tersenyum .
Tring
Dua gelas Viona dan Fernando akhirnya beradu di udara setelah mengucapkan kata-kata sebelum toast , Fernando segera menenggak habis minumannya sementara Viona terlihat sangat kesulitan berkali-kali ia terlihat memejamkan mata karena merasa pahit dan tak nyaman ketika menelan minuman mahal itu .
Melihat gaya minum Viona membuat Fernando tertawa , ia sangat yakin sekarang bahwa sang istri benar-benar tak bisa minum .
" Sudah jangan dihabiskan kalau tak enak " ucap Fernando pelan sambil menahan Viona yang akan menenggak minuman keras itu lagi .
" Rasanya pahit sekali …. tak enak " jawab Viona sambil menjulurkan lidahnya keluar dengan memberikan ekspresi tak suka .
" Ha ha ha … iya rasanya pahit , akan tetapi kalau kau terbiasa minum akan biasa honey " sahut Fernando sambil tertawa .
" Apa untungnya minum minuman sepahit ini !! aku tak mengerti " cicit Viona sambil meraih gelas yang berisi air putih di sebelahnya dan menenggaknya habis tanpa sisa .
Fernando tersenyum tipis melihat tingkah sang istri , ia kemudian mengajak Viona untuk mulai makan karena makanan sudah hampir dingin . Karena lapar Viona langsung menyantap daging domba yang ada di hadapannya dengan cepat dan tanpa bertanya lagi pada Fernando , padahal daging domba yang dimakan Viona dimasak dengan wine supaya memberikan tekstur yang lebih empuk .
" Ini enak sekali siapa yang masak ? " tanya Viona pelan sambil terus mengunyah daging domba yang ada di mulutnya.
" Koki biasa dirumah honey , kenapa memangnya ? " tanya balik Fernando sambil tersenyum karena melihat wajah Viona memerah .
" Entah lah rasanya agak berbeda kali ini " jawab Viona cepat sambil membuka satu kancing baju tidurnya bagian atas .
" Benar-benar wanita yang membahayakan kau Vio " ucap Fernando lirih .
" Apaa … kau bicara apa tadi ?? " tanya Viona mulai menceracau .
" Jangan pernah minum bersama orang lain selain aku !! " ucap Fernando dingin .
Viona mengangguk pelan sambil meletakkan pisau dan garpu nya diatas piring yang masih terdapat setengah porsi daging steik domba yang belum dimakan Viona . Fernando dengan cepat berpindah tempat duduk dan meraih Viona yang hampir terhuyung ke belakang , ia lalu menggendong Viona ala bridal style menuju ranjang .
" Ayo kita lanjutkan permainan kita sampai pagi honey " bisik Fernando sambil tersenyum pada Viona yang sudah mabuk .
Bersambung