Sederhananya Viona
Sederhananya Viona
" Aku sudah selesai mandi , sekarang giliranmu baby " ucap Viona pelan sambil duduk disebelah sang suami .
" Aku malas mandi " jawab Fernando datar .
" Kau marah padaku maaf aku tak tau kalau aku datang bulan " ucap Viona dengan suara penuh penyesalan sambil menunduk .
Melihat sang istri sedih membuat Fernando merasa iba , ia kemudian meletakkan ponsel pintarnya di atas bantal perlahan Fernando menarik tangan Viona lalu ia cium dengan mesra.
" Menikah bukan hanya tentang seks , seks memang penting tapi bagiku menghabiskan sisa hidup ini bersama denganmu adalah hal yang paling penting " ucap Fernando sambil tersenyum .
" Tapi sebenarnya aku juga kecewa kenapa harus di malam pengantin kita si merah harus datang " imbuh Fernando berusaha melucu .
Viona mengangkat wajahnya dan menatap kearah wajah sang suami , kedua mata Viona terlihat sudah berkaca-kaca .
" Sudah jangan menangis kau ini dari dulu tidak pernah berubah ya , masih saja cengeng . Aku mandi dulu ya honey setelah itu baru kita keluar untuk sarapan bersama " ucap Fernando pelan sambil membelai wajah Viona .
" Iya aku menunggumu disini " sahut Viona pelan sambil mengangguk.
Fernando kemudian berdiri dan membuka lemari baju untuk mengambil pakaian bersih , ia kemudian berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri dan merilekskan pikirannya setelah dua kali gagal untuk menyalurkan hasrat . Karena itu kepalanya terasa pusing saat ini .
Viona tersenyum tipis melihat Fernando berjalan ke arah kamar mandi . Viona kemudian merapikan sprei yang kotor setelah terkena muntahannya tadi malam , ia meletakkan seprei basah itu ke tempat pakaian kotor .
" Ayo makan aku sudah selesai mandi honey " ucap Fernando pelan mengagetkan Viona yang sedang menatap ke arah laut melalui jendela yang ada di kamar pengantin mereka .
" Apakah kita perlu dikunci ? " tanya Viona pelan ketika sudah keluar dari kamar .
" Tentu saja aku tak mau ada orang masuk dan melihat kondisi kamar kita yang berantakan " jawab Fernando sambil tersenyum .
Viona mengangguk pelan ia kemudian berdiri disamping Fernando yang telah mengunci pintu kamar pengantin mereka , setelah berhasil mengunci pintu Fernando kemudian menggandeng tangan Viona menuju restoran .
" Kau sedang cari siapa ? " tanya Fernando singkat.
" Kemana semua orang ? kenapa kapal ini terasa sangat sepi sekarang " tanya balik Viona heran , ia sejak tadi tak melihat satu orang pun di dalam kapal besar milik suaminya itu .
" Tentu saja mereka sudah kembali ke rumahnya masing-masing " jawab Fernando singkat sambil memasukkan makanan ke dalam mulutnya .
" Tapi bukankah mengerikan jika hanya kita berdua ada di dalam kapal ini , aku takut honey " ucap Viona jujur .
Mendengar perkataan Viona membuat Fernando tertawa terbahak-bahak , ia tak habis pikir dengan jalan pikiran istrinya itu .
" Kita sedang bulan madu honey jadi bagaimana mungkin mereka terus ikut bersama kita " jawab Fernando jujur .
" Aku takut dengan kesepian ini lebih baik kita pulang saja , aku tak nyaman ada di atas kapal seperti ini ditambah dengan angin laut yang terasa sangat dingin menusuk ke tulang " sahut Viona lirih.
" Jadi kau mau pulang honey ? " tanya Fernando pelan .
" Iya lebih baik kita pulang saja " jawab Viona cepat.
" Baiklah tunggu sebentar aku bicara dulu dengan kapten kapal ini " ucap Fernando sambil tersenyum.
Fernando kemudian berjalan ke arah ruang kapten tanpa Viona , ia terlibat pembicaraan serius dengan sang kapten . Setelah menghabiskan waktu sekitar 15 menit berada di ruang kapten akhirnya Fernando kembali menuju restoran ke tempat Viona berada .
" Bagaimana apakah kita bisa pulang ? " tanya Viona dengan cepat .
" Iya , kapten akan memutar kemudinya menuju kota jadi ayo kita bersiap-siap . 2 jam lagi kita akan sampai di dermaga " jawab Fernando sambil tersenyum .
Viona langsung berdiri dari kursinya dan berlari ke arah Fernando , ia lalu memeluk tubuh sang suami dengan sangat erat . Fernando pun membalas pelukan Viona , mereka kemudian berjalan kembali menuju kamar pengantin .
Di dalam kamar Viona langsung merapikan barang-barang mereka , sedangkan Fernando duduk di ranjang . Rencana bulan madu yang sudah ia atur sedemikian rupa akhirnya terpaksa ia batalkan .
Setelah selesai merapikan barang-barangnya , Fernando mengajak Viona keluar untuk menunggu di ruang kemudi kapten . Ia ingin menunjukkan pemandangan yang indah dari atas ruang kemudi untuk melihat laut dari sisi yang berbeda . Di dalam ruang kemudi kapten Viona terlihat sangat bersemangat , ia memperhatikan semua interior yang ada di ruang kendali itu sehingga membuat sang kapten tersenyum tipis melihat tingkah kekanakan sang nyonya Grey Willan .
" Perhatikan langkahmu honey " ucap Fernando pelan saat menuntun Viona turun dari kapal .
" Iya " jawab Viona cepat dengan tersenyum cantik .
Viona berpegangan tangan pada Fernando ketika turun dari kapal , di depan dermaga terlihat anak buah Fernando sudah menunggu dengan beberapa mobil .
" Selamat datang kembali tuan nyonya " sapa Justin sambil tersenyum hangat .
" Maaf merepotkanmu Justin " jawab Fernando singkat .
" Ini sudah jadi tugas saya tuan " sahut Justin merendah .
Fernando tersenyum mendengar perkataan sekertaris pribadinya itu , mereka lalu masuk ke dalam mobil yang sudah dipersiapkan sebelumnya . Sepanjang jalan Viona menatap ke arah luar jendela , beberapa papan iklan di jalan raya memasang berita pernikahannya .
" Kau terlihat sangat cantik kemarin " bisik Fernando pelan ketelinga Viona dengan tiba-tiba .
" Akh jangan mengangguku " ucap Viona ketus .
" Apa yang sedang kau lihat honey ? " tanya Fernando penasaran.
" Itu , apa gunanya mereka memasang foto pernikahan kita sebesar itu dipapan iklan " jawab Viona datar sambil menunjuk ke arah deretan papan Billboard yang memutar video pernikahan dan resepsinya .
" Oh itu , biarkan saja honey lagipula aku suka melihat video kita di putar di layar digital itu " sahut Fernando sambil mengeratkan pelukannya di pinggang Viona .
Mendengar jawaban sang suami membuat Viona terdiam , tak begitu lama kemudian mobil mereka akhirnya sampai ke istana milik Fernando . Begitu melihat tuan dan nyonya rumah datang para pelayan langsung berbaris rapi , mereka bersiap menyambut kedatangan sang pengantin baru .
" Selamat datang tuan dan nyonya " ucap semua pelayan berbarengan .
" Terima kasih , tolong rapikan barang-barang kami di bagasi " jawab Fernando cepat sambil merangkul Viona yang sejak tadi tersipu malu .
" Oh iya tolong siapkan air madu hangat dan antar kekamar kami Tedy " titah Fernando pada sang kepala pelayan rumah .
Saat sedang berjalan menuju lantai dua ,Viona tersenyum tipis melihat ke arah ruang tamu dimana banyak sekali kado yang masih terbungkus dengan kertas warna-warni .
" Jaman sudah semakin canggih mereka masih saja menggunakan kado " cibir Fernando mengomentari tumpukan kado yang ada diruang tamu rumahnya .
" Awwww ... Sakittt " pekik Fernando kaget saat merasakan kupingnya di jewer sang istri .
" Hargai pemberian orang tuan Fernando , jangan seperti itu aku tak suka " ucap Viona dengan ketus sambil mempercepat langkahnya meninggalkan Fernando yang masih kesakitan karena ia jewer .
Fernando hanya tersenyum lebar mendengar perkataan sang istri ia kemudian berjalan dengan cepat menyusul Viona yang sudah berjalan lebih dulu menuju kamar mereka yang ada di lantai dua , saat sudah hampir masuk ke dalam kamar tiba-tiba Fernando menghentikan langkahnya karena ada pesan masuk di dalam ponselnya Fernando kemudian meraih ponsel itu untuk mencari tahu siapa yang mengirimkan pesan padanya .
" Lexi .... " gumam Fernando lirih, matanya menatap tajam ke arah pesan yang ada di ponselnya .
Rupanya Lexi sudah benar-benar keluar dari penjara , ia mengucapkan selamat atas pernikahannya dengan Viona sambil berpose di bawah papan iklan besar yang mana dibagian wajah Fernando sudah di edit dan diganti dengan dirinya sendiri . Melihat itu membuat Fernando emosi , ia merasa dilecehkan oleh pecandu narkoba yang baru keluar dari penjara itu .
" Ada apa masih diluar ? ayo masuk " ucap Viona pelan mengajak Fernando masuk ke dalam kamar sehingga membuyarkan lamunan Fernando .
" Yes honey , im coming " jawab Fernando cepat , ia kemudian berjalan menuju kamarnya .
Fernando menutup pintu kamarnya dengan perlahan . Membaca pesan dari Lexi membuat moodnya langsung hancur apalagi ketika ia melihat foto pernikahannya dirusak oleh Lexi , Fernando kemudian mengirimkan pesan pada Justin untuk mengawasi Lexi . Ia khawatir pria itu akan menganggu Viona dimasa depan .
" Aku yang kau mau Lexi " ucap Fernando dalam hati .
Bersambung