Gagal
Gagal
" Aakhhhh kepalaku sakit " ucap Viona lirih sambil memijit kepalanya .
Saat hendak bangun tiba-tiba Viona merasakan ada sebuah tangan kekar yang melingkar di perutnya dan membuatnya tak bisa bangun . Tak begitu lama sebuah senyuman tersungging di wajah cantiknya , Viona berhasil mengingat kalau saat ini dia sudah berstatus istri dari seorang Fernando Grey Willan .
Viona berusaha menyingkirkan tangan kekar sang suami dari perutnya , saat berusaha melepaskan diri dari pelukan sang suami tangan kekar itu justru makin mengeratkan pelukannya .
" Ikhh sana Aku mau ke kamar mandi lepaskan aku !!! " pekik Viona jengkel sambil mencoba melepaskan pelukan Fernando yang sudah resmi menjadi suaminya .
"Jangan pergi honey kita belum melakukan apa yang harusnya kita lakukan semalam " jawab Fernando singkat .
" Aku harus ke kamar mandi lepaskan aku….
Deg
Viona menghentikan perkataannya ketika ia menyentuh suatu benda yang terasa keras di tubuh bagian Fernando , seketika wajah Viona langsung memerah ketika menyadari apa yang baru saja ia sentuh .
" Nah kau tahu kan kalau juniorku sudah bangun " bisik Fernando pelan dengan suara berat .
" Ahhh iya aku tahu tapi aku harus segera pergi ke kamar mandi perutku sakit " jawab Viona pelan , ia merasakan nyeri di perut bagian bawahnya .
Fernando yang sudah bernafsu tak mendengarkan apa yang dikatakan oleh sang istri , ia dengan cepat menindih tubuh Fiona dan menarik kedua tangan Viona ke atas kepalanya . Sehingga membuat Viona tak bisa bergerak karena dikunci oleh Fernando , dalam posisi seperti itu kedua payudara Viona terlihat makin menantang dengan puting yang sudah mengeras .
" Aku tahu kau juga menginginkan aku honey " bisik Fernando pelan ke telinga Viona .
Akhhhh….
Viona mendesah ketika lehernya di kecup oleh Fernando , ia menjilat leher Viona dari atas dan menuju ke arah sepasang payudara indah milik Viona , senyuman Fernando tersungging ketika merasakan puting Viona yang sudah keras . Ia tau kalau sang istri sudah terangsang , tanpa pikir panjang Fernando langsung memainkan lidahnya di puting Viona dengan keahliannya sehingga membuat Viona menggelinjang keenakan .
Sesekali Fernando menggigit kecil di puting Viona sehingga membuat Viona menjerit seketika karena kaget , mendengar suara jeritan dan desahan Fiona Fernando justru makin bersemangat ia kemudian menghisap kuat di puting Viona seperti seorang bayi yang tengah menyusu pada ibunya . Mendapat perlakuan seperti itu membuat Viona terus mendesah ia ingin menyentuh wajah Fernando akan tetapi kedua tangannya masih dikunci oleh Fernando sehingga ia hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya merasakan sensasi baru yang belum pernah ia rasakan sebelumnya .
" mmm akkhhh stopppp akhhh …."
" aakhhhh Fernando stop akhhh…"
" Panggil namaku honey … slurrpp mmmmm mmmmm " bisik Fernando terbata-bata , ia menjawab ucapan ceracauan Viona tanpa melepaskan lumatannya dari puting Viona yang terus ia hisap itu .
" Fernando akhhh aku aku perutku sakitt akkhhh…." ucap Viona terbata-bata .
" Rupanya kau sudah keluar duluan honey , padahal aku belum melakukan apa-apa padamu aku hanya bermain-main dengan dua benda kesukaanku ini " sahut Fernando cepat ketika ia merasakan adanya cairan hangat yang mengalir dari pangkal paha Viona yang mengenai pahanya .
Sebuah senyum penuh kemenangan tersungging di wajah Fernando , akan tetapi tiba-tiba raut wajahnya berubah ketika ia mencium aroma yang tak asing baginya .
Saat Fernando mengalihkan pandangannya menuju ke pangkal paha Viona ia melihat warna cairan warna merah keluar dari balik celana dalam warna putih yang sedang Viona pakai .
" Maaf sepertinya aku datang bulan " ucap Viona pelan ketika menyadari perubahan ekspresi Fernando .
" Da datang bulaaann " ucap Fernando dengan suara meninggi mengulangi perkataan sang istri .
" Lepaskan tanganku " pinta Viona pada Fernando .
Fernando langsung melepaskan tangan Viona yang ia kunci ia kemudian duduk di ranjang dengan penuh kekecewaan ,ia melihat Viona bangun dari ranjang . Fernando melihat jelas bagaimana cairan darah yang keluar dari kewanitaan Viona mengalir ke bawah melalui paha mulus sang istri .
Viona kemudian berjalan menuju kamar mandi karena takut darah bulananya mengotori lantai , tak lama kemudian terdengar bunyi air dari shower yang menyala .Di atas ranjang Fernando hanya bisa menatap ke arah kamar mandi dimana sang istri berada dengan penuh kecewa , ia kemudian berbaring di ranjang dengan kepala yang sakit karena hasratnya gagal tersalurkan lagi apalagi kejantanan miliknya sudah on poin dan siap bekerja menembus pertahanan terakhir sang istri .
Ceklek
Pintu kamar mandi terbuka dan keluarlah Viona dengan menyembunyikan badannya dibalik pintu .
" Baby aku membutuhkan pembalut wanita apakah kau punya ? " tanya Viona pelan .
" Aku seorang pria normal honey, bagaimana seorang pria sepertiku bisa mempunyai pembalut untuk wanita " jawab Fernando cepat .
"Sepertinya jadwal haid ku maju 4 hari jadi aku tidak membawa pembalut di dalam tas " sahut Viona mencoba menjelaskan pada sang suami .
Mendengar perkataan sang istri langsung membuat Fernando bangun dari tidurnya , Ia lalu meraih piyama tidur yang ada di samping ranjang setelah sebelumnya memakai pakaian dalam . Tak lama kemudian Fernando terlihat berbicara dengan seseorang melalui ponselnya .
" Tunggu aku di sini dan jangan pernah keluar dari kamar mandi sebelum aku masuk " ucap Fernando pelan pada Viona .
" Aku mengerti maaf merepotkanmu " jawab Viona lirih , ia benar-benar merasa sangat bersalah pada suaminya .
Tak begitu lama kemudian terdengar langkah kaki Fernando yang meninggalkan kamar , Viona lalu menutup pintu kamar mandi dengan rapat ia berdiri dibawah shower yang mengeluarkan air hangat . Viona memejamkan matanya mengingat apa yang terjadi semalam ,ia hanya bisa mengingat ketika Fernando menariknya untuk pergi ke dalam kamar setelah ia meminum gelas yang ada di atas meja.
" Jangan-jangan yang aku minum semalam adalah wine milik Jenni " pekik Viona sambil menutup mulutnya .
" Wah Anjie kau benar-benar bodoh !!!kau adalah wanita paling bodoh di dunia ini Anjie " umpat Viona mengutuk kebodohannya itu , Viona masih sering menyebut dirinya dengan panggilan Anjie disaat ia sedang sendirian . Sebuah nama yang ia sukai karena sang ibu angkat selalu memanggilnya dengan sebutan itu .
Tok
Tok
" Honey buka pintunya ini ada pembalut untukmu " tiba-tiba terdengar suara Fernando dari balik pintu kamar mandi .
Viona kemudian membuka pintu kamar mandi dan mengeluarkan tangannya , Fernando yang mengerti pun langsung meletakkan pembalut wanita diatas tangan Viona . Belum sempat Fernando duduk tiba-tiba pintu kamar mandi kembali terbuka dari dalam .
" Ada apa lagi honey ? " tanya Fernando cepat .
" mmm maaf sebelum tapi tolong ambilkan pakaian dalamku yang bersih dari dalam tas " jawab Viona pelan dari dalam kamar mandi , ia sudah cukup malu dan bersalah pada sang suami jadi Viona sengaja tak menampakkan wajahnya ketika berbicara dengan Fernando .
" wait " sahut Fernando cepat , ia kemudian berjalan menuju ke koper pakaian milik Viona .
Setelah pencarian yang cukup sulit ia akhirnya bisa menemukan kantong klip besar yang berisi pakaian dalam Viona dalam kondisi tervakum , ia kemudian membuka plastik itu dengan perlahan .
" Kau tak berubah dari dulu honey " ucap Fernando lirih sambil tersenyum , salah satu sifat yang ia suka dari Viona adalah kerapian dan ketelitiannya dalam mengatur barang .
Fernando kemudian berjalan menuju kamar mandi dengan membawa bra dan celana dalam bersih untuk sang istri .
Tok
Tok
" Honey ini pakaian dalamnya " ucap Fernando lirih.
Viona kembali muncul dari balik pintu , ia segera meraih pakaian dalam miliknya . Saat Viona akan menutup pintu kamar mandi Fernando tak sengaja melihat lantai kamar mandi yang airnya sudah bercampur dengan darah kewanitaan Viona .
" Dasar wanita ceroboh , kau ini sungguh sangat menggemaskan honey lihat saja nanti kalau datang bulanmu sudah selesai aku tak akan melepaskanmu sedetikpun dari sisiku " ucap Fernando dalam hati .
Bersambung